Selepas sholat isya, ustadz Hamzah dan Imron mulai melakukan pengobatan pada Gara dengan cara membacakan ayat-ayat Al-Qur'an dan doa-doa yang mu'tabaroh. Teknik terapi penyembuhan yang biasa di sebut juga dengan istilah ruqyah syar'iyyah.
Adryan sudah membicarakan ini dengan dokter Brian, saat dokter Brian melakukan visite selepas sholat Maghrib tadi. Dokter Brian tentu saja setuju. Karena Ruqyah syar'iyyah memang di anjurkan oleh Rasulullah untuk penyembuhan medis, gangguan kejiwaan dan gangguan jin.
Dokter Brian juga berharap semoga setelah dilakukan ruqyah syar'iyyah, pasien yang sudah dianggap seperti putranya sendiri itu bisa segera sadar dari komanya.
Adryan dan Thaka menunggu di depan ruang rawat bersama bodyguard yang berjaga. Jerry sudah mereka suruh pulang karena besok pemuda itu harus kuliah. Sebenarnya Jerry ingin menginap di rumah sakit lagi. Jerry penasaran dengan pengobatan yang akan di lakukan oleh ustadz Hamzah dan Imron pada Gara. Jerry ingin melihat bagaimana reaksi sepupunya setelah di bacakan ayat-ayat suci Al-Qur'an. Jerry juga masih penasaran dengan khodam yang di miliki Gara. Tetapi Adryan tidak mengizinkan dan tetap menyuruhnya pulang. Dengan terpaksa Jerry pun akhirnya menurut.
"Thaka masih gak ngerti, pa. Kenapa bisa ada sesuatu yang ngehalangi Gara? Bukannya Gara gak bisa di rasuki? Terus kenapa sesuatu itu bisa masuk ke tubuh Gara?" Tanya Thaka pada Adryan yang duduk di sebelahnya. Thaka masih tidak paham mengenai sesuatu yang menghalangi adiknya itu. Kepalanya dipenuhi tanda tanya.
"Sesuatu yang menghalangi itu bukan makhluk halus yang biasa berkeliaran, Tha. Tapi dikirim dari seseorang," jawab Adryan pandangannya lurus menatap dinding di koridor depan ruang rawat Gara.
Sepasang ayah dan anak itu duduk bersebelahan di kursi panjang."Dikirim? Kayak semacam santet gitu, pa?" Alis Thaka mengkerut memandang Adryan.
"Iya. Ada seseorang yang sengaja ngirim makhluk halus buat menghalangi Gara supaya gak bisa bangun,"
"Tapi kenapa Gara bisa kena?" Thaka masih bingung kenapa adiknya bisa terkena hal yang seperti itu.
"Tha, kamu lupa? Sebelum masuk rumah sakit mental Gara 'kan lagi down. Disaat mental kita lemah. Hal-hal negatif mudah mempengaruhi. Apalagi bukan cuma mental Gara aja yang sedang lemah, tapi tubuhnya juga. Keadaan Gara yang mengalami koma, membuat tingkat kesadarannya rendah. Sehingga alam bawah sadarnya lebih mudah di rasuki makhluk halus dan mudah terkena hal-hal semacam santet," kali ini Adryan berujar sembari menatap putra sulungnya.
"Siapa orang jahat yang ngirim itu, pa? Gara salah apa emangnya sama itu orang, sampe dibikin kayak gitu? Gara gak punya musuh. Gak banyak orang yang dia kenal. Siapa orang yang tega ngelakuin hal keji kayak gitu ke Gara? Apa jangan-jangan orang yang ngirim itu Heris?" Rahang Thaka mengeras. Ia tidak akan tinggal diam melihat adiknya dicelakai orang.
"Gak boleh asal nuduh, Tha!"
"Tapi Heris udah pernah nyelakain Gara, pa! Jadi gak mustahil kalo dia adalah orang yang ngirim itu!"
"Tha, kita gak punya bukti kalo Heris pelakunya. Lagipula papa ngerasa pelakunya itu bukan Heris,"
"Kalo gitu siapa pelakunya, pa? Papa pasti tau, kan? Ustadz Hamzah juga pasti tau 'kan siapa pelaku yang ngirim penghalang itu?" Thaka menatap Adryan intens. Mendesak papanya untuk mengatakan siapa pelakunya.
"Pelakunya kita pikirin nanti. Sekarang yang harus kita lakukan adalah memperkuat iman. Jangan biarin mental kita lemah. Kita harus lebih banyak beribadah dan berdoa. Meminta perlindungan kepada Allah SWT. Supaya terhindar dari hal-hal negatif atau ilmu sihir apapun. Berdoa untuk kesembuhan adik kamu. Berdoa agar adik kamu bisa segera kembali bersama kita lagi. Untuk urusan pelaku kita serahin aja sama Allah SWT. Biar Allah saja yang membalas perbuatannya." Ujar Adryan memberi nasehat.

KAMU SEDANG MEMBACA
About Gara
Fiction généraleTentang Gara menghadapi kekurangan dan kelemahan nya. 📢 Warning! - Ini cuma cerita fiksi ya! Jadi jangan terlalu dianggap serius! Buat hiburan aja! Ambil sisi baik nya, buang sisi buruk nya, okey! 💙😽