chapter 30

1.8K 111 23
                                    

Wahh masya Allah.

Tiba-tiba udah tiga puluh ya...

Votenya ya kakak kakak






Happy Reading...

*****

Hari ini adalah hari dimana Kania melaksanakan ujian pertamanya. Tak ia sangka, masa SMA nya akan berakhir hanya tinggak menghitung bulan, mungkin bukan bulan, lebih tepatnya beberapa minggu lagi. Kania menghembuskan napasnya. Lalu ia hirup udara segar diluar. Dua jam berada diruang ujian membuatnya sangat gerah, ditambah lagi suasana yang begitu menegangkan.

"Gue masih tremor" ujar Kania seraya memegangi tangannya tang sedang tremor.

"tenang aja kali, Kan. Btw kita bentar lagi lulus, padahal dari SMP gue bareng lo, udah mau kepisah aja" Adinda menatap Kania. Kali ini suasana berubah menjadi mengharukan.

"lo kalau udah di Jogja jangan lupain gue. Jangan mentang-mentang udah di Jogja, lo lupain gue yang di Jakarta" titah Kania bercanda.

"nggak bakal lah, lo tetep jadi bestiee terbaik gue sepanjang mas" Adinda mengakhiri ucapannya dengan tawanya.

"lo harus semangat kuliahnya. Kalo udah lulus gue tunggu Ijazah lo,"

"tenang aja. Lo bakal jadi orang pertama yang gue tunjukin Ijazah gue nanti."

*****

Ustadz Adam kali ini sudah rapi dengan baju batik dan dipadukan dengan celana jinsnya. Lelaki itu tampak begitu terlihat menawan dan ditambah lagi aura dewasa makin terasa. Tak lupa, ia juga membawa bingkisan yang sudah berada ditangannya. Hari ini, Adam akan menemui keluarga Adiba. Semalam ia sempatkan diri untuk kembali Sholat Istikharah. Jujur saja, Adam masih sedikit bimbang, namun mungkin ini jalan yang tepat. Soal cinta itu belakangan, toh, cinta juga datang seiring berjalannya waktu.

"Ayo Adam, kita berangkat. Pasti sudah ditunggu sama Adiba" Umi Azkia menampakkan senyumnya dengn merkah.

"iya umi," Adam membalas dengan senyumannya juga.

Adam menarik napasnya "Bismillah. Semoga ini memang yang terbaik untuk hamba, Ya Allah"

*****

Adam dan Umi Azkia pun telah sampai. Mereka berdua langsung saja masuk kedalam rumah tanpa basa basi. Namun terlebih dahulu mereka mengetuk pintu dan mengucap salam.

"Assalamualaikum" Umi Azkia mengucap salam seraya mengetuk pintu.

Tak lama kemudian, pintu terbuka menampakkan Adiba yang sudah sangat cantik dengan gamis hitamnya "Waalaikumsalam"

"Ayo Masuk dulu, Umi" Adiba berujar untuk menyuruh Adam dan juga Adiba masuk.

Adam dan Umi Azkia pun masuk. Diruang tamu sana sudah ada Abah Rahman yang sedang menyambut kedatangan mereka. Adam dan Umi Azkia pun duduk disofa panjang ruang tamu.

"Bismillahirrahmanirrahim. Oke mari kita mulai saja ya," Abah Rahman berucap.

Abah Rahman menarik napasnya. "Saya, Rahman selaku Wali dari Adiba Afsheen Myesha. Ingin menjodohkan kamu Ananda Adam Alfian Shihab dengan putri saya. Apakah, ada siap menerima?"

Lauhul Mahfudz ku [SUDAH PO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang