Chapter 11

431 66 7
                                    

"Dasar para manusia brengsek." Jeonghan mengangkat kepalanya, menatap Dino dengan raut menahan rasa kesal.

"Biadap. Aku kubunuh mereka satu-satu." Dino mengerjap, ia kira ini akan jadi suasana menyedihkan seperti di drama yang biasa ia tonton.

"Hyung ..."

"Keparat, aku yakin mereka menyembunyikan sesuatu dariku." Dino semakin merinding, umpatan tak berhenti keluar dari bibir Jeonghan. Ia akui untuk cover orang ini sangatlah manis dan agak cantik, ralat dia memang cantik. Tapi Dino lupa kalau dia adalah seorang pria tulen.

"Sudahlah, biar aku yang menghabisinya untukmu." Dino mengernyitkan alisnya, apa yang barusan Jeonghan ucapkan.

Jeonghan bangkit dari duduknya, ia berlari menuju balkon lalu Jeonghan memandangi ke luar jendela.

"Hyung mau kemana?!" Dino langsung mengejar pria itu.

"Aku bukan Hyungmu." Suaranya terdengar sangat dingin

Dino menatap khawatir, ia lupa kalau Jeonghan bisa melihat wujudnya, sudah pasti kalau ini adalah hal yang paling Dino hindari. Bagaimana Dino bisa lupa kalau emosi Jeonghan tidak boleh berkecamuk. Ini adalah peluang bagi roh gentayangan sepertinya. Kalau tidak Jeonghan bisa kesurupan.

"Siapa yang mau membujuknya?" Joshua melirik tiga orang disampingnya.

"Aku saja." Tawar Seokmin.

"Dia marah denganmu bodoh."

"Kau menipunya, jadi biar aku saja." Lanjut Seungcheol.

"Dia membencimu bangsat." Balas Seokmin tak kalah kesal. Belum sempat menatap Hyungwon, pria itu langsung bersuara.

"Aku tidak mau." Ujar Hyungwon cepat. Sudah jelas mereka bertiga tidak akan masuk, mereka sudah mengenal Jeonghan cukup baik. Paling tidak saat membuka pintu akan mendapat luka lebam di tubuh.

"Apa?" Tanya Joshua saat mereka bertiga meliriknya kompak.

"Bajingan, ini masalah kalian." Protes Joshua.

Dia tak habis pikir, sudah begini masih saja memanfaatkan dirinya. Joshua paham kalau Seokmin dan Seungcheol itu sama brengseknya, tapi dia tidak menyangka kalau Hyungwon juga ikut-ikutan.

"Masuk sana." Titah Seungcheol tak senang pada Joshua. Joshua melotot, bahkan bibirnya menganga lantaran semakin emosi melihat tingkah orang-orang di sana.

"Kenapa aku?" Seru Joshua kesal. Seokmin memberi tatapan memohon.

Ah brengsek, mereka selalu begini.

"Hyungwon." Yang dipanggil malah berbalik arah, dia melirik ke sana kemari sembari bersiul seperti tak ada kejadian.

"Kurang ajar." Dengan berat hati Joshua mendorong pelan pintu kamar Jeonghan, ia mengintip lalu menyembul kan kepalanya masuk ke kamar.

Tak ada tanda-tanda si pemilik kamar, Joshua memberanikan diri masuk sedikit demi sedikit.

"Jeonghan!" Joshua berlari masuk ketika melihat si pemilik kamar, mendengar teriakan panik tiga orang di sana juga ikut masuk.

Jeonghan berusaha lompat dari balkon, Joshua langsung menarik tangannya. Mereka jatuh tergeletak di lantai, Jeonghan menggeram, matanya menatap Joshua dengan tatapan menyeramkan.

"Arrgh!" Joshua melepaskan pegangannya, Jeonghan baru saja mencakar wajahnya.

"Hyung tolong! Jeonghan Hyung kesurupan!" Teriak Dino memberitahu. Tapi dia lupa kalau tak akan ada seorang pun yang mendengarnya.

"Apa yang terjadi?!" Seokmin memegangi kedua tangan Jeonghan, dia meronta, berteriak lalu menangis. Seokmin terheran-heran, ini bukanlah Jeonghan yang dia kenal. Sikapnya sangat aneh.

Brücke | JeongCheolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang