Haii haii
Typo bertebaran mohon di maklumi ya guys 🙏🏻😁
.
.
.
...Happy Reading 🥰
Eyli yang ingin tahu apa yang terjadi pada Syairah, Eyli mengikuti kemana arah brankar itu pergi secara diam-diam, brankar itu masuk di suatu ruangan dengan terburu-buru dokter segera menanganinya sedangkan wanita paruh baya itu hanya duduk diluar dengan isak tangis mendesu-desu.
Eyli begitu kasihan melihatnya, Eyli hanya bisa memerhatikannya dengan bersembunyi dibalik tembok samping ruangan itu.
"Dok bagaimana keadaan anak saya? Dia baik-baik saja kan dok?."
"Berdasarkan hasil pemeriksaan anak ibu menderita penyakit kanker otak."
"Apa? Ini tidak mungkin dokter." Ucap ibu dengan tangis pecah
"Ibu yang sabar yah, kami akan melakukan yang terbaik untuk kesembuhan anak ibu, saya sarankan agar jangan sampai pasien stres dan sebisa mungkin buat ia selalu bahagia."
"Dok tolong sembuhkan anak saya, saya akan membayar berapapun untuk itu." Tutur ibu itu sembari menyatukan telapak tangannya didepan dokter.
"Kami hanya bisa berusaha bu semuanya kembali lagi pada kehendak tuhan jadi ibu doakan saja yang terbaik dan tolong jangan beri tahu pasien dulu tentang kondisinya saat ini."
"Baik dokter."
"Saya permisi." Pungkas dokter itu sembari beranjak dari tempat berdirinya.
Eyli mendengar semua percakapan itu, Eyli tak sanggup membendung air matanya mendengar tentang kondisi Syairah saat ini, Eyli merasa kasihan pada Syairah, Eyli tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan syairah saat tahu penyakitnya mungkin ia akan sangat terpukul.
"Ya Allah berikanlah kesembuhan pada Syairah." Eyli berdoa dalam hatinya sembari beranjak dari tempat itu dan kembali keruangan Sarah.
Eyli berpikir ia harus memberi tahu Rayyan besok soal kondisi Syairah karena bagaimanapun Syairah adalah sahabatnya namun syairah tidak boleh tahu tentang penyakitnya itu.
Atas izin dokter, Sarah yang kondisinya sudah membaik di izinkan untuk pulang, Eyli pun mengantarnya pulang dengan Taxi online kemudian langsung pulang kekosannya.
Panas mentari mendominasi hari itu, rasa gerah dengan keringat bercucuran pun dirasakan oleh gadis cantik itu dengan langkah agak gontai iya berjalan menuju rumahnya dengan tapakan kaki sedikit meyeret tanah, Eyli terlihat begitu lesu.
"Nak tumben kamu sudah pulang jam segini."
"Eyli dipecat mah."
"Yasudahlah nak, Kamu harus ikhlas ingatlah Allah tidak mengambil sesuatu melainkan menggantinya dengan hal yang lebih baik jadi apapun yanng terjadi kita harus sabar dan ikhlas." Nasehat sang ibu.
"Terima kasih mah, Mamah selalu bisa menenangkan hati Eyli.
Bu halimah tersenyum dan mengelus-elus rambut panjang anaknya itu sembari mengajaknya masuk kedalam kosan itu.
~~~
Pagi kembali menyapa, tiupan angin bak berbisik ditelinga, menempar wajah dengan kesejukannya, daun-daun pun ikut mengalun bersama tiupan angin pagi ini dilengkapi suara lalu lintas yang berlalu lalang tiada henti.
Gadis mungil itu alias Eyli pagi ini disibukkan dengan keinginannya untuk mencari pekerjaan karena kebetulan ia sedang tidak ada mata kuliah hari ini, ia menggunakan kesempatan itu untuk mencari pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Belenggu Keyakinan
Spiritual[Selamat Membaca] ***** Terbelenggu dalam keyakinan yang muncul karena kebahagiaan yang hancur, Eyli menyalahkan tuhan atas kemalangan nasibnya itu semenjak itu bahkan ia tidak percaya adanya tuhan. Nama lengkapnya Aisley Ameera Rajendra seorang gad...