Beberapa lembaran kertas berserakan dilantai, pria itu dengan cepat memungut satu persatu lembaran tersebut. Manik indahnya memastikan agar tak ada seorang pun yang menyadari kehadirannya.
Gelang yang tak asing ia kenakan juga, ruangan Seungcheol sangat rapih lantaran si pemilik sibuk pergi ke luar kota.
"Mau berapa lama lagi Hyung?" Tanya pria bangir yang mulai khawatir dengan situasi.
"Tunggu sebentar lagi" Keluh pria tersebut.
"Aku tak bisa berlama-lama di kantor ini, jika Seungcheol tau, dia bisa sangat marah" Bukannya menjawab si pria satunya masih sibuk membaca lembaran kertas yang tertumpuk di meja Seungcheol. Satu demi satu kata netranya tak lepas memandang. Si pria bangir menghela napas jenuh.
"Shua Hyung"
"Diam dulu Dokyeom aku sedang fokus." Titahnya lagi.
"Dino"
"Dino" Suara panggilan itu membuat Dokyeom terbirit masuk ke toilet yang ada di ruangan tersebut. Lain lagi dengan yang satunya, dia masih sibuk dengan urusannya sendiri.
"Dino, kau di sini?" Nama itu tak luput dari bibir Jeonghan saat ini. Matanya melirik ke setiap sudut ruangan, bukannya mendapati sosok Dino ia malah menemukan seorang pria. Tidak, bukan makhluk tak kasat mata, kali ini benar-benar manusia yang bisa ia sentuh.
"Dino?" Ujar pria itu memastikan.
"Siapa kau?" Tanya Jeonghan balik. Joshua mengedarkan padangan ke segala arah, ia tak menemukan Dokyeom di sana, padahal sudah berjanji mau berjaga-jaga.
"Aku Joshua Hong, salam kenal" Tangannya ia ulurkan lalu menjabat tangan Jeonghan ramah, bukannya menyebutkan nama, Jeonghan malah memberi respon kebingungan.
"Aku sepupu Seungcheol-"
"Apa yang kau lakukan di sini?" Joshua terperanjat, orang ini cukup waspada juga ternyata.
"Aku sedang mencari barangku di sini" Jeonghan masih saja menatap curiga, namun kala matanya melirik gelang yang Joshua kenakan, dia jadi teringat tentang sesuatu.
"Gelangnya mirip" Gumam Jeonghan. Joshua memicing ke arah Dokyeom yang mengintip dari toilet, lihat saja nanti, Joshua akan memukul kepala pria itu karena sudah melanggar janji mereka.
"Siapa namamu?" Tanya Joshua memecah keheningan.
"Yoon Jeonghan" Jabatan tangan mereka terlepas, Joshua tersenyum simpul, menepuk bahu Jeonghan pelan sembari berkata.
"Kau orangnya?"
"Apa maksudmu?"
"Orang yang Seungcheol tabrak waktu itu" Jeonghan mengangguk ragu, kenapa orang ini tahu tentang itu, pikir Jeonghan linglung.
"Iya itu aku, tapi bagaimana kau bisa tau?" Jeonghan yakin kalau masalah ini tak banyak ia bicarakan pada orang lain, tapi mungkin saja Seungcheol sudah cerita.
"Hahaha kau dirawat di rumah sakit milik ayahku" Jawabnya. Jeonghan hanya bisa ber oh ria sembari mengangguk. Tak lama situasi canggung kembali menyelimuti. Joshua kikuk, sedangkan Jeonghan tidak tau harus berbuat apa.
"Bagaimana kau bisa ada di sini?" Tanya Jeonghan penasaran.
"Itu, aku ..." Sial, mana mungkin dia jujur kalau menyelinap masuk saat Seungcheol sedang tidak ada di kantor, bisa-bisa pria pemarah itu akan menginterogasinya seharian.
"Tadi aku bersama asisten Seungcheol untuk mengambil data, tapi sepertinya itu tidak ada" Jeonghan menilik dalam ekspresi yang Joshua berikan.
"Apa aku bisa membantumu?" Tawaran itu Joshua sambut baik, tapi sepertinya pekerjaan ini terlalu beresiko untuk orang biasa. Di kala Joshua sibuk menimang tawaran Jeonghan, Dino muncul di balik belakang pria manis itu. Tangannya membentuk tanda silang sembari menggeleng cepat.
"Tidak Hyung, jangan!" Titah si hantu. Alis Jeonghan mengerut bingung, kenapa dengan hantu itu, baru datang sudah melarangnya dan apa maksudnya.
"Kenapa?" Tanya Jeonghan tanpa suara.
"Tidak, pokoknya tidak boleh!" Jeonghan semakin tidak mengerti.
"Baiklah, tapi sepertinya tidak untuk sekarang" Ucap Joshua final. Dino menepuk dahinya, rencananya untuk menggagalkan batal sudah.
"Nanti aku hubungi lagi, dah" Joshua pergi menuju toilet yang ada di ruangan tersebut, seorang pria ber hoodie dan masker yang menutupi hampir seluruh wajahnya keluar dari sana. Mereka pergi begitu saja, tanpa memberikan informasi apapun. Jeonghan pun sulit mengenali orang itu.
"Siapa pria itu?" Gumam Jeonghan.
"Joshua dan Dokyeom, mereka adalah kenalan Seungcheol Hyung" Ujar Dino yang langsung berpindah di sebelah Jeonghan.
"Dokyeom? Kau kenal mereka?" Dino mengangguk pelan.
"Aku kenal betul siapa mereka berdua"
Sepulang dari kantor Jeonghan menghela napas panjang, pada akhirnya dia membawa hantu penunggu ruangan Seungcheol datang ke rumahnya.
"Kenapa Hyung membawaku kemari?" Ujar Dino penasaran. Jeonghan yang sedang melepaskan sepatu melirik si pembicara.
"Ada banyak hal yang ingin ku katakan padamu" Kakinya melangkah menuju sofa ruang tengah, ia melonggarkan dasi sembari mendudukkan dirinya di sofa, Jeonghan mendongak, ia bersandar seraya memejamkan mata. Dino hanya mengikuti saja, bahkan ia sama sekali tak berpikir akan berada di sana.
"Dino"
"Iya?" Sahutnya cepat.
"Apa kau ingat masa lalumu?" Dino tak menjawab, ia malah memberikan ekspresi kebingungan.
"Jujur saja, ingat tidak?" Dino mengangguk ragu.
"Ingat" Ucapnya.
"Irinya" Alis Dino mengernyit keheranan. Jeonghan tak lagi membuka suara setelahnya, Dino jadi khawatir, pria ini jadi tampak malang di matanya. Tentu saja ia juga tau tragedi kecelakaan waktu itu, walaupun hanya seorang hantu, tapi dia juga melihat kejadian waktu itu.
"Hyung"
"Hm"
"Jeonghan Hyung"
"Iya" Balasnya lembut.
"Maafkan aku, aku selalu merepotkanmu" Jeonghan membuka mata, melirik Dino yang melayang tepat di atas wajahnya.
"Dari pada kau meminta maaf, aku lebih penasaran dengan masa lalumu"
Wajah Dino berubah ragu, ia sangat ingin mengatakan tapi takut Jeonghan terlibat dengan masalah hidupnya. Sekarang ia sudah jadi hantu, Dino tidak mau merepotkan Jeonghan lebih dari ini.
"Kau gentayangan karena ada hal yang belum tersampaikan bukan?" Dino mengangguk.
"Aku tau itu"
"Tapi aku tidak mau membuat Jeonghan Hyung terlibat" Jeonghan tertawa garing, ia menyeringai seraya mengangkat kedua alis.
"Kau meragukanku?" Pria ini memang tidak ada takutnya, sebenarnya Jeonghan mulai bosan. Semenjak kematian Seokmin ia jadi kehilangan warna di hidupnya, mungkin dengan membantu Dino ia akan mendapatkan pengalaman yang menakjubkan.
"Jadi, siapa kau sebenarnya?" Tanya Jeonghan penasaran.
"Aku adik tirinya Seungcheol Hyung"
"Apa?!"
***
Tbc...
14/03/2023
KAMU SEDANG MEMBACA
Brücke | JeongCheol
FanfictionSebulan belakangan, Jeonghan selalu diikuti oleh sosok anak muda yang berisik. Jeonghan bukan indigo, tidak juga memiliki indra ke-enam, tapi kecelakaan sebulan lalu membuatnya mengetahui apa yang tidak orang ketahui. Jeonghan mati-matian menyembuny...