"Clara."
Aku merasakan tangan seseorang mengguncang bahuku.
"Bangun, Ra."
"Hmmm," kataku.
"Ck, tinggal kita loh disini, cepet banguuun,"
"Iya," kataku masih menutup mataku.
"Hah, astaga ada 5sos Ra!" Katanya dengan suara berbisik.
Aku seketika membuka mataku, dan melihat Kirana di sampingku.
"Mana?" tanyaku dengan suara berbisik.
Kirana tertawa. "Gila ya kau, daritadi aku bangunin sampai teriak-teriak masih aja tidur. Giliran dibisikin ada 5sos, langsung bangun."
Argh, sial, dia membohongiku.
"Heheheh, maaf ya," kataku.
"Ya sudah, ayo," katanya.
Aku mengikutinya turun dari pesawat dan mengambil barang kami.
Sesampainya di arrival gate, aku dan Kirana mencari seseorang yang menjemput kami. Kata email yang dikirim 5sos, orang yang menjemput kami akan membawa papan yang bertuliskan nama kami berdua. Aku dan Kirana berjalan mencarinya. Aku melihat jam di ponselku, sudah pukul 8 malam waktu Sydney.
"Kirana? Clara?"
Aku dan Kirana berhenti berjalan dan berbalik. Aku melihat seorang perempuan memegang papan bertuliskan nama kami, rambutnya blonde, cantik.
"Are you Kirana and Clara?" tanya perempuan itu.
"Yes, we are," kataku.
Dia tersenyum. "Hey, welcome to Sydney! Aku Abigail Chavali, panggil saja Abi." Dia mengulurkan tangannya.
Aku dan Kirana menjabatnya.
"Aku Clara," kataku tersenyum.
"Kirana," kata Kirana.
"Aku salah satu orang yang bertugas untuk membantu 10 grup yang menang DITMU. Kebetulan aku mendapat bagian untuk membantu grup kalian selama disini," katanya.
"Oh, thank you," kata Kirana.
"Yes," katanya. "Hm, mobil yang menjemput kita ada disana."
Kami berjalan ke arah tempat parkir dan berhenti di depan mobil hitam. Lalu keluarlah seorang lelaki tua dari bangku supir.
"Let me help you," katanya tersenyum.
Dia mengambil koperku dan Kirana kemudian menyimpannya di bagasi mobil.
"Thank you," ucapku.
"Kita akan ke hotel sekarang," kata Abi.
"Okay," kata Kirana.
Saat di dalam perjalanan, Abi menjelaskan kalau kami akan tinggal di hotel selama 3 bulan. Hotel ini yang mensponsori acara DITMU.
Kami berada di jalan kurang lebih setengah jam hingga akhirnya memasuki pekarangan hotel. Pak Steve memberhentikan mobil di depan pintu hotel.
"Kita sudah sampai," kata Abi. "Ayo, biar Pak Steve yang membawakan koper kalian."
Kami memasuki lobby hotel yang terlihat sangat megah. Terlihat beberapa orang yang sedang duduk di sofa lobby. Seorang pianist memainkan sebuah piano yang di letakkan di ujung ruangan menghasilkan musik klasik yang sangat indah.
Abi berjalan memasuki lift dan menekan tombol lantai 8.
"Semua pemenang DITMU dan 5sos akan tidur di lantai 8 selama 3 bulan kedepan," kata Abi.
Abi berbalik dan berkata, "Kamar kalian di 815." Aku hanya menganggukkan kepalaku.
Sepanjang kami berjalan di koridor, aku hanya memperhatinkan nomor-nomor kamar yang tercantum di depan pintu kamar. Hingga akhirnya kami berhenti di depan kamar 815.
"Silahkan." Abi mempersilahkan kami masuk ke dalam kamar.
Seperti kamar hotel biasanya, terdapat tempat tidur, sofa, lemari, kamar mandi, dll. Namun yang membedakan adalah tempat tidurnya. Tempat tidurnya sangat besar, mungkin cukup untuk 4 orang seukuranku dan Kirana.
"Oke, kalian bisa langsung istirahat. Aku tahu kalian sangat lelah," kata Abi dan memberikanku kunci kamar.
"Iya, terima kasih Abi," kataku.
"Sama-sama." Abi tersenyum dan berjalan keluar kamar.
Pak Steve menyimpan koper kami di depan lemari.
"Terima kasih, Pak," kataku.
"Sama-sama," jawabnya dan berjalan keluar.
Aku menutup pintu kamar dan mengganti pakaianku dengan pakaian tidur.
"Aku langsung tidur ya."
"Iya," kata Kirana yang sedang menonton televisi.
Tidak butuh waktu lama, aku langsung terlelap setelah mataku tertutup.
✕✕✕
I know this chapter is kinda boring, but they'll meet soon, i promise you!
Thanks for reading!
Please leave a vomments xx👾
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.