Pada malam harinya, Ahra yang sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk dirinya sendiri segera teralihkan perhatiannya saat dia mendapatkan sebuah pesan masuk—rupanya, dari seseorang yang sudah cukup lama tidak dia ketahui kabarnya, melalui aplikasi yang juga sudah cukup lama tidak dia periksa.
|| hyuk223 : hei nona kutu buku
|| hyuk223 : bagaimana hidup akhir-akhir ini?Ahra yang membaca pesan itu dari layar pop-up di ponselnya segera tersenyum, kemudian bergegas untuk mengambil benda persegi panjang itu dari atas meja konter, membuka layar ponselnya yang terkunci dengan beberapa baris angka, dan segera membuka pesan yang Hyuk kirimkan padanya.
|| xhrxchxx : hyuk! dari mana saja kau ini?
|| xhrxchxx : kenapa baru muncul sekarang?Setelah beberapa saat, Ahra meletakkan kembali ponselnya di atas meja konter dapur, lalu melanjutkan kegiatannya sesaat—menghampiri panci di mana sup yang sedang dimasaknya hampir matang, menyendok kuahnya sesaat dan kembali mencicipinya untuk memastikan kalau rasanya sudah sesuai.
Setelah dia rasa cukup, Ahra mengangguk kecil dan tersenyum, kemudian bergerak untuk mematikan kompornya. Supnya sudah matang—dan Ahra sudah begitu tidak sabar untuk menikmati makan malamnya yang lezat dengan sup yang dia buat.
Setelah Karina akhirnya mengantarkannya pulang—tepat saat mobil dari gadis yang lebih muda itu memasuki area parkir gedung apartemen Ahra di depan, hujan yang cukup deras mengguyur bagian kota ini. Meski Ahra masih ingin Karina untuk mampir sebentar ke apartemennya dan memasakkannya sesuatu karena dia sudah membelikan Ahra banyak hal dan mengajaknya untuk berbelanja, Karina bersikeras untuk melakukannya lain waktu karena dia takut mama sudah menunggunya. Gadis yang lebih muda darinya itu juga mengatakan kalau dia khawatir Sehun akan mengomelinya nanti karena menganggap dia membuat waktu yang seharusnya Ahra gunakan untuk istirahat menjadi berkurang karena dirinya. Jadi, Karin segera pergi segera setelah dia membantu Ahra membawa barang-barang belanjaannya ke kamar.
Sekarang, Ahra kembali sendirian, sibuk dengan kegiatan memasaknya, dan kebetulan sekali—rupanya Hyuk juga memutuskan untuk kembali menghubunginya. Padahal Ahra sebelumnya cukup yakin kalau Hyuk sepertinya sudah tidak lagi memiliki akun yang aktif di aplikasi itu—Ahra bahkan ragu ada lebih dari sepuluh orang yang menggunakannya sekarang, mengingat hanya akun-akun itu saja yang selalu Ahra lihat di dalam aplikasi.
Namun ternnyata, Hyuk masih kembali menghubunginya. Sebagai seseorang yang hampir tidak memiliki teman di kehidupan nyata, berbicara dengan Hyuk, meski pun secara online, adalah hal yang menyenangkan untuknya. Setiap saat Hyuk kembali menghubunginya, rasanya seperti Ahra kembali berbicara pada seorang teman lama yang sudah begitu mengenalnya.
Setelah dia selesai mengambil mangkuk bersih dari lemari kabinet dapur—salah satu dari tiga yang dia miliki, hanya itu yang ada di apartemennya ini—Ahra kembali melangkah mendekati konter dapur, dan sekali lagi melongok pada ponselnya.
|| hyuk223 : ah, aku belum menceritakannya ya
|| hyuk223 : aku sibuk menyelesaikan tugas akhirku beberapa waktu terakhir ini, jadi jarang membuka aplikasi ini
|| hyuk223 : bicara soal itu, aku sudah lulus sekarang :DSesaat, Ahra membaca kembali balasan yang Hyuk kirimkan padanya, dia kemudian kembali tersenyum dan tergelak pelan, perasaannya ikut merasa bahagia mendengar Hyuk sudah mendapatkan satu kesuksesan lagi dalam hidupnya.
|| xhrxchxx : oh, Tuhan, serius? Selamat untuk kelulusanmu, Hyuk!
|| xhrxchxx : aku bangga padamu😊Tidak berselang lama, sebuah pesan lain kembali muncul, lebih cepat dari sebelumnya kini. Sepertinya Hyuk memang sedang menunggu balasannya dengan segera.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Zero) Gravity • osh [ R/18+ ]
Fiksi Penggemar[ mature contents ]🔞 adult audience only! [DARK STORY] Ahra memilih untuk tinggal sendiri dan keluar dari rumah orang tuanya segera setelah dia bisa melakukannya. Berpikir bahwa dia akan memulai hidupnya sendiri, tanpa dicampuri orang tuanya yang t...