23. Tamat

166 31 2
                                        

Dio tak bisa melihatku seperti dia melihat Lilia.
"Tapi tunggu, kenapa Deral bisa melihatku. Apa mungkin aku menurunkan kekuatan necromancerku padanya?"
Krrt
Aku mencoba menggenggam  tangan kedua orang itu.
Meskipun tanganku menembus aku tetap senang.
"Terima kasih, terima kasih terima kasih"ucapku tersenyum
"Terima kasih, karna sudah mau menjadi bawahan dan temanku"ucapku tertawa
Srrrnk angin bertiup dan membuat kelopak bunga mawar hitam itu runtuh
Dan beterbangan di antara mereka berdua.
"Terima kasih"ucapku
"Eh, suara itu?"
"Ada apa Lina?"tanya Dio
"Tidak aku seperti mendengar suara tuan. Haaah sepertinya aku masi belum menerima kematiannya yah. Tuan apa yang kau lakukan sekarang disana. Apa disana ada kue coklat kering kesukaanmu" Lina memandang langit yang begitu jauh dari jangkauannya
__
"Sepertinya Derlick sedang tidak ada dirumah. Mungkin aku kembali saja yah"ucapku
"Ayunkan lebi keras Deral"terdengar teriakan keras.
"Suara siapa itu?"aku melihat dari jendela.
Terlihat pria yang sedang memegang pegang kayu cukup besar berdiri tegak di hadapan Venick dan Deral.
Rambutnya masih Biru pekat meski sudah ada beberapa yang berubah berwarna putih.
Dan dia masih terlihat tampan.
Aku langsung melayang kesana.
"Ka kau"ucap Deral melihatku.
"Shhht" aku menaru jariku di bibirku.
"Kenapa kau berhenti Deral, gerakkan tanganmu"teriak Derlick
"Iyaaaa"teriak Deral keras.
"Kau semakin tampan saja Derlick, padahal harusnya kau sudah berumur 52 tahun sekarang. Ini tidak adil bodoh bagaimana bisa kau tetap terlihat tampan"ucapku berteriak pada Derlick meskipun dia tak mendengar ku.
"Derlick, hoyy, wooy, apa kau tidak mendengar ku Derlick. Hei bodoh hei bajingan bodoh"teriakku di telingah Derlick keras.
Sambil mencoba menyentuhnya tapi tanganku menembus tubuhnya.
"Hahah"terdengar suara tawa dari ujung lapangan.
Aku melihat 3 orang ksatria yang sedang beristirahat tidak mungkin itu kan.
Aku langsung melayang dengan cepat
"Liko,kyla,Bella. Uwaa lihat ini kalian sudah menyandang gelar swordmaster sekarang"ucapku tertawa melihat lambang di jubah yang mereka kenakan.

"Astaga padahal baru kemarin aku memberi kalian saran karna kelemahan kalian. Sepertinya kalian sudah sangat kuat yah sekarang. Anak pintar"ucapku tertawa.
Aku ingin menyentuh rambut mereka bertiga.
"Tapi dimana Haris?"tanyaku melihat sekeliling.
"Ahh heii jangan seperti itu"terdengar suara pria dari jauh.
Dan mulai terlihat pria berambut pirang sedang menarik seekor macan putih dengan tanduk di kepalanya.
"Sudah kukatakan jangan sentuh aku"ucap macan itu.
"Eh mungkinkah itu, kucing yang aku selamatkan dulu. Ternyata dia macan bukan kucing. Kukira dia kucing lho"ucapku memangku daguku.
Pria berambut pirang itu terus berjalan sambil menarik tali yang terikat di leher macan itu.
"Haayy"ucap mereka bertiga kepada Haris.
"Haaah sekali kali tolong gantian denganku, macan ini benar benar sangat nakal. Sangat sulit memandikannya"ucap Harish.
Swwing
Jubah Haris tertiup dengan angin.
"Eh tangan kiri Haris"gumamku
Tadi aku tak memperhatikan karna tertutup oleh jubah. Tapi tangan kiri Haris tidak ada. Kemana?.

