#16

40 4 0
                                    

Tekan bintang 🌟 sebagai uang parkir 🌵

"Dimana kau? cepat kemari Kami membutuhkan bantuanmu"

" Dimana kalian?" Tanya Athana. Ia tahu jika mindlink tersebut berasal dari Yuzha.

" Pengobatan kerajaan Glorantha, cepatlah "

Athana langsung bergegas mencari dimana letak tempat yang dimaksud temannya itu. Sungguh, sangat sulit mencari lokasinya di istana yang seluas ini.

Athana sudah hampir kewalahan, ia ingin langsung melakukan teleportasi tapi energi Qi nya tidak mencukupi membuatnya dengan sangat terpaksa harus menyusuri istana tersebut.

Sepertinya Moongoddes sedang berbaik hati kepada nya. Tidak jauh dari tempatnya berada, Athana melihat seseorang yang sepertinya dikenal.

Sontak Athana langsung saja menuju ke arah itu.

" Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Athana ketika telah berada didepan orang tersebut.

" Kami sedang mencari mu, untungnya kau disini " jawab Dhyza.

" Mengapa semua orang mencari ku?" Tanya Athana penasaran karena tadi Yuzha juga menyuruhnya untuk ke bangunan pengobatan.

" Ikut saja, kau akan tahu nanti" ujar Dhyza sembari berlalu dari sana dan kembali menuju ke tempat Radheven bersama Athana.

Dikarenakan letak tempat tersebut tidak jauh berbeda dengan tempat mereka bertemu, membuat mereka sampai dengan lebih cepat apalagi Dhyza sudah mengetahui tempat nya.

"Akhirnya, kau disini" Raja dan ratu langsung menyambut kedatangan Athana ketika mereka tiba ditempat itu.

" Hormat kami yang mulia" ujar Athana dan Dhyza serempak seraya membungkukkan sedikit badannya.

Raja Alanvainder mengangguk singkat " tolong selamatkan Radheven" pinta sang Raja dengan raut wajah memohon.

Athana menatap mereka yang juga menatap nya dengan pandangan kebingungan. " Apa yang bisa saya lakukan yang mulia?" Tanya Athana sambil tersenyum kikuk. Ia tak tahu apa-apa, tiba-tiba mereka sudah memintanya untuk menyelamatkan Radheven.

" Yuzha mengatakan jika kau bisa menyerap racun, meskipun sedikit ragu namun saya  percaya padamu" ungkap sang Raja yakin.

Athana menatap ke arah Dhyza dan dibalas dengan anggukan kepala oleh sang teman.

" Saya akan mencobanya Yang mulia"

" Terimakasih Athana, dan Arvan tolong beritahu mereka jika Athana telah berada disini" perintah Raja Alanvainder dan Arvan hanya menganggukkan kepalanya pertanda mengerti.

***

Tepat setelah Athana memasuki ruangan tersebut, hal pertama yang dilihatnya adalah sebuah jasad yang terbaring tak berdaya di atas ranjang. Tubuh kaku yang mulai membiru yang dipenuhi dengan perban serta kelopak matanya yang tak kunjung terbuka.

Athana berjalan mendekat ke arah ranjang dan duduk di samping sang pangeran. Ia memperhatikan Radheven dengan raut wajah datar. 

Tangan Athana terulur untuk mengeluarkan mutiara putih yang diberikan Zeevandra kepada dirinya dan meletakkannya tepat di dada Radheven. Sekarang ia mengerti maksud dari perkataan Zeevandra. Athana meletakkannya dengan sangat hati-hati dan tidak menyentuh tubuh Radheven sedikitpun.

Setelahnya, ia berdiri dan mundur kebelakang menciptakan jarak diantara mereka.

Athana menghirup nafas dalam-dalam, menutup kedua matanya dan menfokuskan pikiran hanya kepada mutiara itu.

The last element Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang