#19

25 2 0
                                    

Tekan tombol 🌟 sebagai uang parkir

Athana dan Isis kini sedang berada didalam bangunan itu, mereka sedang mencoba untuk mengamati dengan cermat. Karena Athana berencana ingin mengubah sedikit bentuk dan juga desaign nya.

" Apa menurut mu kita harus menambah tingkat nya?" Tanya Athana.

" Tidak buruk" jawab Isis sembari menimbang-nimbang.

" Bagaimana dengan dekorasi atau mungkin tema yang berbeda?" Usulnya lagi.

" Menarik "

" Siapa yang akan mengerjakan semua itu?" Tanya Isis waspada.

" Aku yang akan membuat desaign nya dan kau mengurus pengerjaannya "

" Tapi.."

" Kau bisa membayar orang untuk mengerjakannya " potong Athana cepat.

" Baiklah, terserah kau saja"

" Aku juga menginginkan bangku tambahan, serta ganti jendela dengan ukuran yang lebih besar, sekitar 3 jendela"
Ujar nya dan hanya diangguki oleh Isis.

" Dan juga beberapa pohon kecil didepan"

" Ada lagi?" Tanya Isis.

Athana berfikir sejenak lalu ia menggeleng
" kurasa tidak ada "

" Apa kau punya tambahan?" Tanya nya kepada Isis.

" Kurasa penerangan tambahan?"

" Ya kau benar, kita butuh lilin yang sangat banyak serta beberapa lampu"

" Mengapa kau menggunakan lebih banyak lilin?" Tanya Isis karena Athana memesan lebih banyak lilin dari pada lampu.

" Aku lebih menyukai lilin daripada lampu, dan juga agar suasana nya lebih berbeda daripada toko lainnya "

" Ide bagus " puji Isis.

" Dan juga, beberapa diantaranya lilin aromaterapi " tambah Athana dan di angguki oleh Isis, ia mulai menambahkan catatan nya sesuai ucapan Athana.

" Berikan catatan nya " pinta Athana dan langsung diberikan oleh Isis kepadanya.

Ia mengecek kembali semua tambahan dan pengurangan yang mereka butuhkan.

" Menurut mu, apakah kita harus mengganti meja nya juga?" Tanya Athana sembari memperhatikan meja-meja di gerai itu yang menurut nya sudah kelihatan tua.

" Apa sebaiknya tidak usah? Karena itu akan membuat pengeluaran kita lebih banyak " tolak Isis.

" Kau tenang saja,ini usaha milikku dan aku yang akan mengeluarkan uang itu"

" Terserah kau saja"

" Baiklah, meja baru" ujar Athana sembari mencatat nya di buku itu.

" Dindingnya harus di cat ulang" ujar nya lagi.

" Ada lagi?"

" Kurasa cukup"

" Kau yakin?" Tanya Isis memastikan.

" Ya, sekarang kita harus mengunjungi sepupu mu"

" Ayo, aku akan mengantarkan mu"

Isis berjalan lebih dulu keluar dari gerai itu menuju ke arah pasar. Athana hanya mengikuti Isis dibelakang nya dengan santai sembari matanya sesekali melirik makanan disampingnya. Mata Athana akan langsung melebar jika sudah menyangkut soal makanan.

Namun, di tengah perjalanan datang dua orang pengawal mencegat mereka.

" Permisi nona, anda harus kembali ke Academy"

The last element Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang