18. Puncak kebahagiaan

61 52 4
                                    

HAI HAII👋

Typo bertebaran mohon di maklumi ya guys 🙏🏻😁
.
.
.
...

Happy Reading 🥰

Selepas pertemuan itu Eyli dan Rayyan kembali pada kesibukan masing-masing hingga tak terasa matahari mulai menyingsing dan bulan mengambil alih cahaya pada langit hingga jam, menit dan detik terus berputar seakan-akan waktu sedang mengajak kita berlari.

Malam yang begitu indah kesejukannya bak kesejukan hati para pecinta tuhan dimana dalam hatinya selalu berderma pada ketulusan dan kasih sayang, malam yang dilengkapi dengan suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur'an yang dibacakan oleh Eyli.

Tidak butuh waktu lama bagi gadis jenius nan cerdas itu untuk belajar membaca Alquran walau sesekali masih terbata-bata, kegigihannya dalam belajar agama membuatnya dengan cepat memahami tentang ajaran agama islam.

Eyli tidak pernah lagi meninggalkan sholat dan ia selalu rajin membaca Alquran, pengetahuan agamanya pun semakin meningkat.

Kebahagiaan benar-benar telah menyertai hidupnya, ia telah menemukan kekosongan yang selama ini ia cari yaitu agama, agama adalah pondasi dalam kehidupan setiap insan tanpa agama kehidupan tidak lengkap, tanpa agama kita tidak memiliki arah tujuan.

Hanya satu yang membuat kebahagiaan Eyli belum lengkap yaitu ia belum menemukan ayahnya, siang malam iya berdoa agar segera bertemu ayahnya dan ia selalu berusaha menghubungi kerabat dan keluarga ayahnya namun tak ada titik temu.

Meski dalam kegundahan Eyli tetap berusaha untuk bersabar dan tiada henti berdoa kepada Allah swt.

Pagi ini ia berjalan dipinggir trotoar seperti biasanya menuju kampus sembari terus menelpon beberapa sahabat Ayahnya namun tetap saja hasilnya nihil.

Tiinn
Tiinn

"Astagfirullah pak Rayyan mengagetkan Eyli saja." Ujar eyli

"Perasaan, saya cuman bunyiin klakson doang."

"Iya tapi klaksonnya bapak membuat saya kaget."

"Yaudah maaf, ayo masuk!."

"Nawarin tumpangan gratis nih ceritanya?"

"Nggak, siapa bilang? kamu harus bayar."

Eyli membuka pintu mobil dan duduk disamping Rayyan.

"Yasudah jalan saja dulu pak supir nanti saya bayar setelah sampai tujuan. Oke?"

"Oke siap nyonya." Pungkas Rayyan sembari tersenyum kearah Eyli dan mulai mengemudikan mobilnya.

Sesampainya dikampus sebelum Eyli beranjak dari mobil Rayyan, Rayyan memberinya sebuah buku tentang islam.

"Ini buat saya pak?."

"Iya Eyli."

"Terima kasih"

Rayyan mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan Eyli.

"Yasudah saya ke kelas dulu." Ujar Eyli sembari membuka pintu mobil.

"Tunggu Eyli, kamu tidak melupakan sesuatu?."

"Tidak" Sembari menggelengkan kepalanya.

"Hm yakin?"

"Ohh iya saya ingat soal bayarankan, itu bapak serius?"

"Iya dong, nggak ada yang gratis didunia inikan"

"Ok baiklah berapa pak supir atau saya perlu bayar dengan apa karena saya yakin pasti bukan uang deh nih?."

Belenggu KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang