- 03 .

3.5K 193 13
                                    

Ahra menatap kembali langit kelabu diatas sana, kemudian berpikir kalau sepertinya hujan tidak akan berhenti dalam waktu dekat. Dia kemudian mencoba melangkah mundur sedikit, meskipun sulit, karena betapa penuhnya halte bus saat ini. Semua orang berada disana untuk berteduh karena hujan yang tiba-tiba mengguyur, sedang menunggu bus yag selanjutnya untuk mengantar mereka pulang setelah lelah bekerja seharian. Diantara orang-orang itu, ada beberapa yang Ahra tahu karena bekerja di kantor yang sama dengannya, tetapi meski begitu mereka tidak saling mengenal jadi Ahra pun tidak bisa berbasa-basi mengajak mereka bicara.

Gadis itu kembali menghela nafas pelan, memeluk tas miliknya lebih erat, sembari pandangannya tertuju pada jalanan di hadapannya. Sesekali, dia akan berjengit mundur saat ada kendaraan yang melintas cepat di jalanan dihadapannya dan membuat genangan air menyiprat ke segala arah dan mengenai dirinya. Dia hanya hanya bisa mendengkus sebal dan mencoba membersihkan tas dan pakaiannya sendiri sebisa mungkin menggunakan tangannya.

Esok hari mungkin sebaiknya dia membawa payung saja agar tidak terciprat hingga basah seperti ini.

Tak lama setelah itu, sebuah Audi berwarna gelap tiba-tiba saja menepi di halte itu, dan tepat berhenti di hadapan Ahra. Sempat kebingungan sesaat, gadis itu akhirnya tersadar saat kaca mobil di hadapannya bergerak turun, terbuka.

"Ahra, ayo naik."

Suara itu begitu familiar, dan segera membuat ahra merendahkan tubuhnya untuk sedikit melongok ke dalam mobil. Disana, dia bisa melihat seorang pria yang familiar juga sedang sedikit menundukkan tubuhnya untuk melongok keluar jendela.

"Sehun?"

"Ayo, aku antarkan pulang. Kau bisa sakit kalau berlama-lama basah seperti itu."

Sesaat, Ahra segera memperhatikan dirinya sendiri, menyadari kalau sedari tadi dia juga terkena percikan air hujan yang membuat kemeja kerjanya basah. Dia juga tidak membawa mantel atau jaket hari ini.

"Ah, tidak usah.. aku sedang basah begini, nanti mobilmu kotor.." Ahra berucap lambat-lambat, sedikit malu karena perhatian orang-orang yang juga menunggu di halte itu tertuju pada mereka.

"Bus selanjutnya masih akan datang lima belas menit lagi," pria itu berucap kembali sembari sedikit tergelak geli, "sudah, masuk saja.."

Gadis itu sempat berpikir sejenak, sebelum akhirnya dia mengangguk pasrah saja karena orang-orang di sekitar juga masih memperhatikan dirinya. "Baiklah," katanya, kemudian melangkah turun dari trotoar dan menghampiri mobil Sehun yang masih berhenti di pinggir jalan. Gadis itu sempat menutupi kepalanya menggunakan tas miliknya sebelum akhirnya dia bisa masuk ke kursi penumpang tepat di sebelah pria itu.

Sehun segera tersenyum, bergerak untuk membantu Ahra memakai seat belt dan sesaat membuat gadis itu merona malu, sebelum akhirnya kembali duduk dengan tegak di tempatnya dan mulai melajukan kembali Audinya menelusuri jalanan di tengah hujan yang belum reda.

"Ah, aku jadi membuat mobilmu basah seperti ini.." Ahra berbisik saat dia mengusap tas miliknya meggunakan lengan bajunya sendiri karena air hujan yang masih sedikit menetes dari sana. Bahkan sebagian kemeja dan rok kerjanya juga basah dan lembab saat ini. "Maaf ya.."

Pria itu sempat melirik sesaat sebelum tersenyum simpul dan kembali fokus pada setir kemudinya."Kenapa memikirkan hal sepele seperti itu," katanya, "justru kalau aku tidak mengantarkanmu dan kau sakit besok, aku akan merasa bersalah." Lanjutnya kemudian, membuat Ahra yang juga ikut memperhatikan jalanan di depan mereka hanya bisa mengangguk dan tersenyum simpul kembali. Pipinya juga kembali merona merah.

"Terimakasih ya, Sehun.."

Pria itu tersenyum kembali, sebelum kembali melirik pada cermin depan mobilnya sesaat, memperhatikan kursi belakang. Dia kemudian berucap, "di kursi belakang ada mantelku. Pakai itu dulu, ya. Supaya tidak kedinginan," ucap Sehun kemudian, membuat Ahra kembali menatapnya dan ikut melongok ke kursi penumpang, melihat sepotong pakaian berada disana. Sesaat, gadis itu kembali melirik Sehun dengan ragu.

(Zero) Gravity • osh [ R/18+ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang