Namun
Seketika mataku terbelalak.
Terlihat seorang pria berambut hitam dengan dada yang menancap di sebuah gundukan batu.
Wajahnya merah ke langit.
Aku terhenti, tanganku bergetar dengan kencang.
"Maaf, a aku tidak bisa menjadi ayah yang baik"ucap dia dengan terbatah.
Sinkkk srrt Sinkk
Aku segera mencincang gundukan batu yang membuat dadanya berlubang itu.
Brak perlahan dia mulai terjatuh, srrt aku menangkapnya.
"Al"ucapku spontan memanggilnya.
"Apa aku bermimpi, apa aku sebentar lagi akan mati. Karna berhalusinasi melihat ayahmu nak"ucap dia dengan wajah yang pucat.
"Jangan bicara, jangan bicara sekarang"ucapku yang panik.
"Maaf, aku tidak bisa menepati janji untuk menjaga anak ini dengan baik"ucap dia uhuk tiba tiba darah keluar dari mulutnya.
"Jangan bicara lagi"ucapku mulai berlari.
"Tidak apa apa, aku tidak akan mati. Tapi sepertinya dia tidak bisa bertahan"ucap Dia menyentuh perutnya.
Srrt
Seketika dia tak sadarkan diri.
"Hei sadarlah"ucapku berlari."Hentikan langkahmu itu, Manusia"tiba tiba muncul beribu gagak hitam.
"Siapa itu?"tanyaku
Dengan cepat para gagak itu mulai terbang di sekitar kami dan mengerumuni kami.
"Sialan benar benar menghalangi"ucapku menurunkan tubuhnya perlahan dan menarik pedangku.
"Hentikan hal bodoh itu manusia"tiba tiba muncul seorang wanita berambut hitam panjang dengan kulit berwarna hitam serta mata yang hitam.
"Siapa kau"teriakku mengangkat pedangku padanya
Srrt
Tiba tiba dia menghilang dari hadapanku.
"Dimana dia?"gumamku
"Anakku yang malang"ucap wanita itu tiba tiba sudah berada di belakangku dan menyentuh Duke Devilsman.
"Lepaskan tanganmu darinya"teriakku.
"Turunkan pedangmu manusia"ucap seseorang yang menyodorkan pedang di ke leherku dari belakang.Pria itu memiliki kulit, rambut dan mata berwarna hitam pekat. Dengan sayap gagak yang sangat hitam.
"Kembar?"
Wajah mereka terlihat sangat mirip. Hanya rambut mereka yang menjadi perbedaannya.
"Anakku yang malang, bagaimana bisa manusia begitu kejam padamu"ucap wanita yang didepanku menangis.
Keluar air berwarna hitam pekat dari matanya.
"Turunkan senjatamu"ucap pria yang berada di belakangku.
Tink
Aku menurunkan pedangku.
Crrat crik crrat terdengar suara dari Ara Duke Devilsman.
Perlahan lubang di dadanya mulai tertutup.
"Aurel, bagaimana dengan bayinya?"tanya pria yang di belakangku.
"Bayinya masih hidup, hanya saja begitu lemah"ucap wanita itu.
"Siapa kalian"ucapku
"Apa bayinya masih bisa selamat?"tanya pria di belakangku.
"Bisa, tapi aku harus memasukkan lebih banyak kekuatan spirit pada Al"ucap wanita itu.
"Jawab aku siapa kalian"teriakku keras."Benar benar pria yang berisik"ucap wanita itu tiba tiba menatapku tajam.
"Kami adalah sosok yang kalian takuti dan kalian benci, kalian terlalu sibuk dengan duniawi sampai sampai melupakan kami"ucap pria dibelakangku tiba tiba.
"Selalu menolak kehadiran kami, dan menyalahkan kami karna memisahkan orang orang yang saling menyayangi"sambung wanita di depanku.
"Yah kami adalah Malaikat maut"ucap mereka berdua bersamaan.
"Uhuk uhuk"Duke Devilsman batuk.
"Sepertinya ia akan bangun, ayo pergi Aurel"ucap pria di belakangku.
"Benar, sudah saatnya kembali ke alam kematian."ucap wanita itu berdiri.Srrak seketika muncul sayap bulu berwarna hitam sehitam bulu gagak.
"Kami akan mengawasi mu dari alam kematian. Jangan perna sekalipun kau menyakiti anak kami. Jika satu helai rambutnya menghilang aku akan terbang ke dunia manusia dan menghancurkanmu"ucap pria mulai terbang.
"Aku tidak sekejam Azriel, namun jika kau berani menyakiti anak kami. Kami tak akan segan mengutuk semua keturunan mu"ucap wanita itu juga mulai terbang.
Muncul sebuah lingkaran hitam dan 2 orang itu masuk kedalam sana."Uhuk uhuk"batuk Duke Devilsman.
"Duke Devilsman"ucapku menghampirinya.
"Duke Belion, kenapa anda, uhuk uhuk uhuk uhuk"ucap dia terbatuk batuk.
"Minumlah dulu"ucapku memberikan kantong air yang terikat di ikat pinggangku.
Gluk gluk
"...."
Keheningan
"Maaf Duke, bayinya"ucap dia tiba tiba menunduk.
"Tidak ada masalah, bayinya tidak terluka"ucapku.
"A apa maksudmu, bayinya masih hidup"ucap dia.
Aku mengangguk.
"Benarka, syukurlah"ucap dia menyentuh perutnya.
Srrt dia pingsan lagi
Tap tap tap tap tap
__
Selamat datang kembali tuan Duke"ucap Leo
"Emh"jawabku.
"Orang itu bukanka"ucap Leo."Emh"jawabku menggendongnya masuk kedalam tenda.
Aku membaringkan tubuhnya di atas ranjang.
Aku berdiri di samping kepalanya.
Srrt aku mengambil pedang yang ada pinggangku.
"Inilah saat yang tepat untuk membunuhnya"ucapku mengangkat pedangku.
"Aku harus membunuhnya sekarang"ucapku menggenggam gagang pedang dengan erat.
"Aku harus membunuhnya, demi kekaisaran abdildon"ucapku mengangkat pedang keatas.
Aku mendorongnya dengan keras, ingin menancapkan pedang itu tepat diatas kepalanya.
Sebentar lagi pedang ini akan mengenai kepalanya, sedikit lagi hanya beberapa detik lagi.
Tapi
srrt
"Sialan"ucapku
Saat pedang itu hampir mengenai kepalanya aku merubah arah pedang dan akhirnya pedang menancap di samping kepalanya.
Cuuur
Darah mengalir dari gesekan pedangku dan pipinya.
"Haah sialan, kenapa tiba tiba"ucapku menarik pedang yang menancap di kasur dan membuangnya ke ujung ruangan.
"Haaah sialan"ucapku.
Srrrinkk
Tiba tiba lukanya menutup kembali.
"Lukanya sembuh lagi, seperti tadi. Apa mungkin dia benar benar anak iblis yang di Ramalkan"
"Uhuk uhuk"ucap Duke Devilsman batuk.
"Duke, minumlah air ini"ucapku membantunya duduk sembari menuangkan air kemulutnya.
Gluk gluk.
"Emh"ucap dia memandangi wajahku.
"Ada apa Duke?*tanyaku
Dia hanya menggeleng.
"Kalau begitu beristirahatla"ucapku berbalik.
Grub tiba tiba dia memelukku dari belakang.
"Duk"tanyaku
"Al"ucap dia
"Panggil aku Al"ucap dia.
Suaranya bergetar, tanganya memelukku perutku dengan erat.
"Du–Al"ucapku
"Yah, panggil aku terus"ucap dia tiba tiba.
"Al"ucapku
"Emh"jawabnya
"Al"panggilku lagi.
"Emh ini aku"jawab dia
"Al"ucapku lagi
"Yah itu aku"ucapnya
Suara semakin bergetar dan perlahan pinggangku terasa sangat panas.
"Du–Al?"ucapku
"Takut"ucapnya dengan suara yang gemetar.
"Emh?"tanyaku
"Aku sangat takut"ucap dia perlahan."Aku sangat takut, kupikir aku tidak memiliki rasa takut lagi karna sudah mengalami banyak hal yang menyakitkan. Namun aku benar benar takut sekarang. Aku sangat takut anak ini mati karnaku, aku sangat takut"ucap Al terus dengan suara bergetar serta air mata yang terus membasahi pinggangku.
"Aku membunuh keluargaku,pelayanku,dan banyak lainya aku sudah membunuh banyak orang. Bayangan orang yang kubunuh terus menghantui di setiap tidurku, namun aku tidak perna merasakan ketakutan seperti ini"ucap dia.
"Aku takut anak yang terlahir dari perutku akan di panggil anak iblis seperti diriku. Aku takut"ucap dia berulang.Srrk
Aku memegang kedua tangan yang melingkar di perutku.
Dan perlahan membalik tubuhku dan menghadap padanya.
"Tidak apa apa, mari kita besarkan anak ini bersama"ucapku tersenyum merentangkan tanganku.
Dia memelukku dengan erat dan berteriak dalam dekapanku.
Sepertinya aku tidak bisa membunuh pria ini, aku sudah jatuh kedalam sebua perasaan yang di sebut dengan 'Cinta'.
"Tidak apa apa tidak apa apa "bisikku mencium dahinya.
Aku takkan mengikuti kata kata kaisar lagi, meski aku di tangkap dengan tuduhan pemberontakan atau di hukum mati karna tak mengikuti printah kaisar aku tak masalah.
Tak apa apa
Aku hanya ingin dia hidup
"Arlezhan"ucapku sedikit mendorongnya perlahan aku membuatnya terduduk di atas kasur.
Srrk
Aku berlutut di hadapannya dan meronggo sesuatu dari kantungku.
Mengambil sebuah cincin yang merupakan lambang dari keluarga Duke Belion.
"Maukah kau menikah denganku dan mengandung serta membesarkan anak anak bersamaku"ucapku di hadapannya sambil memperlihat cincin dengan permata Ruby yang indah.
Dia terdiam.
Tis tis air matanya terjatuh lagi.
"Aku mau"
![](https://img.wattpad.com/cover/335442369-288-k658935.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me (BL)
Fantasyseorang undaed seorang DarkElf Seorang biarawati dan Seorang Necromancer seorang anak laki laki terlahir dengan rambut hitam di negara yang menganggap rambut hitam adalah simbol dari iblis. pergi, dasar iblis menjijikan cerita bl dicampur aksi, yan...