#23

34 5 0
                                    

Jangan lupa bintang 🌟 sebagai uang parkir 🌵

Setelah banyak tragedi yang terjadi dimalam itu, kini Athana telah terbangun dari tidurnya. Ia mencoba meraba-raba kasurnya. Kosong!

Kemana Zeevandra? 

Ia merasa Dejavu, sepertinya ia pernah mengalami hal ini juga. Tak ingin terlalu memikirkannya, Athana beranjak dari kasur dan keluar dari kamarnya menuju ke arah ruang tamu. Ia duduk di sana sembari menunggu semua penghuni asrama ini bangun dan berkumpul. Ia tahu jika mereka telah menyimpan banyak pertanyaan di otak mereka dan mungkin membuat berbagai rumor baru yang tak beralasan. Sebelum itu terjadi lebih baik, ia sendiri yang akan menjelaskan langsung kepada mereka.

" Apa yang kau lakukan disini pagi-pagi sekali Athana?" Ujar Clarissa sambil mengucek kedua matanya.

" Aku menunggu Kalian"

" Kami juga telah menunggu mu dari malam " sahut Yuzha dari arah pintu kamarnya dengan kedua tangan nya yang berada didalam saku mantelnya. Cuaca cukup dingin pagi ini membuat siapapun rasanya sangat enggan untuk bangkit.

" Tinggal Dhyza"

" Aku disini" bagaikan telepati, selepas Athana berujar Dhyza langsung muncul dari kamarnya dan berjalan sempoyongan menuju ke arah mereka.

" Semuanya sudah lengkap. Sekarang jelaskan kepada kami" perintah Clarissa.

" Tanyakan saja, nanti akan ku jawab dengan jujur " ujar Athana malas, ia tak tahu harus memulai dari mana. Jadi, lebih baik jika mereka bertanya karena itu  membuatnya bisa menjawab dan menceritakan nya.

" Apa yang terjadi padamu?" Tanya Dhyza menunjuk ke arah kening Athana yang terbalut dengan plaster.

" Pangeran Arvan tak sengaja mendorong ku"  jawaban Athana sukses menarik perhatian Clarissa.

" Ada apa diantara kalian?"   Tanya Clarissa cepat.

" Jangan salah paham dulu. Ada sedikit masalah diantara kami yang membuat semuanya jadi begini " jawab Athana dan Clarissa hanya mengangguk-angguk kepalanya pertanda mengerti.

" lalu, siapa pria yang bersama mu semalam ? Apakah dia orang yang sama dengan yang di pesta pangeran Radheven?" Kali ini Yuzha yang melontarkan pertanyaannya.

" Dia Zeevandra  dan dia adalah orang yang sama dengan yang kalian lihat di pestanya Radheven"

" Apa hubungan mu dengannya? Kalian terlihat sangat akrab "  sahut Clarissa.

" Aku mate nya!" Jawaban dari Athana sontak membuat ketiganya kaget. Seketika mereka saling menatap satu sama lain dengan pandangan tak percaya.

" Awalnya, aku juga tidak percaya. Tapi inilah kenyataan dan takdir yang harus ku jalani" jelas Athana terkekeh.

" Bagaimana kau bisa menjadi mate nya?" Tanya Yuzha menatap Athana penasaran.

" Tanyakan kepada MoonGoddes, mengapa ia mentakdirkan gadis nakal ini untuk menjadi mate nya Zeevandra"

" Aku jadi ragu jika kau ini manusia" ucapan Clarissa sukses membuat tawa Athana meledak.

" Hei, apakah aku terlihat seperti naga  bagimu?"

" Tidak, hanya saja Yuzha bilang jika manusia tidak mempunya ikatan mate" imbuhnya.

" Aku manusia seperti kalian"

" Lalu, mengapa kalian terikat ikatan mate?" Tanya Dhyza menimpali.

" Dia vampir "

Lagi dan lagi. Mereka kembali dibuat syok akan fakta-fakta yang  keluar dari mulut Athana.

The last element Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang