Don't forget bintang nya bestih📍
Mentari pagi telah menampakkan sinarnya, kicauan burung terasa mengiringi pagi ini. Begitu juga didalam Academy, semua orang telah terbangun dari tidurnya bersiap untuk memulai kelas.
Berbeda dengan Athana, dia masih mengendap-endap di koridor menuju asramanya. Ia berusaha menghindari pengajar yang sekiranya berjaga untuk memeriksa aktivitas seluruh kultivator.
"Ughh, akhirnya" Athana menghembuskan nafas lega ketika ia sudah berada didepan asramanya.
Ketika ia akan memutarkan knop pintunya, namun pintu tersebut lebih dulu terbuka menampilkan Yuzha dibelakangnya.
" Darimana saja kau?"
" Hutan perburuan" singkat Athana dan berjalan mendahului mereka. Ia masuk kedalam kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di ranjang nyaman miliknya. Athana menarik selimut dan
bergelung dengan nyaman didalamnya bersiap memasuki alam mimpi." Apa yang kau lakukan!" Seru Dhyza sambil menarik selimut Athana dengan kasar.
" Biarkan aku beristirahat sebentar lagi" Athana menarik kembali selimutnya dan bahkan menutupi hingga ke kepalanya.
" Kau ada jadwal kelas pengobatan hari ini" peringat Dhyza
" Dan menemui pangeran Radheven " timpal Yuzha dari arah pintu, berdiri dengan santai sambil menyimpangkan kedua tangannya didepan dada.
" Heven? Matilah aku" Athana menyibakkan selimutnya secara spontan setelah Yuzha mengucapkan nama pangeran tersebut.
" Apa yang terjadi ?" Tanya Dhyza melirik ke arah Athana dan Yuzha berharap salah satu dari mereka bisa memberi tahunya apa yang sedang terjadi.
" Bagaimana dengan Clarissa? Apa dia baik-baik saja?" Bukannya menjawab Athana malah balik bertanya.
" Kami akan menjenguknya setelah kelas berakhir, apa kau akan ikut?" Tutur Dhyza
" Kalian duluan saja, aku akan menemui pangeran terlebih dahulu" tolak Athana
" Ya sudah,kami pergi" ujar Yuzha dan langsung berlalu dari sana.
" Kau cepat bersiap, kelas akan segera dimulai sebentar lagi" nasihat Dhyza dan ikut berlalu meninggalkan Athana.
Selepas kepergian mereka, bukannya bersiap-siap dia malah melamun. Mempertimbangkan apakah harus masuk kelas atau tidak, menemui pangeran atau tidak.
" Arghh, aku tidak ingin bertemu siapapun"
***
Kelas telah berakhir dua jam yang lalu, sekarang waktu telah menunjukkan sore hari dimana matahari mulai beranjak turun.
Athana terselamatkan hari ini. Pengajar dikelas pengobatan sangat ramah serta sabar menghadapi para kultivator termasuk Athana yang setiap hari mengacau di setiap kelas.
Athana tak berniat untuk menemui Heven karena dia tahu apa yang akan terjadi jika mereka bertemu.
" Sepertinya aku butuh beberapa buku" monolognya ketika melewati bangunan perpustakaan.
Athana berjalan masuk kedalam perpustakaan. Namun, ketika dia hendak masuk seseorang lebih dulu muncul dibalik pintu.
Radheven keluar dari perpustakaan bersama dengan sebuah buku di genggamannya.
Sedangkan Athana hanya menunduk dan langsung berjalan masuk kedalam perpustakaan dan berpura-pura tak mengetahui keberadaan Radheven di sana.
" Hentikan langkahmu nona"
KAMU SEDANG MEMBACA
The last element
FantasyApapun yang ada dijagad raya ini bisa berubah. Entah karena waktu, tentang siapa saja yang mereka temui atau hukuman yang langsung diturunkan oleh semesta. Layaknya kotak Pandora yang menyimpan begitu banyak misteri didalamnya, yang akan terbuka pad...