"Apa aku memotongnya?, Ah aku benar benar minta maaf Harish "ucapku membungkuk.
"Haha anda tahu sendiri kan. Ini adalah macan yang di selamatkan tuan"ucap kyla yang melewati tubuhku.
Swissh
"Kalian benar benar sudah tumbuh dewasa yah, aku ingin sekali memukul kalian rasanya"ucapku mengelap air mata gaib ku.

"Tuan, kita harus kembali"ucap Lias yang tiba tiba muncul.
"Ah oke oke"ucapku tersenyum.
Aku mendekat keara Derlick
Srrk aku memeluk erat leher Derlick.
"Aku mencintaimu Derlick"ucapku tersenyum
"Tolong jaga anak anak yah"ucapku mencium dahinya.
Tapi kecupanku tak tembus.
"Al"ucap Derlick, tiba tiba mata kami bertemu
"Hahah,sampai jumpah lagi Derlick. Aku mencintaimu"ucapku menjatuhkan air mataku.
"Tidak, jangan pergi. Jangan tinggalkan aku lagi"teriak Derlick memegang tanganku. Tapi tanganya hanya menembus tanganku.
Dan perlahan aku melayang menjauh meninggalkan mereka bertiga.
__
Alam kematian
"Selamat datang"ucap Aurel.
"Ibu"ucapku memeluk wanita itu.
Aku tak bisa menahan air mataku, aku tak menyesal pergi kesana. Aku sangat bahagia bisa melihat mereka lagi aku sangat bahagia.
Srrk
Ayah tak bertanya apapun dan hanya menggosok punggungku dengan halus.
Aku menangis dengan suara keras memeluk mereka berdua mencurahkan semua kesedihanku dengan keras tanpa satupun yang di pendam.
350 tahun kemudian(35 tahun alam manusia).
"Al pergila ke pintu perbatasan, jemputlah jiwa yang baru saja meninggal"ucap Azriel padaku.
"Tapi kenapa aku ayah"ucapku.
Ayah menunjukan kertas nama itu, tidak salah lagi.
Pria itu.
"Mari berjumpa lagi suatu saat nanti"
Aku berlari
"Aku mencintaimu Al"
"Aku juga mencintaimu"
"Aku tak akan meninggalkanmu, tak akan perna"
Traank
Pintu besar itu terbuka.
Terlihat pria berumur 87 tahun berjalan dengan ringki melewati lorong perbatasan.
Rambut birunya sudah beruba menjadi putih.
Tubuh kekarnya mulai mengurus dan melemah.
Wajah tampannya mulai berkeriput.
Namun senyum itu.

"Selamat datang Derlick"ucapku tersenyum merentangkan kedua tanganku.
Mata pria itu tertuju kepadaku.
Air matanya mulai mengalir dan dia berlari.
Saat Dia semakin mendekat, penampilannya terus beruba.
Dan Saat dia berada tepat di hadapanku penampilannya beruba menjadi penampilan disaat pertama kali kami bertemu.
Grub
Pria itu memelukku erat.
"Aku merindukanmu"ucap Derlick memelukku
Puk puk
"Emh aku juga merindukanmu"ucapku tersenyum.
Grub kami bergandengan tangan dengan erat.
"Ayah ibu aku sudah siap"ucapku tersenyum.
"Tolong jaga Al Kami di kehidupan selanjutnya Derlick"ucap Aurel tersenyum
"Yah"jawab Derlick tersenyum.

Kami berdiri di pintu besar untuk Reinkarnasi, berpegang erat agar tak terpisah.
Kami mulai berjalan masuk kedalam lingkaran Reinkarnasi.
"Aku mencintaimu Al"ucap Derlick mengangkat wajahku.
"Emh aku juga mencintaimu Derlick"ucapku tertawa.
Lalu kami berciuman.

_____
Terima kasih untuk pembaca you and me. Dan akhirnya kisah utama mereka sudah selesai.
Saya berencana mau membuat beberapa eps tambahan untuk side story jadi tunggu saja yah.
Sampai jumpa di side story nya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You And Me (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang