12. Hutan es

132 24 0
                                        

Tap tap.
Aku berjalan keara pria yang tersandar di dinding.
"Kau selalu berfikir dirimu la yang paling menderita, buka matamu lebar lebar tynie. Jika dirimu yang di penuhi tekanan itu sudah sangat menderita, lalu bagaimana dengan seorang anak yang sejak lahir sudah di penuhi pukulan setiap harinya"teriakku.
"Apa kau pikir dia tidak menderita, apa kau pikir dia bahagia dan apa kau pikir dia baik baik saja."ucapku
Crak
Aku mencengkram lehernya.
Dan mengangkat tubuhnya.
"Tidak, dia tidak perna tertawa. Dia selalu menangis setiap hari,setiap jam,setiap menit dan setiap detik.
Bukanka kau sering melihat dia menangis karna dikurung di gudang yang di penuhi tumpukan sampah. tidak diberi makan atau minum hanya bisa mencari dan mencari sisa makanan basih dan kerangka apel yang sudah layu. Apa kau pikir dia bahagia hah"teriakku keras..
"Ukh"dia mengcengkram tanganku.
"Lekh paash"ucap pria di hadapanku.
"Kenapa kalian terus saja merasa kalau diri kalian menderita, kenapa kalian tidak membuka mata kepada orang yang lebih menderita. Seorang anak yang tertekan karna ibunya,seorang ibu yang melahirkan anak iblis dan tidak di cintai kaisar. Seorang ayah yang merasa malu karna terlahir seorang aib. Atau seorang anak yang baru lahir tanpa tahu apapun yang sudah hampir dibunuh oleh ibu kandungnya. Siapa yang paling menderita kalau begitu tynie"ucapku membanting keras.

"Pergila dari sini, aku akan menganggap kalau kejadian ini tidak perna terjadi"ucapku kelusr dengan pedang yang masih menancap di jantungku
"Tuan Duke"ucap Lina panik.
"Jangan khawatir Lina"ucapku
Srrkjk
Aku menarik pedang itu, byuuur darah memuncrat keluar dengan deras.
"Yang yang muliah"ucap 2 orang kesatria menghampiri kaisar mereka yang pingsan di sana.
"Al"ucap kak Eyden menatapku dengan mata kasihan
"Jangan kasihani aku, ksatria manker. Bawah tuanmu dan pergi dari sini, ini adalah peringatan terakhirku. Jika Tuanmu datang lagi kesini. Aku akan membunuh nya dan semua kesatria negaranya termasuk dirimu"ucapku.
Srrt
Dia berjongkok dan memberiku hormat
"Terima kasih atas keredahan hati anda tuan Duke Devilsman"ucap pria itu.
Aku pergi tanpa menoleh pada mereka
Ada 2 tipe manusia di dunia ini.
-Yang pertama adalah manusia yang merasa paling menderita tanpa ingin berusaja untuk merubah nasifnya dan malah menyalahkan semuanya pada orang lain.
-dan yang kedua adalah orang yang benar benar menderita namun hanya diam dan berusaha untuk merubah hidupnya.

Tapi meskipun terus mencoba beruba, hanya orang yang berpangkat tinggi lah yang akan di hormati.
"Benar benar lucu"ucapku sedikit tertawa.
"Jika kau lemah kaulah yang akan di tindas"gumamku melangkah.
___
Beberapa hari kemudian
"Perhatikan untuk kelian semua, aku sudah 1 tahun mengajari kalian. Jadi sudah saatnya kalian benar benar bertempur"ucapku yang berdiri didepan 4 orang itu.
"Bertempur, apa maksud anda pergi ke Medan perang?"tanya Bella mengangkat tangan.
"Medan perang belum pantas untuk kalian, kita akan melanjutkan pertarungan dengan membasmi monster di perbatasan. Siapkan bekal dan barang kalian malam ini, kita akan pergi besok pagi"ucapku.
"Apa kalian sudah siap"teriakku keras.
"Baik ketua"ucap mereka bersamaan.

__
"Tuan apa anda yakin hanya pergi bersama Dio saja?"tanya Lina dan Rika
"Emh, aku bersama Dio dan lilia. Jadi tak perlu khawatir"ucapku tersenyum.
"Kalau begitu tolong hati hati di jalan tuan"ucap Lina.
Aku mengangguk dan naik keatas kuda ku.
__
"Apa kalian sudah siap?"tanyaku pada 4 orang yang sudah menunggang kuda.
Mereka mengangguk.
"Kalau begitu, berangkat"teriakku menghentakan pelana kuda.
Kuda mulai berlari dan berlari.
Butuh waktu 1 hari untuk sampai ke perbatasan antara desa denian dan hutan es.
*Hutan es: adalah sebuah wilaya di negara Agran yang hanya memiliki musim salju, hutan yang di jatuhi karna iklim yang tak normal dan monster kuat yang sering terlihat.
_
"Uwaaah dinginnya"ucap kyla mengeratkan jaketnya.
"Jangan lengah"teriakku pada mereka.
"Baik ketua"ucap mereka keras.
Badai salju menerpa kami dengan sangat deras.
"Tuan, sebaiknya kita mencari sebuah Gua terlebih dahulu. Jika badai saljunya semakin deras, itu akan berbahaya untuk semua orang"ucap Dio.
"Baiklah, semuanya ikuti aku"teriakku.
Kuda berjalan dengan lambat.
Setiap langkah kuda terasa sangat berat karna salju yang tebal.
__
"Uwaaa dingin,benar benar dingin"ucap Bella yang menghangatkan diri di perapian yang sudah kami buat.
Clak
"Ketua"ucap Haris tiba tiba.
Aku menoleh padanya.
Growwl perutnya bersuara.
"Ketua bolehka kami memakan bekal kami sekarang?"tanya Haris merengek.
Aku membuka arloji yang berada di saku celanaku.
"Sudah jam 2 siang, sudah lewat waktu makan siang"gumamku.
"Baiklah, kita akan berkema disini dulu malam ini. Sepertinya badainya belum akan berhenti sampai malam nanti. Kita akan melanjutkan perjalan esok hari"ucapku menutup arlojiku.
"Yaayyhhj"ucap mereka ber4 bersemangat.
__
Saat tengah malam.
Aku terbangun karna mendengar suara.
Suara langkah kaki.
Tap tap
Aku sedikit menggerakan Liko.
"Ketua?"tanya Liko Masi setengah tertidur.
"Liko, padamkan apinya"bisikku.
Dia mengangguk dan memadamkan api, Goa pun menjadi gelap.
"Tunggu disini, dan bangunkan yang lainya"bisiku lagi.

Aku berjalan perlahan untuk melihat orang orang itu.
"Gila, benar benar beruntung kita menemukan binatang suci"ucap orang orang itu tertawa.
"Yah benar benar beruntung"ucap mereka.
Dari suara tawa mereka,kemungkinan mereka ada 3 orang.
"Tapi apa kau yakin, Goa ini belum dintemukan oleh orang lain"ucap salah satu dari mereka.
"Tenang saja, akulah orang pertama yang menemukan tempat ini. Lagian siapa juga yang akan percaya ada Goa yang berada di Padang salju ini"ucap orang lainya.

Srrk
Aku berlari.
"Hei apa kau mendengar sesuatu?"tanya orang itu.
Brak
Aku menendang perapian mereka lalu melompat keara kegelapan dengan cepat.
"Hei, siapa itu"teriakan terdengar.
Srrt
Srrt
Api pun menyalah kembali, dan pria itu melihat 2 tubuh sudah kehilangan kepalanya.
"Eh, ah apa. Hantu"ucap pria itu berbalik.
Tump
"Hallo paman"ucapku tersenyum.
Srrink
Dengan cepat pedangku sudah melewati lehernya dan membuat kepalanya bergelindingan di bawa kakiku.
Cuuur
Darahnya muncrat kemana mana termasuk kewajah dan pakaianku.

"Ketua, kami datang membantu"ucap Liko yang muncul membawa obor.
Pemandangan yang mengerikan bukan.
Seorang pria yang berdiri dengan tubuh dilumuri darah dan 3 tubuh yang sudah terpisa dari kepalanya.
Wajah mereka menjadi pucat.
"Tatapan yang tak asing"gumamku.
"Astaga ketua"ucap Haris tiba tiba mengelap darah yang mengenai wajahku.
"Apa?"

"Bagaimana bisa anda bertarung begitu kasar, lihat pakaian serta wajah anda semuanya kotor karna darah"ucap Haris tersenyum.
"Benar sekali, kenapa anda tidak memanggil kami terlebih dahulu"ucap Bella.
"Benar benar, apa anda tidak percaya kemampuan kami"ucap kyla marah.
"Ketua cucilah muka Anda dengan ini"ucap Liko memberikan sebotol air.
"Eh?"
"Apa kalian tidak takut kepadaku?"tanyaku.
Mereka saling melihat.
"Hahahah"tiba tiba mereka ber 4 tertawa bersamaan.
"Kami tidak takut kepada anda ketua, selain itu kami benar benar penggemar beratmu"ucap mereka ber 4 tersenyum.

"Hahah begituyah. Baiklah kalau begitu karna kalian adalah penggemarku, aku akan membuat kalian berkerja 3 kali lipat hari ini"ucapku tersenyum.
"Eeeeh?"
__
Badai salju berhenti dan mereka mulai keluar dari Goa itu.
Aku berjongkok didepan sebuah kandang yang ditutupi dengan kain hitam.
"Kucing?"ucapku
Mataku terpaki pada seekor kucing berbulu putih dengan beberapa garis di samping matanya, lalu ada 2 tanduk di atas dahinya.

You And Me (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang