07. Kemarahan Putra

136 146 73
                                    

Typo bertebaran mohon di maklumi ya guys 🙏🏻😁

"Tidak semua hal harus disikapi dengan tenang terkadang kita harus bertindak saat orang mulai menginjak"
.
.
.
...

Happy Reading

Pagi kembali menyapa ditengah mentari yang bersembunyi dibalik awan hitam, langit seakan memberi isyarat bahwa akan turun hujan yang begitu lebat, gemuruh petir mulai menyertai dan angin yang bertiup kencang hingga membuat rambut gadis itu mulai tergerai tertiup oleh angin.

Ia mengernyitkan alis dan sesekali menutup matanya karena tergerus debu jalanan yang tertiup angin, gadis itu tak lain adalah Eyli.

Hari demi hari begitu cepat berlalu hingga Eyli harus memberanikan diri untuk bertemu lagi dengan dosen baru yang begitu menyebalkan baginya, harinyapun pagi ini diterpa oleh hujan yang membuatnya takut akan terlambat pada mata kuliah dosen baru itu yaitu Rayyan.

Dia berjalan dipinggir trotoar menuju kampusnya namun cuaca pagi ini kurang mendukung, awan hitam dan angin kencang menyertai langkahnya pertanda hujan sebentar lagi akan turun menyapanya.

"Gawat, hujan mulai turun lagi." Pikir Eyli bersenandika seraya berlari dipinggir trotoar.

Tak lama kemudian hujan semakin deras Eyli akhirnya memilih untuk singgah berteduh disebuah halte yang ia lewati menuju kampus.

"Aduhh Gue bisa telat ini, hujan semakin deras lagi" pikir Eyli bersenandika seraya berjalan bolak balik dibawah sebuah halte yang begitu sepi.

Tiba-tiba mobil hitam berhenti didepan halte itu lalu menurunkan kaca mobilnya yang mengarah ke halte, Eyli yang tadinya berjalan bolak balik seketika langkahnya terhenti dan netranya berpusat ke arah mobil itu .

"Eyli ayo naik!" Titah pemilik mobil itu yang tak lain adalah Rayyan.

Eyli mengabaikannya dengan menyeringai lalu membuang tatapannya disertai mengubah posisi badannya kearah samping kanan.

"Eyli jangan keras kepala! kamu bisa telat, saya melakukan ini karena saya tidak ingin mahasiswi saya ada yang terlambat di mata kuliah saya, jadi kamu tidak perlu berpikir macem-macem!" Seru Rayyan.

Eyli kembali tidak menjawabnya, Eyli hanya melihat jam-nya dan terlihat dari wajahnya ia tengah memikirkan sesuatu.

"Tinggal beberapa menit lagi, Gue benar-benar bisa terlambat, aduhh Gimana nih" pikir Eyli dalam hatinya seraya mengelus rambutnya kebelakang.

"Ya sudah kalau kamu tidak ingin ikut tapi ingat! Jika kamu terlambat kamu tidak boleh masuk hingga mata kuliah saya selesai." Rayyan menyalahkan mobilnya dan mulai memusatkan pandangannya kedepan kearah jalan raya.

"Hmm pak, Pak tunggu.. tunggu! kali ini saya ikut tapi ini karena saya terpaksa." Eyli sedikit berteriak karena Rayyan mulai beranjak dari depan halte itu.

"Ya sudah ayo naik."

Rayyan ataupun Eyli tidak berbicara sama sekali ditengah perjalanan dikarenakan perjalanan itu sangat singkat hanya dalam waktu beberapa menit mereka sudah sampai dengan laju kecepatan mobilnya yang sedang.

Hujan seakan-akan menguji perjalanan Eyli dikarenakan setelah sampai kampus hujan yang tadinya begitu lebat tiba-tiba mereda tersisa gerimis yang jatuh satu persatu.

Belenggu KeyakinanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang