8

859 107 9
                                    

Rose bangun tidur melirik jam pukul enam sore, dia duduk di atas kasur menatap sekeliling merasa bahwa ini bukan lah kamar milik nya, ia terdiam sejenak dengan bibir mengerucut dan mata berkaca kaca menahan tangis.

"Huaa.. Nini eonnie hiks" tangis Rose akhirnya duduk di kasur

Pintu terbuka menampakkan seseorang datang mendekat sambil tersenyum lembut duduk di tepi kasur mengusap air mata itu dengan lembut.

"Kenapa menangis Chae? Nini eonnie di ruang keluarga," mengelus surai hitam dengan penuh kasih sayang.

"Mau Nini eonnie hiks" isak kan pelan menunduk

"Ayo mandi dulu baru tempat Nini eonnie nya," di balas gelengan dari Rose

"Mau Nini eonnie hiks" ucapnya lagi

Dia mengelus rambut itu dan tersenyum lembut, dia mulai memeluk tubuh Rose dengan  pelan.

"Ayo tempat Nini, mau di gendong?" tanya nya

Rose mengangguk pelan dengan wajah cemberut tentu menggemaskan sekali, dia beranjak dari duduk lalu Rose langsung memeluk dan di gendong, keluar dari kamar menuju ruang keluarga menuruni tangga.

"Nini hiks" panggil Rose saat melihat kembaran nya

"Kenapa menangis Rosie?" tanya Jennie saat adiknya sudah berada di dekat nya dan memeluk dirinya

"Nini nakal tinggalin adek," jawabnya cemberut

Jennie mengelus rambut adik nya," Tadi kan adek tidur di kamar Irene eonnie, Nini nggak ninggalin adek kok," ujar Jennie mengusap air mata Rose yang duduk di pangkuan nya.

"Jennie, ajak Rose mandi dulu," suruh Wendy

Jennie mengangguk," Ayo mandi, adek bau masam"

"Huaaa Nini nakal, adek nggak bau," kata Rose menangis memukul pundak eonnie nya

Jennie tertawa melihat wajah kesal adiknya begitu juga yang lain, dia menahan tangan Rose yang memukuli pundak nya.

"Aww.. Aduh sakit dek.. Iya iya adek nggak bau" ringis Jennie

Rose berhenti memukul pundak eonnie nya, "Gendong Nini" rengek manja

"Dasar bayi manja" ucap Jennie menggendong adik nya melangkah menuju kamar

Mereka yang ada di ruang keluarga hanya tersenyum, Lisa terlihat murung memandangi kepergian Jennie dan Rose.

"Lisa, kenapa murung?" tanya Joy

"Chaeng nggak ingat gue, rasanya sakit dan sedih," Lisa menunduk

"Lis, eonnie juga sedih sama seperti kamu tapi kita harus bisa mendekatkan diri pada Chaeng agar dia kembali mengingat kita," tutur Joy

"Semua ini gara gara gadis gila itu yang udah bully Chaeyoung" geram Jisoo

"Ya benar Soo, seandai nya dia tidak membully Rose, nggak bakal kayak gini," timpal Yerim

Tak lama terdengar suara langkah kaki menuruni tangga terlihat Jennie dan Rose yang memeluk lengan sang eonnie dengan manja melangkah kan kaki menuju ruang keluarga.

"Nini, kenapa kita tinggal disini? Kenapa nggak di rumah kita aja?" tanya Rose bingung

Jennie dan lain terdiam mendengar pertanyaan Rose, ada rasa sedih yang begitu menyesak kan dada saat adik bungsunya bertanya seperti itu.

"Rosie sekarang kita tinggal disini, rumah kita udah nggak ada lagi," bohong Jennie karena tidak tahu harus menjawab apa.

"Nak, apa kamu tidak mau tinggal bersama Mommy dan yang lain?" tanya Mommy Hee Ae mengusap rambut Rose

Maaf, Aku Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang