5

1K 127 8
                                    

Di ruang ICU Rose bangun melihat sekeliling dinding putih serta bau obat obatan dan suara mesin monitor, dia menatap tubuh nya penuh dengan selang infus serta masker oksigen terpasang.

"Nini eonnie." lirihan nya memanggil nama kembaran nya

Dia menatap langit ruang icu dengan termenung memikirkan apa yang terjadi pada dia, dimana eonnie nya dan kenapa dia sendiri saja di dalam ruangan ini.

Dia mengalihkan pandangan saat mendengar suara pintu terbuka serta langkah kaki mendekat, dia melihat seorang dokter yang menghampiri dirinya bahkan dia melihat wajah itu tampak sedih dan menahan air mata.

"Dokter dimana Nini eonnie?" dia bertanya dengan lemah

"Eonnie mu pulang sebentar, kamu sama eonnie ya," jawabnya senyum

"Dokter siapa? Kenapa dokter sebut Eonnie sama diri sendiri? Apa kita kenal?" tanya Rose bingung

Seulgi menahan air mata agar tidak menangis mendengar pertanyaan adiknya, sungguh hal itu membuat hancur dan sakit.

"Chaeyoung, kenalin nama dokter Kim Seulgi, eonnie adalah keluarga mu" jawab Seulgi mencoba tersenyum.

Rose diam mencerna jawaban Seulgi, dia mengernyit heran merasa bahwa dirinya hanya mempunyai Jennie sebagai keluarga satu satu nya.

"Dokter bilang keluarga ku? Aku hanya punya Nini eonnie sebagai keluarga ku satu satu nya dan tidak ada yang lain."

Seulgi meneteskan air mata merasa sedih, sakit mendengar perkataan adiknya, dia menundukkan kepala menyembunyikan tangisnya, setelah beberapa menit dia menghapus air mata lalu mencoba untuk tetap tegar dan tersenyum.

"Bagaimana kondisi kamu? Apa yang sakit?" tanya Seulgi mengalihkan pembicaraan

"Kepala ku pusing dokter" jawab Rose

"Dokter periksa dulu ya" ujar Seulgi mendekat

Rose mengangguk membiarkan Seulgi memeriksa dirinya, dia menatap wajah Seulgi yang terlihat sembab seperti habis menangis, Seulgi yang merasa di perhatikan menoleh ke arah adiknya.

"Ada apa Chaeyoung?" tanya Seulgi lembut masih memeriksa adiknya

"Kenapa wajah dokter sembab?" balik nanya

"Dokter sedih karena adik dokter tidak ingat dengan keluarga nya bahkan dengan dokter sendiri," jawab nya lirih

Rose mengangguk pelan, dia kembali diam menunggu Seulgi selesai memeriksa kondisi nya, Seulgi selesai memeriksa kondisi adik nya.

"Kondisi kamu belum stabil, masih sangat lemah sekali, sebentar lagi suster akan datang membawa makanan untuk mu," Seulgi tersenyum mengusap pipi Rose

Dia mengangguk pelan.

"Dokter, aku mau Nini eonnie, bisa dokter panggil kan?"

Seulgi mengangguk karena dia tak ingin adiknya sedih jika tidak ada Jennie, dia keluar dari ruangan ICU. Seulgi berjalan menuju kamar rawat Irene yang tadi pingsan, disana ada Jennie yang menjaga Irene.

Setibanya di ruang rawat ternyata sudah ada Mommy, Daddy dan juga Joy, Jennie. Mereka melihat kearah Seulgi yang melangkah berjalan mendekat dengan wajah murung.

"Seul, ada apa Nak? Kenapa wajah mu murung?" tanya Mommy Hee Ae menatap Seulgi.

Seulgi menangis terisak memeluk sang Mommy tentu itu membuat orang tua nya bingung.

"Rasanya sakit sekali di lupakan hiks"

"Kamu kenapa Nak? Siapa yang melupakan mu?" tanya Daddy Hyun Bin yang belum tahu jika si bungsu amnesia

Seulgi melepaskan pelukan lalu menatap orang tua nya disertai air mata mengalir, Mommy mengusap air mata anak nya.

"Chaeyoung amnesia Dad, dia tidak mengingat kita semua kecuali Jennie hiks, dia cuma mengingat Jennie saja" Seulgi menahan tangis nya

Deg

Kedua orang tua nya terkejut mendengar jawaban Seulgi, mereka menggeleng pelan tidak percaya.

"Seulgi, kamu bohong kan? Tidak mungkin adikmu melupakan kami dan hanya mengingat Jennie?" tanya Daddy dengan wajah tak percaya

"Aku tidak berbohong Dad, itu kebenaran nya hiks, dia tidak mengingat kita kecuali Jennie satu satu nya." jawab Seulgi menunduk

Mommy Hee Ae benar benar shock mendengar jawaban anaknya nya, dia merasa lemas dan menangis terisak memeluk suaminya yang terdiam.

"Yeobo, kenapa Rose melupakan kita? Ini sangat menyakitkan hati ku hiks" tangisan Hee Ae semakin membuat anak anak nya merasa sedih dan sakit

"Sstt,, kita harus sabar dan tegar sayang, ini cobaan untuk kita," Hyun Bin menenangkan istrinya

Dia menahan air mata berusaha untuk tenang dan kuat sambil mengusap punggung istrinya yang tampak terkejut dan hancur.

"Ayo kita pergi melihat Rose" ajak Hyun Bin

Hee Ae mengangguk pelan berdiri dari duduk melangkah menuju ruang ICU.

"Jennie, ayo ikut eonnie, Chaeyoung mencari mu" suara serak Seulgi mengingat kan adik nya

"Gue ikut" sahut Irene sendu

Mereka akhirnya pergi meninggalkan ruang rawat Irene, melangkah menuju ruang ICU yang berada tidak jauh dari ruang rawat Irene.  Sampai disana Seulgi menyuruh Mommy nya masuk bergantian dengan sang Daddy, Hee Ae melangkah mengikuti Seulgi.

Ceklek

Pintu terbuka membuat Rose yang melamun tersentak dan menoleh kearah pintu, kembali dia menatap bingung siapa wanita paruh baya itu, Hee Ae berjalan mendekat menuju ranjang anaknya.

"Hai sayang, gimana keadaan mu, Nak?" Mommy nya berusaha untuk tenang dan kuat

Rose semakin mengernyit bingung mendengar kata Nak.

"Ahjumma siapa? Kenapa memanggil ku dengan sebutan Nak?" tanya Rose

Seketika tangis Hee Ae terdengar saat putri bungsu nya bertanya dan memanggil dirinya dengan sebutan Ahjumma.

"Rose, ini Mommy sayang hiks? Orang tua kandung mu hiks" Mommy Hee Ae menggenggam tangan anaknya.

Rose semakin bingung dan tidak mengerti, dia masih diam memandang wajah sang Mommy yang sudah menangis, Seulgi menahan air mata merasa sakit dan sesak di dadanya melihat orang yang disayangi menangis seperti ini.

"Ahjumma, aku tidak mengerti apa yang Ahjumma katakan, orang tua ku sudah tiada dan aku cuma punya saudari satu satu nya yaitu Jennie eonnie."

"Nggak sayang, orang tua mu masih hidup nak hiks, Mommy... " Hee Ae tidak mampu untuk melanjutkan ucapan dada nya terasa sesak dan menyakitkan.

Seulgi memeluk Mommy nya yang menangis terisak, Rose hanya diam menatap mereka berdua dengan tatapan yang sulit diartikan. Mommy keluar dari ruangan ICU bersama dengan Seulgi.

Hee Ae menatap sendu kearah mereka yang berada diluar, air matanya tak berhenti mengalir.

"Yeobo, Rose tidak mengingat ku hiks" tangis Hee Ae memeluk Hyun Bin

"Jennie, kamu masuk lah ke dalam temui adikmu," suruh Daddy Hyun Bin

"Nee Dad," Jennie melangkah masuk berjalan ke dalam ruangan ICU dengan pakaian khusus.

Dia melihat Rose yang tersenyum saat dia mendekat kearah adiknya, dia duduk di kursi samping ranjang rawat senyum lembut.

"Nini eonnie, kemana aja? Kenapa tinggalin Ochie sendiri?" tanya Rose cemberut

"Maaf ya Rosie, tadi eonnie keluar sebentar, sekarang eonnie udah disini, jadi jangan cemberut lagi ya" Jennie mengusap pipi Rose.

Rose mengangguk menggenggam tangan sang eonnie erat, sungguh dia merasa senang karena ada Jennie disisi nya. Jennie yang melihat wajah bahagia adik nya ikut senyum manis walau dalam hati nya berdenyut sakit.

Votement

.see you 🌹👋

Maaf, Aku Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang