6

965 114 4
                                    

Beberapa hari kemudian Rose di pindah ke ruang rawat, disana ada Mommy Hee Ae, Irene yang menjaga nya. Irene memandang wajah si bungsu yang tidur pulas selesai sarapan pagi dan minum obat, dia mengusap pipi Rose.

Suasana hening di dalam ruang rawat, sibuk dengan pikiran masing masing, masih tidak menyangka bahwa si bungsu mengalami amnesia, bahkan dia tidak mengingat apa yang terjadi pada nya.

"Nini eonnie" panggil Rose yang bangun

"Jennie sekolah dek, belum pulang.. adek mau apa?" tanya Irene lembut

Rose melihat kearah Irene yang senyum, mengusap tangan nya, dia menoleh melihat Hee Ae yang juga tersenyum.

"Eonnie siapa? Kenapa eonnie yang jagain aku?" tanya Rose menatap wajah Irene

Irene diam sejenak mendengar pertanyaan Rose, hatinya berdenyut sakit dan merasa sedih sekali, dia mencoba untuk tersenyum.

"Nama eonnie Irene, karena eonnie mu pergi sekolah, jadi eonnie dan Mommy jagain kamu" jawab Irene

"Tapi eonnie siapa aku? Aku hanya punya saudari cuma Jennie eonnie, aku nggak kenal eonnie mau pun Ahjumma" ucap Rose melihat kearah Hee Ae

Irene terdiam mendengar ucapan Rose, Hee Ae menunduk meneteskan air mata merasa sedih karena anaknya menyebut dia Ahjumma. 

"Chae, eonnie adalah keluarga mu dan Ahjumma yang kamu sebut itu adalah Mommy kamu" Irene menatap Rose dengan mata berkaca kaca

Rose menggeleng bahwa dia benar benar merasa tidak mempunyai saudari lain selain Jennie, Irene menahan air mata nya, rasanya begitu menyakitkan. Hee Ae menangis terisak menatap langit langit kamar rawat, Irene keluar dari kamar rawat Rose, dia tidak bisa menahan rasa sakit dan sedih mendengar perkataan Rose.

Rose hanya memandang kepergian Irene keluar kamar rawat, dia menoleh kearah Hee Ae yang masih menangis terisak, dia merasa bingung dan heran kenapa mereka menangis.

Mereka kenapa sih? Kok malah nangis padahal aku bukan siapa siapa mereka, ucapnya dalam hati.

Rose yang merasa haus mencoba untuk meminta bantuan kepada Hee Ae, karena hanya ada dia disana.

"Ahjumma, a-aku boleh minta tolong nggak?" tanya Rose gugup

Hee Ae yang mendengar suara Rose segera menghapus air mata lalu beranjak mendekati kasur rawat anaknya.

"Ada apa sayang? Mau apa Nak?" tanya Hee Ae lembut

"Boleh minta tolong ambilin minum nggak Ahjumma, aku haus" jawabnya.

Hee Ae mengangguk sambil tersenyum tipis merasa sedih tapi juga dia tidak mungkin memaksa Rose memanggil dia sebutan Mommy, dia mengambil gelas mengisi dengan air putih, mengambil sedotan agar anak nya bisa minum.

"Ini sayang" Hee Ae memegang gelas dan menyodorkan sedotan ke mulut Rose

Rose minum dengan perlahan lahan setelah selesai dia tersenyum sambil mengucapkan terimakasih, di angguk oleh Hee Ae.

Hee Ae meletakkan gelas di nakas samping ranjang rawat Rose, dia tersenyum lembut mengusap tangan Rose yang diam menatap wajah nya.

"Rose, jangan panggil Ahjumma ya, panggil Mommy aja, mau nggak?" tanya Hee Ae lembut

Rose diam mendengar pertanyaan Hee Ae, dia mengalihkan pandangan sambil berfikir tentang pertanyaan Hee Ae. Hee Ae yang tidak mendapatkan respon dari Rose hanya bisa senyum tipis, dia pun diam mengusap tangan si bungsu.

****

Di sekolah tiga kembar itu berjalan menuju kantin, mereka masuk ke dalam mencari tempat kosong setelah menemukan mereka melangkah kesana, duduk di kursi sambil.

Maaf, Aku Menyesal Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang