chapter 31

1.6K 111 25
                                    

Hai hai...

Apakah di Part ini ada kejutan?

Ayo kita lihat....






Happy Reading...

*****

Satu minggu telah berlalu. Ujian yang sedang ditempuh oleh Kania sudah terselesaikan. Rasa lega pun sudah ia rasakan. Rasanya sudah tak ada lagi beban yang ditanggungnya. Namun, itu belum berakhir. Dirinya harus bersiap untuk menerina nilai hasih ujiannya.

"plong banget rasanya gue" Kania menghirup udara segar. Beban yang ditanggungnya kini telah hilang seketika.

"iya Woy, rasanya kaya habis berak. Plong banget rasanya" Adinda berujar seraya tertawa diakhir kalimat.

"Agak laen emang" Kania tertawa renyah begitu juga dengan Adinda.

"yaudah gue pulang dulu. Btw lo jadi ke Jogja?" tanya Kania pada Adinda.

"jadi mungkin dua bulan lagi" balas Adinda demgan senyumnya.

"mau gue anter nggak pulangnya?" tawar Adinda.

"nggak usah gue sendiri aja,"

*****

Kania berjalan dengan langkah santainya. Seraya menikmati nuansa lingkungan rumahnya yang dipenuhi ibu-ibu kompleks tukang gosip. Sesekali ia menikmati perjalanannya dengan bersenandung menyanyikan lagu entah apa.

"he ibu-ibu, pada tahu nggak nih, kalau guru ngaji anak saya itu dijodohkan dengan Adiba, putrinya Abah Rahman." salah satu ibu-ibu memberikan informasi.

Kania yang mendengarnya pun mulai tertarik dengn pembicaraan itu. Ia berhenti sejenak untuk menguping pembicaraan Ibu-ibu itu.

"Ustadz yang mana jeng? Ustadz muda yang ganteng itu?" tanya ibu-ibu yang satunya.

Kania mengerutkan dahinya "Ustadz Muda?" guman Kania.

"iya lho jeng. Ustadz Adam anaknya Umi Azkia, dia dijodohin sama Adiba, anaknya Abah Rahman,"

Kania tersentak kaget tatkala mendengar kabar itu. Jujur saja ini cukup menyakitkan untuk dirinya. Kania menunduk seraya meremas tali tasnya. Pikirannya mulai bercabang kemana-mana. Daripada disini berlama-lama ia memilih untuk melangkah kembali menuju rumahnya.

*****

"Assalamualaikum" Kania berucap salam seraya memasuki rumahnya itu. Tak lupa ia juga menyalami tangan Ainur, hal itu sudah menjadi kebiasaan bagi dirinya.

"Waalaikumsalam" jawab Ainur dengan srnyum merkahnya.

"kenapa? Lesu banget kayanya? Biasanya nggak begini loh" tanya Ainur yang mulai menyadari bahwa putrinya itu terlihat tidak seperti biasanya.

"nggak papa Ma, lagi capek aja. Kania kan habis ujian jadi capek" ujar Kania beralibi.

Ainur mengangguk saja sebagai balasan.

Lauhul Mahfudz ku [SUDAH PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang