13. Di serang

80 19 0
                                    

Dia dipenuhi oleh luka dan goresan, serta darah yang masih mengalir memenuhi sangkar itu
Aku menjulurkan tanganku.
Grauk.
Crakk
Tiba tiba kucing itu mencakar tanganku.
"Ja jangan sentu aku"ucap kucing itu.
Aku perna membaca dari sebuah buku kalau ada spesies kucing yang bisa berbicara dan memahami semua bahasa. Kukira itu hanya legenda tapi ternyata memang benar benar ada.

"Tenang saja, aku tidak akan menyakitimu"ucapku berdiri.
Aku menarik 1 pedang dari sarungnya.
"Kau apa yang kau lakukan hisss"kucing itu mendesis padaku.
"Mundur sedikit"ucapku lalu sshat sshet.
Brak
Sangkar besi seperti jeruji penjara itu terpotong Potong.
Aku menggerakan tanganku, seketika kucing itu menutup matanya.
Srrt
Aku mengambil sesuatu dari kantung celanaku.
"Tidak apa apa, ini bukanlah racun"ucapku membuka tutup salep.
"Hisss"dia terus mendesis padaku.
Aku mendekatkan botol salep ke hidung kucing itu.
Snip snip
Dia menciumnya.
"Aku tak mencium bau racun"ucap kucing itu.
"Sudah kukatakan ini bukan racun, ini salep"ucapku mengambil separuh dan menggosoknya ketanganku.

Aku mendekatkan tanganku padanya.
"Kau apa yang ingin kau lakukan"ucap kucing itu berteriak.
Srrk
Aku mengoleskan salep itu ke tubuh yang terluka.
"Ini akan sedikit perih jadi tahanlah"ucapku menggosokkan salep.
"Khhh"
__
"Aneh kenapa tiba tiba aku mengantuk, dasar manusia sialan apa yang kau lakukan pada tubuku"teriak kucing itu.
"Itu artinya salepnya sudah bereaksi"ucapku menutup salep itu.
Srrt
Aku menggendongnya di tanganku.
"Hiss sialan, lepaskan aku"teriak kucing itu terus mencakar lenganku.
"Tidur saja, aku tidak akan menyakitimu"ucapku menyentuh kepalanya.
Perlahan dia berhenti meronta dan terlelap.
Aku berjalan keluar dari Goa
"Ah tuan, apa sudah selesai?"tanya Liko.
"Uwaaa imutnya"ucap Bella mendekat.
"Emh emh, benar benar imut. Bulu putinya juga cantik"ucap kyla.
Luka pada tubuh kucing ini mulai bercahaya dan perlahan menutup dengan sendirinya.

"Bagaimana situasinya Haris?"tanyaku menyelimuti kucing itu
"Emhh, ketua. Aku melihat beberapa serigala tapi ada yang aneh dengan serigala itu"ucap Haris memberikan teropong.
Aku mengambil dan melihat dari teropong.
Ada 5 serigala berbulu hitam dengan mata merah menyalah dan air liur yang tumpah lalu sebuah kristal berwarna merah di dahinya
"Emh itu iblis"ucapku.
"Iblis, tapi mereka terlihat seperti serigala biasa"ucap kyla.
"Yah penampilan mereka hampir sama, tapi lihat kristal di dahi mereka. Kristal serigala biasa akan berwarna biru atau tidak hitam tapi mereka berwarna merah pekat. Tidak salah lagi mereka adalah serigala yang sudah bermutasi menjadi iblis"ucapku menjelaskan.
Mereka mengangguk.
"Dio tetapla disini, jagalah para kuda dan barang bawaan"ucapku menurunkan teropong itu.
"Baik tuan Duke"ucap Dio.
"Jadi ayo mulai pembasmian kita kali ini"ucapku tersenyum.

Srrt
Aku berjalan perlahan menyusuri salju.
"Liko, berapa jauh jaraknya?"tanyaku.
"Sekitar 6 meter"ucap Liko yang melihat dari teropong.
"Begitu yah"ucapku lalu menarik 2 pedangku.
Iblis itu terus berlari dan membuat jarak di antara kami menipis.
Dan saat jaraknya cuma 1 meter lagi.
"Ingat baik baik, cara mengalahkan iblis adalah"ucapku melompat.
Ghkkk
Crak
Aku menancapkan satu pedangku tepat menembus kristal di dahi serigala itu.
"Incar kristal itu"ucapku mendarat di salju.
"Baik"ucap mereka ber 4 mulai bertarung.

Sink
Tink
Srrink
Srrt
1 serigala melompat keara Haris, karna jarak yang begitu dekat dan waktu yang sangat sedikit, serigala itu berhasil menggigit tangannya.
"Sialan"ucap Haris yang melepaskan pedangnya.
Ia mencekik leher serigala dan membantingnya ke salju.
"Kaing kaing"
Dia mengangkat pedangnya dan crak
Pedang itu menembus kepalah serigala itu.
"Haris, sudah berapa kali aku mengatakan. Jangan lengah"teriakku keras.
"Ma maafkan saya ketua"ucap Haris menyeka keringatnya.

Aku melihat pertarung 3 orang lainya.
Mereka masing masing menghadapi satu serigala.
"Sialan, kenapa dia tidak kalah juga"ucap kyla
"Kyla apa kau lupa tentang kata kataku, jika kau tak memiliki kekuatan "teriakku keras
"Maka manfaatkan lha kecepatan"teriak kyla membalasku.
Srrt
Dengan cepat dia melompat dan crakk, kepala serigala itu terpisa dari tubuhnya.
__
Beberapa puluh menit kemudian.
"Apa semuanya sudah selesai"ucapku.
"Ketua, Bella menghilang "ucap kyla tiba tiba.
Sst
Aku melihat arlojiku.
"Jam 2 malam"gumamku.
"Aku akan mencarinya kalian kembalilah ke Goa"ucapku.
"Ketua biarkan kami juga membantu"ucap kyla menarik tanganku.
"Tidak perlu, ini sudah sangat malam. Ini akan berbahaya"ucapku
"Kalau begitu bagaimana dengan anda, saat kami berada dalam bahaya anda selalu membantu kami. Jadi bagaimana jika anda yang berada dalam bahaya siapa yang akan membantu anda"ucap haris berteriak keras.
"Haris?"ucapku
"Sekali saja, kumohon ketua. Sekali saja biarkan kami membantu anda juga"ucap Liko dengan keras.
"Benar ketua"sambung kyla.
"Haaa" aku menghela nafasku
Aku sedikit menyikap rambutku.
"Kalian benar benar anak anak yang keras kepala yah"ucapku
"Ketua anda memanggil kami anak anak, bukanka anda lha yang paling mudah di antara kami disini"ucap Haris.
"Eh tunggu?"
Haris-19 tahun
Kyla-19 tahun
Liko-20 tahun
Bella-18 tahun
Dio-80+ tahun
Dan Arlezhan-16 tahun.

"Ahhh baik baik, aku akan mengizinkan kalian membantu"ucapku yang menyerah.
"Yaaayh"ucap mereka bertiga tertawa.
"Baiklah kalau begitu kita akan berpencar, kyla dan Liko kalian pergi ke selatan dan aku dengan haris akan pergi ke timur"ucapku.
"Berpencar"teriakku keras.
"Baik"teriak mereka bersamaan.
Aku dan Haris mulai berlari melewati tumpukan salju.
Udara yang dingin serta malam yang gelap tak menghentikan gerakan kami sedikitpun.
___
Hingga kami sampai di sebuah lereng gunung.
"Uwaa gila, sangat gelap"ucap Haris.
"Mundurlah Haris"ucapku melangkah maju.
Aku mengambil sebuah batu dan menjatuhkannya ke dalam jurang itu, lalu mendengarkan suara pantulan dari dalam jurang.
1 2 3 4 5 saat ke 5 menit baru terdengar gemahan suara.
"Benar benar jurang yang dalam"ucapku menyentuh daguku.
"Haris, panggil spiritmu"ucapku pada Haris.
Srrrink
Tiba tiba
"Uhuk?" Aku memuntah darah
Sebila pedang sudah menembus jantungku dari belakang.
"Ha Haris?, Apa ini"ucapku sedikit memutar mataku.
"Maafkan aku ketua,tapi kumohon mati lah"ucap Haris dengan tangan gemetar.
"Apa kau pikir dengan tangan gemetar itu kau bisa membunuhku, jangan meremehkan ku haris"teriakku memukul wajahnya dengan tangan kiriku.
Bruk
Dia sedikit terlempar.
Tis tis darahku mulai jatuh mengubah warna putih salju menjadi merah.
"Katakan padaku Haris, siapa yang memerintah mu "teriakku mengeluarkan pedangku.
"Maafkan saya ketua, tapi saya harus membunuh Anda untuk membalaskan dendam keluarga saya"teriak Haris keras .
"Ahhh begitukah"ucapku tertawa.
Craak
Aku menarik pedang itu keluar dari punggungku.
"Haris Binoui, pantas saja aku tidak asing dengan marga itu. Kau anak dari baront yang ku bunuh waktu itu yah"ucapku tertawa.

"Mendekatiku dan lalu membunuhku, benar benar strategi yang bagus. Apa kau meremehkanku Haris"teriakku melompat.
Tink
Pedang kami beradu.
Dia menahan pedangku.
"Saya tidak perna meremehkan anda, saya tau kemampuan saya masih kurang. Tapi saya akan terus berusaha"teriak Haris .
Bruk tiba tiba tinjunya melayang dan mengenai tulang rusuk bagian kananku.
Brak
Aku terlempar dan sedikit menghantam salju.
"Kerja keras,berusaha. Hentikan omong kosong mu itu. Karna orang lemah lah yang akan selalu menjadi budak pada akhirnya"teriakku berlari.
Srinnk
"Ughk"
Crak
Pergelangan tangan kanan Haris terpotong.
Bruk ia terjatuh.
"Apa kau pikir dengan usaha saja kau bisa mengalahkan ku Haris"ucapku mengangkat pedangku.
Aku melihat benang merah didekat leher Haris yang artinya sebentar lagi dia akan mati ditangan ku sendiri.
Aku mengangkat 1 pedang dengan tangan kiriku.
Lalu menggerakannya,sedikit lagi hanya beberapa detik lagi pedang ini akan melewati leher pria didepanku.
"Ketua"
"Hei ketua"
Srrt
Aku menghentikan gerakan pedangku,
"Ketua?"ucap haris.
Aku melepaskan pedangku.
"Berdirilah Haris"ucapku yang berjalan mundur.
Ia berdiri.

Hanya 1 langkah sebelum aku terjatuh
"Ketua, apa yang ingin anda lakukan?"tanya Haris.
Srrk
Aku mengangkat tangan kiri Haris dan menaruh ya di dadaku.
"Doronglah aku haris,balaskan dendam keluargamu terhadapku"ucapku tersenyum.
"Ketua, hentikan apa yang akan anda"ucap Haris dengan tangan gemetar.
"Begitukah, kau masih tidak bisa yah"ucapku.
Srrk
Jump
Aku melompat ke belakang.
"KETUA"teriak Haris hendak menarik tanganku.
Pis
Aku menepiskan tanganya.
Dan terjun bebas, dari bawah aku melihat wajah Haris yang belum perna dia perlihatkan padaku.
Wajah yang menangis.
Aku tersenyum.
"Tidaaaak ketuaaaa"teriakan Haris bergema memenuhi jurang.
Aku terus jatuh dan masuk kedalam kegegalapan yang sangat gelap.

You And Me (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang