Agustus
"Barangnya sudah siap semua, Kak?" tanya ibuku yang berada di depan pintu kamarku.
"Iya Bu, sudah siap semua." Aku menarik koperku dan berjalan keluar kamar.
Hari ini aku akan berangkat ke Sydney bersama Kirana. Aku akan bertemu dengannya di bandara.
"Jangan lupa bawa jaket," kata ibuku.
"Iya Bu," kataku.
Bulan ini memang merupakan musim dingin di Australia, makanya aku membawa jaket.
Aku berjalan ke arah ayahku yang sedang duduk di meja makan.
"Ayo, sarapan dulu Kak," ajak ayahku.
Aku menyimpan koperku dan duduk di depan Ayah.
"Makan yang banyak, Kak. Jangan sampai nanti disana pengen cepat pulang karena kangen masakannya Ibu," kata adikku, Ansel. Aku tertawa.
✕✕✕
Aku telah sampai di bandara. Aku melirik jam di ponselku, sudah pukul 9. Pesawatku akan berangkat pukul 11. Aku belum belum bertemu dengan Kirana.
"Kirana mana, Kak?" tanya Ibuku.
"Enggak tahu Bu, tunggu aku telfon dulu," kataku.
Aku telah menekan nomornya di ponselku saat aku mendengar suaranya memanggilku.
"Hey, Ra!"
"Eh, Na, baru aku mau telfon," kataku dan menyimpan ponselku di saku jeans.
Ayah dan Ibu Kirana menyusulnya di belakang, aku menyaliminya.
Kami akhirnya berjalan menuju departure gate. Di depan departure gate, aku dan Kirana berpamitan.
"Ayah, Ibu, Ansel, aku pergi dulu yaa," kataku dan memeluk mereka bertiga satu persatu.
"Hati-hati disana ya Kak, jangan ngelakuin macam-macam," kata Ayahku.
"Siap kapten!" kataku dan mengangkat tangan ke dahiku untuk hormat.
"Jaga diri baik-baik disana, Kak," kata ibuku.
"Iya Bu, cuma tiga bulan kok." Aku memeluknya lagi.
"Kak, jangan lupa oleh-oleh buat Ansel," kata adikku.
"Iya, nggak bakal lupa kalau itu," kataku dan mengacak rambutnya.
"Kak, kalau aku ada PR, ngehubungin kakak boleh kan ya?" tanyanya.
"Boleh lah, kirimin aja soalnya, nanti kakak bantu," kataku.
"Iya," jawabnya.
Adikku sekarang duduk di kelas 8.
"Kirana, laporin Clara ya kalau macam-macam," kata Ibuku.
"Iya tante," jawab Kirana tersenyum.
"Laporin Kirana juga ya Clara kalau macam-macam," kata Ibunya Kirana.
Aku tersenyum. "Iya tante."
Setelah berpamitan, aku dan Kirana akhirnya check in.
✕✕✕
Aku telah berada di boarding room sekitar satu jam. Aku dan Kirana mengambil beberapa selfie kemudian meng-uploadnya di twitter.
@cashtonmuke at the airport w/ @5sosgirl yaay we're going to Sydney. Can't wait to see @5SOS [photo attached.]
Kemudian aku menyimpan ponselku dan membaca novel yang kubawa.
"CLARA! ASTAGAA!" Kirana memukul lenganku.
"Kenapa Na? Sakit tahu," kataku dan mengelus lenganku.
"CEK TWITTER RA, CEK TWITTER," katanya.
"Ada apa?" tanyaku.
Aku kemudian mengambil ponselku dan membuka twitterku.
Dan akhirnya aku tahu kenapa Kirana jadi heboh sendiri...
@5SOS meretweet tweetku...
Dan yang lebih parahnya lagi, dia mengfollowback ku..."AAAAAAAAAA KIRANA?! Aku mimpi tidak?" tanyaku.
Aku mencubit pelan lenganku, sakit.
Aku kemudian membuat tweet lagi.
@cashtonmuke OH MY GOD. THANK YOU SO MUCH @5SOS :')
Ponselku terus berbunyi, banyak sekali notifications.
Aku membacanya dari bawah ke atas. Banyak yang mengucapkanku selamat, ada juga yang menanyaiku apakah aku salah satu yang menang DITMU. Aku membalasnya satu persatu. Aku juga mengfollowback beberapa akun.
Twitterku menjadi ramai.
Tak lama, aku mendengar pengumuman yang menyuruh kami untuk naik ke pesawat.
✕✕✕
Aku telah berada di pesawat selama 4 jam. Kurang lebih dua jam lagi aku akan sampai di Sydney. Aku menghabiskan waktuku dengan menonton film, membaca buku, makan, dan menonton film lagi hingga mataku terasa berat dan akhirnya aku tertidur.
✕✕✕
Thanks for reading!
Please leave a vomments.
Jangan jadi silent reader ya, aku ga gigit kok hahaha.👾
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.