"Semuanya sudah selesai"
"Duke apa anda baik baik saj?"tanyaku berbalik.
Di sana dia berdiri dan tak bergerak.
Lalu
Tubuhnya mulai roboh dengan kepala yang jatuh lebih dulu.
"Jika dia jatuh seperti itu kepalanya akan terluka".
Hap aku menangkapnya.Aku melihat tangan kirinya yang sudah dia perban dengan robekan celananya sendiri
"Dia mencabut panah itu sendirian, benar benar bocah yang berani"ucapku.
Byuuur
Tiba tiba hujan turun sangat deras.
Membasahi tubuh kami seketika
"Jika seperti ini dia akan terkena demam"gumamku langsung melepas mantelku.
Aku berlari sembari menggendongnya di punggungku.
Dan masuk kedalam sebuah Goa yang sudah beberapa kali ku masuki.Ctas ctas aku menyalahkan api dengan batu.
"Ah andai saja aku punya spirit api, menyalahkan api tidak akan sesulit ini"ucapku
Ctas ctas
Dan apapun menyalah dari benturan kedua batu.
"Di dingin"ucapnya tiba tiba.
"Ah benar aku harus melepaskan pakaiannya."
"Maafkan ketidak sopananku"ucapku mulai melepaskan satu persatu kancing bajunya.
Ada banyak bekas luka cambuk di punggungnya, dari bekas itu.
Terlihat kalau ini luka lama, namun lukanya terus bertambah sebelum luka lain sembuh."Aku menggantung pakaiannya, dan memakain sebuah kain tipis di tubuhnya.
Tapi tubuhnya masih gemetar.
"Dingin, sangat dingin"ucap dia perlahan memeluk tubuhku dari belqkang.
"Apaka sedingin itu?"tanyaku.
"Dingin"ucap dia.
Hap aku mengangkat tubuhnya dan memeluknya dalam pangkuanku.
Dia begitu kecil, dia tidak kurus namun entah kenapa begitu kecil dan terlihat seperti mudah di remukkan.
Rambut hitam yang ikal wajah yang cukup cantik untuk seorang pria.
Dan luka yang begitu banyak di punggungnya.
"Apa yang sudah dia rasakan selama ini?"gumamku menyentuh luka di punggungnya."Dingin"ucap dia mengerat pelukannya.
Aku menyentuh dahinya.
Demamnya semakin parah.
Diluar masih hujan, jika harus menunggu hujan reda
Dia akan mati.
Aku berdiri dan membalutnya dengan mantelku.
Menggendongnya berlari menyusuri hujan yang begitu deras.
__
Brak
Aku membuka pintu dengan keras
"Tuan Duke"ucap kepala pelayan.
"Cepat panggil dokter"teriakku berlari masuk.
"Tuan Duke, tuan kami"ucap blue elf itu.
"Cepat panggil dokter jangan hanya diam saja"teriakku keras.
"Ba baik tuan "ucap kepala pelayan berlari.Aku menidurkan pria itu di atas kasur,
"Kau, ambil beberapa pakaian tebal dan hangat untuk tuanmu"ucapku menunjuk blueElf itu.
"Baik"ucap wanita itu langsung berlari.
Beberapa saat kemudian dokter sampai.
Dokter segera memeriksa dia.
"Apa itu tadi kenapa aku marah marah?"
"Apa aku khawatir?"
"Tapi kenapa aku harus khawatir pada pria itu?".Srrk
Dokter selesai memeriksa.
"Tuan sudah bisa tenang, demamnya sudah mulai turun. Jadi dia akan siuman sebentar lagi"ucap dokter
"Terima kasih dokter"ucapku."Bukanka sebentar lagi dia akan bangun?".
"Tapi kenapa, ini sudah 4 hari?. Kenapa dia masih belum bangun juga"teriakku pada dokter yang memeriksanya waktu itu.
"Tu tuan Duke ma maafkan saya. Namun saya sudah memeriksa dengan jelas, kalau demam yang diderita pasien sudah sembuh"ucap dokter itu
"Itu kata katamu 4 hari yang lalu. Yang aku tanya sekarang kenapa dia belum bangun juga?"tanyaku keras.
"Apa ini?"
"Ma maafkan saya tuan Duke"ucap dokter itu bersujud.
"Hei tunggu apa ini?"
"Kenapa aku begitu marah dan gelisa?""Tuan Duke maaf atas kelancangan saya yang memotong perkataan anda. Tapi meski anda berteriak dan ingin membunuh dokter itu. Pada akhirnya situasi ini tidak akan membaik"ucap BlueElf
"Haaah sialan"aku menyikap rambutku.
"Sial kenapa sejak pria ini tinggal disini. Kenapa emosiku terus meledak"gumamku"Haaah"aku menghela nafas.
"Kau sudah boleh pergi"ucapku pada dokter.
Semua orang pergi dan hanya meninggalkanku bersama dengan anak ini.
"Hei kau, sejak kau datang kesini kenapa aku terus gelisa. Apa kau memasangkan sihir padaku hah"ucapku menyentuh keningnya.
Tuk tuk
Terdengar ketukan dari luar.
"Tuan Duke, anda mendapatkan surat dari yang muliah kaisar"ucap Benio.
"Letakan saja di ruang kerjaku, aku akan membacanya nanti"ucapku
"Baik tuan Duke"ucap Benio.
"Cepatla bangun. Bocah"ucapku perlahan keluar dari ruangan itu._
Ruangan kerjaku
Sebuah surat sudah ada di hadapanku.
Aku membukanya
"Selamat siang Duke, saya mendengar kalau anda mengalami kecelakaan. Saya berharap anda baik baik saja"
Aku menyiram surat itu dengan wine
Dan tulisan di atas kertas mulai luntur dan tergantikan dengan tulisan yang di buat dengan tinta biru.
"Aku sudah mendengar tentang para pembunuh bayaran yang menyerangmu, dan aku juga mendengar tentang aksi heroik dari anak itu haha. 3 Minggu lagi istanah akan mengadakan pesta. Pancing anak itu agar dia membuat masalah"
Aku melipat kertas dan melemparkan kertas ke sebuah tungku api di sampingku.
Aku menulis beberapa kata.
"Benio, apa kau diluar?"tanyaku
"Iya tuan"ucap Benio masuk.
"Antarkan ini ke istana"ucapku memberikan amplop pada Benio.
"Baik tuan Duke"ucap Benio membungkuk dan pergi.
Senyum yang di berikan dengan ketulusan yang di dasari sebuah kelicikan.
Keinginan kaisar adalah membuat kerajaan Agran dan kerajaan lainya saling menyerang.
Karna disaat para negara itu sibuk berperang, ia akan dengan mudah menguasai wilaya orang orang itu."Namun, ada satu penghalang"gumamku
Benar, Arlezhan Devilsman adalah masalah utamanya.
Jika dia dibiarkan hidup lebih lama, keinginan kaisar untuk menguasai dan menundukkan negara negara tetangga pada kakinya akan gagal.
"Pria berumur 16 tahun yang memiliki kemampuan Necromancer itu harus di bunuh"gumamku menyentuh daguku.
Nyuuut
Tapi kenapa tiba tiba terasa sesuatu yang pecah dalam dadaku.
Seperti crak, dan itu cukup membuat dadaku sakit.__
Beberapa Minggu kemudian.
"Lakukan dengan benar, ini adalah impian kaisar"ucapku.
"Bai tuan Duke"ucap 2 orang yang akan memerankan peran ayah dan anak.Dan panggung sandiwara di mulai
Gubrak
"Apa yang sedang kau lakukan Duke Devilsman"ucapku.
Dia menatapku sendiri
"Lepaskan tanganku"ucap pria itu.
Tatapannya begitu taja dan begitu menusuk.
Brak
Dia menendangku dengan kaki kanannya.
Tubuhnya yang tak terlalu tinggi tapi bisa menendang setinggi ini.
Dan itu benar benar kuat.
"Tapi, dia benar benar bodoh"
Grab aku menarik kakinya
Dan melemparkannya ke sebuah meja perjamuan.
"Turunkan pedangmu"ucapku mengacungkan pedang ke leher pria yang masih terduduk di atas meja.Srrink
"Turunkan pedangmu Duke Belion, atau kau ingin melihat kepala kaisar kalian yang bergelinding"ucap Blue elf yang sudah di belakang kaisar.
Pedangnya sudah berada di depan leher kaisar.
"Kau"teriakku.
"Lepaskan kaisar"teriakku keras.
"Bukanka aku harus mengatakan yang sama, lepaskan juga tuanku"ucap wanita itu.
"Duke Belion"ucap kaisar menurunkan tangannya.
"Tapi yang muliah"teriakku
"Lakukan saja, tidak apa apa"ucap kaisar.
Aku mengangguk dan perlahan menurunkan pedang namun.
Srinkkk
Pria yang tadi ku acungkan pedang segera menarik pedangnya, dan pedangnya akan mengenaiku sedikit lagi"Hentikaaaaaan"tiba tiba terdengar teriakan dari pintu masuk.
Terlihat seorang pria berambut perak yang memakai baju berwarna putih.
"Pa paman"ucap Duke Devilsman.
"Arlezhaaaaan"teriak pria itu menghampir duke Devilsman.
Gyut
Tiba tiba pria itu mencubit telinga Duke Devilsman.
"Aah paman kaisar hentikan AU au sakit sakit ahhhhhh pamaaan"teriaknya seperti anak kecil."Cepat minta maaf"ucap pria itu menarik Duke Devilsman kehadapan wanita tadi.
"Eh tapi aku tidak salah, untuk apa aku minta maaf"ucap Duke Devilsman.
Bruk
"Minta maaf"teriak pria itu memukul kepala Duke Devilsman.
"Iya iya"
Apa?
Siapa pria itu?, Kenapa dia bisa langsung mengontrol bocah itu.
"Paman kaisar?, Apa mungkin"
"Saya memberikan salam kepada kaisar dari negara Agran"ucapku membungkuk.
"Hahah, maaf yah. Apa Al kami merepotkan mu. Dia memang belum dewasa. Maklum dia masih dalam masa pertumbuhan"ucap pria itu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You And Me (BL)
Fantasiaseorang undaed seorang DarkElf Seorang biarawati dan Seorang Necromancer seorang anak laki laki terlahir dengan rambut hitam di negara yang menganggap rambut hitam adalah simbol dari iblis. pergi, dasar iblis menjijikan cerita bl dicampur aksi, yan...