04. anak kecil?

189 31 2
                                        

Crak
"Uhuk" darah keluar dari mulutku dengan sebuah pedang menancap di dada kiriku.
Srrk
Pria itu menarik pedangnya dan aku terlempar ke tanah.
"Hahah, bodoh sekali. Bagaimana bisa dia lengah begitu"tawa pria yang pertama tadi.
"Apa pria ini yang kalian katakan sangat kuat tadi. Lihatlah dia suda mati"ucap pria itu tertawa keras sambil menginjak kepalaku.
"Hei apa kau sudah selesai bicara, kalau begitu bisaka aku berdiri"ucapku mendorong kakinya yang menginjak kepalaku.
"A apa?, Bu bukanka aku sudah menusuk jantungnya?"ucap pria itu terduduk.
"Hahaha, paman kau bodoh yah. Bagaimana bisa aku mati hanya karna kau menusuk jantungku. Sementara masih ada 3 jantung lagi yang berdetak"ucapku tertawa.
"Kau bajingan"ucap Rika dan Dio yang menekan pria itu keras.
Bruk pria itu terlihat seperti cicak yang menempel di dinding.

"Kau tau paman, seorang Necromancer memiliki kekuatan yang berbeda dengan manusia. Mereka di cintai dewa kematian dan para roh roh"ucapku.
"Nah karna dewa kematian menganggapku adalah anak yang baik. Dia memberiku 3 jantung tambahan dan keberuntungan yang tak masuk akal"ucapku tertawa.
"Yaitu aku tidak akan mati selama ke 4 jantungku tidak di tusuk secara bersamaan"ucapku tersenyum

Clip suara mulai terdengar dari dada kiriku tempat di tusuk.
"Ayo lihatlah, jantung yang paman tusuk tadi sudah sembuh seperti seblumnya"ucapku memperlihatkan lubang bekas lukaku dan terlihat sebuah jantung yang masih berdetak.
"Iblis kau pasti iblis"teriak pria tadi.
"Ahhh kejamnya, aku bukan iblis lho. Aku itu hanya seorang manusia yang hampir menyerupai iblis"ucapku tersenyum.
"Rika Dio, habisi dan bersihkan"ucapku tersenyum.
"Baik tuan Duke"ucap mereka berdua berjongkok

Crap
"Aghkkk"
Mereka memotong perlahan tubuh pria itu, membuat dia mati perlahan dan menyakitkan. Memotong bagian tubuh yang jauh dari alat vital.
Dan akhirnya memotong tubuh pria itu sampai seukuran dadi dan memberikannya pada binatang yang lewat.
Aku sudah bilang kan.
"Jika kau tak ingin di remehkan buat mereka ketakutan, sampai menyebut namamu saja membuat mereka ketakutan setengah mati.
___
4 hari kemudian.
"Tuan Duke, kita sudah sampai di negara abdilion"ucap Dio yang memakai jubah hitam untuk menutupi tubuhnya dari sinar matahari yang bisa membuat tubuhnya membusuk dengan cepat.
"Ahmm"aku membuka pintu kereta kuda.
"Eh Dio bukanka kita pergi ke istanah, kenapa kita malah pergi ke kediaman seseorang?"tanyaku.
"Astaga tuan Duke, apa anda tidak dengar penjelaskan yang muliah kaisar waktu itu. Kalau kita akan menginap di kediaman sala satu Duke di sini"ucap Dio
"Emhh aku tidak tahu"ucapku
"Dio bagaimana bisa kau menyalahkan tuanmu, bukanka kau sudah tahu kalau tepat jam 9 malam. Tubuh tuan akan terbiasa tidur sendiri sebagai ganti dari kekuatan besar yang dia pakai"ucap Lina pada Dio.
"Ah maaf saya lupa"ucap Dio tertawa.

"Selamat datang, tuan Duke Devilsman"ucap beberapa pelayan membungkuk.
"Yahoo "ucapku
"Yahoo?"ucap mereka kebingungan.
"Ah maafkan saya tuan kepala pelayan. Itu adalah sapaan khas dari kota kami. "Ucap Lina membungkuk.
"Ah begituka, maafkan saya karna kurang pengetahuan ini"ucap pria yang cukup beruban itu.
"Tak masalah setiap negara dan kota memiliki sapaan dan budaya mereka masing masing. "Ucapku tersenyum.
"Baiklah, anda bisa mengikuti kami tuan Duke Devilsman. Tuan Duke sudah berada didalam menunggu anda"ucap kepala pelayan

"Ah oke"ucapku mengangguk.
Dia bilang kalau Duke sudah menunggu tapi yah
___
30 menit kemudian.
"Anu tuan kepala pelayan, bukanka anda berkata kalau tuan Duke sudah menunggu kami?"tanya Lina.
"Ma maafkan kami nona Lina. Tu tuan Duke ada urusan tiba tiba..mohon untuk menunggu sebentar"ucap kepala pelayan itu dengan keringat.
"Emhh"aku meregangkan tanganku.
"Lina aku bosan"ucapku.
"Astaga, anda pasti sudah sangat bosan yah. Bagaimana jika makan kue kering yang kita bawah?"tanya Lina.
"Tidak mau"ucapku
"Ah aku mau main"ucapku berdiri lalu berlari.
"Tapi tuan Duke"ucap Lina.
"Lina jangan terlalu mengekangnya,tuan Duke sedang dalam masa pubertas jadi dia pasti ingin kebebasan"ucap Dio.
"Haaah benar juga, astaga karna dia sudah menjadi Duke terlalu mudah aku melupakan usia asli tuan Duke"ucap Lina.
___
"Nah nah nah"aku berlari sambil bersenandung.
Aku masuk kedalam sebuah labirin bungah mawar yang sangat tinggi.
"Eh tunggu dimana ini?, Apa tidak mungkin. Apa aku tersesat"ucapku.
"Tunggu tenangla Arlezan. tapi aku dimana sekarang, linaaaa. Rikaaaa Dioooo"panggilku keras.
Snip snip.
Bau ini?.
"Bau bikuit coklat"

Aku berjalan mencari Arah bau itu.
Semakin aku melangka aroma manis biskuit semakin pekat.
Dan brak
"Aouhk"aku terjatuh dan tersandung ke sebuah kubangan rumput.
"Aghkkk, tanganku sakit"ucapku yang duduk.
"Al apa kau baik baik saja?"tanya lilia.
"Hiks lilia ini sakit"ucapku menunjukan kedua telapak tanganku yang terluka kepada lilia yang melayang di atasku.
"Astaga, sudah sering kukatakan padamu. Jangan berlari, haaah bagaimana ini kau pasti akan dimarahi Lina nantinya"ucap lilia.
"Eh apa?, Hentikan jangan katakan itu membayangkan Lina marah saja sudah mengeri–(srrrk)"
"Eh?"
"Kakak siapa?"terdengar suara yang tak jauh dariku.
Seorang anak kecil berumur 5 tahun,yang memilikirambut biru pekat memakai sebuah tueksedo hitam

"Ah maafkan aku, aku tersesat jadi heheh"aku tertawa.
"Kakak,kau teeluka terluka"ucap anak  itu mendekatiku.
"Ah emh, ini tidak masalah."ucapku tersenyum.
Srrk
Dia menarik tanganku, kami berjalan sampai di sebuah tempat aneh.
"Apa ini?"tanyaku tiba tiba.
"Emh?, Apa kakak tak perna melihat rumah kaca?"tanya pria itu.
"Rumah kaca?"aku memiringkan kepalaku

You And Me (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang