"Nini eonnie," panggil Rose dengan wajah ceria saat ke datangan Jennie bersama Lisa, Jisoo serta Wendy.
"Ya Rosie, gimana keadaan nya?" tanya Jennie
"Baik eonnie," jawabnya. "Peluk eonnie," rengek Rose manja
Jennie terkekeh melihat wajah cemberut adik nya, dia memeluk adiknya yang di balas pelukan erat oleh Rose.
"Rosie udah makan?"
"Udah, di suapi sama Ahjumma Hee Ae" jawab Rose
Jennie dan yang lain melihat kearah Mommy nya yang tampak sedih mendengar panggilan putri bungsu, Wendy mengusap punggung Mommy memberikan kekuatan agar sabar.
"Rosie sayang, jangan panggil Ahjumma Hee Ae tapi panggil Mommy ya, eonnie aja manggil Mommy," tutur Jennie lembut melepas pelukan
"Tapi mereka siapa eonnie? Ochie nggak kenal mereka," Rose menatap wajah Jennie
"Dia keluarga kita, sayang, jadi panggil Mommy ya?"
"Sejak kapan kita punya keluarga eonnie? Aku cuma punya eonnie aja, sedang kan Mommy dan Daddy udah nggak ada karena kecelakaan" Jennie menghela nafas samar merasa sedih
Wendy berjalan mendekat kearah Rose yang masih menatap Jennie yang diam lalu melirik Wendy yang senyum kearahnya.
"Rose, kami adalah keluarga mu dan Jennie sekarang, jadi kamu mau nggak panggil Mommy pada Mommy Hee Ae, panggil kami eonnie," kata Wendy mengusap rambut adik nya.
Rose diam menatap wajah Wendy dan Jennie, sang eonnie mengangguk kan kepala menyetujui perkataan Wendy. Dia dengan ragu mengangguk pelan tentu membuat senyum terbit di bibir Wendy.
"Terimakasih Rose, eonnie senang kamu mau," Wendy memeluk tubuh adik nya
Rose melihat wajah mereka yang tersenyum, Lisa menunduk merasa sedih dan sakit ketika kembaran nya melupakan dia.
Pelukan terlepas Mommy mendekat lalu langsung memeluk Rose yang terkejut, Hee Ae menangis merasa sedih dan juga senang karena Rose mau memanggilnya Mommy. Ia merasakan sakit di dada saat mendengar suara tangisan Mommy nya.
"Terimakasih sayang, Mommy sayang kamu" ucap Mommy Hee Ae mencium pipi anak nya
Rose mengangguk saja, dia melihat kearah Jennie yang tersenyum lembut membuat dia juga balas senyum.
Suasana mendadak hening dan diam, Rose dari tadi tidak melepaskan tangan Jennie yang dia genggam.
"Nini eonnie, adek mau pulang," rengek nya
"Rosie, kamu belum di bolehin pulang, kamu masih sakit dek" ujar Jennie
"Adek mau pulang Nini, pulang Nini hiks" rengek nya menangis menarik tangan Jennie.
"Sayang, kamu masih sakit Nak, belum boleh pulang," tutur Hee Ae lembut mengusap pipi anak nya
"Nggak mau hiks, adek mau pulang Nini hiks, pulang Mommy hiks" ujar Rose menangis
Hee ae dan yang lain terkejut mendengar sebutan Mommy keluar dari mulut Rose, tentu membuat mereka merasa senang.
"Tunggu ya, Mommy tanya dokter dulu ya" ucap Hee Ae lembut
Rose mengangguk cemberut masih dengan air mata mengalir, Jennie mengusap pipi adik nya dengan gemas.
"Udah jangan cemberut dong, Mommy lagi nanyain tuh, gemes banget sih" Jennie mencubit pipi adik nya
"Nini jangan cubit cubit," rengek nya cemberut
Cup cup cup
Jennie yang terlanjur gemas langsung menciun wajah adiknya yang memekik kaget.
"Yaa! Nini jangan cium cium! Jichu eonnie lihat Nini"
Jisoo yang asyik main game terkejut mendengar suara Rose yang memanggil nya, mereka yang lain juga kaget tapi tersenyum saja. Jisoo berdiri menghampiri kembaran nya setiba di dekat Jennie dan Rose yang merengek.
"Ya Jendeuk, jangan cium cium adik gue" tegur Jisoo berkacak pinggang.
"Jichu eonnie, Nini nakal" adu Rose
Jisoo melototkan mata kearah Jennie membuat mereka terkekeh, dia memeluk tubuh Rose.
"Eonnie, lu nggak cocok melotot ntar tuh mata keluar," ledek Jennie
"Apa lu bilang, gue lagi marah ini tahu" kata Jisoo
"Jichu eonnie bau keringat" ucap Rose melepas pelukan
Jisoo dan yang lain terkejut mendengar ucapan Rose seketika tawa terdengar menggema di dalam ruang rawat adiknya.
"Heh, enak aja bilang eonnie bau" ujar Jisoo tak terima
"Eonnie bau ketek masam," Rose menutup hidung nya
"Hahaha... Aduh kasihan chikin di katai bau ketek masam" Wendy tertawa ngakak
Jisoo mendengus kesal lalu mencium bau tubuh nya sendiri, dia langsung memasang wajah kecut saat mencium bau tidak sedap di tubuh nya.
"Hehe.. Emang benar bau ketek masam," cengir Jisoo
"Nini eonnie, Jichu Eonnie bau...peluk Nini" pekik Rose
"Nggak mau ah, tadi bilang Nini nakal" jahil Jennie
"Adek minta maaf Nini, peluk nini"
Jennie memeluk tubuh adik nya dengan lembut, Rose membalas pelukan dengan erat, mereka yang melihat itu hanya tersenyum tipis.
Pintu terbuka menampakkan Seulgi yang datang mendekat membuat Jennie melepaskan pelukan adiknya, setelah di periksa oleh Seulgi, adik nya sudah di izinkan pulang dan harus istirahat di rumah.
"Kondisi Chaeyoung sudah lebih baik dan dia juga boleh pulang tapi setiap seminggu sekali harus check up" kata Seulgi mengusap rambut adik nya
"Yeay Nini, adek pulang" seru nya girang
Jennie senyum melihat wajah bahagia adiknya, Seulgi melepas infus adiknya, setelah selesai Rose turun dari kasur sambil di pegang oleh Wendy.
"Nini mau gendong" rengek Rose pada Jennie
"Rosie, jalan aja ya, eonnie capek" tolak Jennie karena memang dia lelah
Rose malah cemberut mendengar penolakan eonnie nya, Irene yang berada disana menawarkan diri untuk menggendong adiknya.
"Chae, sini eonnie yang gendong" kata Irene
Rose menoleh melihat kearah Irene yang senyum lembut.
"Nggak mau, mau sama Nini aja" tolak nya merasa tidak enak
"Yakin nggak mau hm? Atau mau di gendong Joy eonnie" Irene melirik Joy yang berdiri disamping Mommy
Rose melirik kearah Jennie yang pura pura sibuk dengan Jisoo, dia kembali melihat kearah Irene.
"Gendong eonnie aja" pinta Rose pada Irene
Irene menggendong adiknya berjalan menuju keluar rumah sakit, Rose diam saja memeluk leher Irene merasakan sesuatu yang berbeda tapi dia tidak tahu apa.
Mereka tersenyum melihat Rose yang berada di gendongan Irene, bahkan adiknya cuma diam menatap Jennie yang bercanda bersama Jisoo.
Di dalam mobil yang di kendarai oleh Wendy, terlihat Rose yang tertidur di pangkuan Irene yang duduk di depan bersama Wendy sedangkan si kembar di kursi tengah. Irene mengusap punggung adik nya lembut sesekali mencium pipi tirus adiknya.
"Rose tidur ya eonnie?" tanya Wendy
"Iya, seperti nya dia mengantuk" jawab Irene
"Si kembar juga sudah tidur pulas eon," Wendy melirik ke belakang adik nya tidur
"Mereka juga pasti capek," kata Irene
Mobil memasuki kawasan Mansion hingga berhenti di depan teras, Irene turun dari mobil sambil menggendong adiknya yang masih tidur, Wendy membangunkan adik kembar nya, mereka segera turun berjalan menuju kamar masing masing sedangkan Irene membaringkan adiknya di kamar milik nya mencium pipi dan kening adiknya setelah itu dia keluar dari kamar menuju ruang keluarga.
Votement
See you 🌹👋
KAMU SEDANG MEMBACA
Maaf, Aku Menyesal
FanfictionRahasia yang di sembunyikan oleh kedua orang tua mereka hingga suatu hari terbongkar membuat mereka terkejut lalu apakah mereka akan menerima atau malah membenci dan menjauh? #Blackvelvet