Setelah makan malam, aku dan Kirana bergegas ke Hall Room. Abi memberitahu kami kalau Mrs. Emma akan memberitahukan kami sesuatu disana. Biasanya kalau seperti ini, kami akan berkunjung ke tempat wisata.
Sudah ada 5SOS dan sebagian pemenang DITMU di dalam ruangan saat aku memasuki Hall Room. Aku dan Kirana berjalan menuju sofa yang kosong. Aku tersenyum ke arah Calum dan dia membalas senyumku. Dia duduk di samping Mady.
Setelah beberapa pemenang DITMU yang lain masuk ke dalam ruangan, Mrs. Emma berjalan ke tengah ruangan seraya berkata, "Oke."
"Seperti biasa, aku mengumpul kalian disini untuk memberitahukan sesuatu kepada kalian," kata Mrs. Emma.
"Jadi, kami-para pengurus DITMU-dan 5sos telah memutuskan untuk tidak hanya menghabiskan tiga bulan ini di Sydney," katanya. "Melainkan kita juga akan ke Queenstown, New Zealand." Mrs. Emma tersenyum lebar kepada kami semua.
Seketika ruangan dipenuhi oleh suara teriakan kami semua. 5sos tertawa-tawa melihat respon kami.
"Okay okay, tenang dulu," kata Mrs. Emma, menenangkan kami semua.
"Kita rencananya akan kesana minggu depan, hari Minggu. Kita disana selama seminggu, jadi aku harap kalian hanya membawa baju-baju yang akan kalian gunakan selama seminggu. Dan sisanya, kalian bisa menyimpannya di kamar hotel kalian."
Kami semua mengangguk-anggukkan kepala.
"Okay, itu saja yang akan saya sampaikan. Terima kasih," kata Mrs. Emma sambil tersenyum dan berjalan keluar ruangan.
"We're going to New Zealand, Clara!" teriak Kirana kepadaku.
"Yaaaaaaay!" kataku seraya menyenggol bahu Kirana dengan bahu. "Asiiik, akhirnya kau akan kesana juga." Kirana memang selalu ingin berlibur ke Queenstown. Dia selalu melihat-lihat pemandangan disana lewat Google.
"Iyaaa," katanya dengan memasang muka terharu. Aku tertawa dan mengalihkan pandanganku dari Kirana.
Aku mengalihkan pandanganku kepada Calum. Dia sedang berbicara dengan Mady, entah apa yang mereka bicarakan, sesekali Calum tertawa karena ucapan Mady. Entah kenapa aku merasa sedikit cemburu melihat mereka berdua berbicara. Hanya sedikit...
Mady tersadar kalau aku sedang melihatnya dan Calum, dia hanya menatapku sekilas lalu kembali mengfokuskan pandangannya ke arah Calum. Sampai sekarang, aku belum pernah berbicara dengan Mady. Aku pernah berusaha mengajaknya berbicara, namun dia hanya membalasnya sependek mungkin.
"Hey, Clara," ucap seseorang yang ternyata Ashton, membuat pandanganku beralih dari Calum dan Mady.
"Hey, Ashton."
Ashton tersenyum dan duduk di sampingku, di tempat Kirana semula duduk, aku tidak tahu sekarang Kirana ada dimana.
"Kau mencari Kirana?" tanyanya.
"Iya."
"Disana," katanya sambil menunjuk Kirana yang sedang berbicara dengan Michael. Dasar. Kenapa dia tidak memanggilku?
"Clara, twittermu cashtonmuke, 'kan?" tanyanya.
"Hm iya, kenapa?"
Dia tidak membalas pertanyaanku melainkan memainkan ponselnya. Dia membuka akun twitternya dan menuliskan usernameku. Aku mempunyai firasat kalau dia akan mengfollowbackku. Aku tertawa pelan.
"Kau kenapa?" tanyanya. Aku menggelengkan kepalaku.
Saat profile twitterku muncul, Ashton menekan tombol follow yang ada disana.
Ashton tertawa saat melihat mukaku. Aku yakin dia pasti menertawai mukaku. Aku memang sudah mempunyai firasat kalau dia akan mengfollowbackku, tetapi tetap saja aku tidak bisa menyembunyikan muka kagetku bercampur senangku saat melihatnya menekan tombol follow.
Aku yakin wajahku pasti sudah sangat merah sekarang. Aku menutup wajahku dengan kedua tanganku. Suara tawa Ashton mereda. Aku merasakan sebuah tangan menarik tanganku yang menutupi wajahku.
Aku membuka mataku dan melihat Ashton sedang menatapku dengan tersenyum sangat manis. Dia benar-benar sangat manis. Aku yakin Ashton Girls pasti akan langsung meleleh melihat senyumnya, aku saja yang bukan Ashton Girls merasa AC diruangan ini tidak berfungsi.
"Terima kasih, Ashton," kataku.
"Iya, sama-sama."
"Omong-omong, darimana kau mengetahui twitterku?"
"Kau kan sudah di followback di akun official 5sos."
"Oh iya." Aku meringis mendengar jawaban Ashton untuk pertanyaanku yang sangat bodoh.
Aku dan Ashton kembali melanjutkan pembicaraan kami. Kami membahas tentang buku yang aku sukai dan ternyata disukai oleh Ashton juga. Akhirnya aku dan Ashton fangirling dan fanboying-an bersama. Lucu sekali rasanya. Aku tidak pernah membayangkan akan fangirling bersama idolaku sendiri.
Aku tidak tahu sudah berapa lama aku berbicara dengan Ashton, hingga akhirnya Calum memutuskan pembicaraanku dengan Ashton. "Ashton."
"Hey, Cal," kataku. Dia hanya memberiku senyum yang terlihat sangat dipaksakan dan kembali menatap Ashton.
"Ini sudah setengah dua belas, apa kau masih akan disini? Kalau iya, aku ingin meminta kunci kamar. Aku ingin tidur," katanya kepada Ashton.
Setengah dua belas? Aku tidak sadar telah berbicara dengan Ashton selama 3 setengah jam.
"Setengah dua belas?" tanya Ashton.
"Iya," kata Calum.
"Tumben sekali kau ngantuk jam segini," balas Ashton.
Aku tertawa mendengar ucapan Ashton, namun Calum hanya menganggakat pundaknya.
"Oke, aku akan kembali ke kamar, kita lanjutkan kapan-kapan Clara, good night!" kata Ashton.
"Good night Ashton," kataku.
Baru aku ingin mengucapkan selamat malam kepada Calum, dia sudah berjalan pergi meninggalkan aku dan Ashton.
Ada apa dengannya? Kenapa dia bertingkah seperti itu kepadaku? Aku menatap punggungnya yang menghilang dibalik pintu, diikuti Ashton.
"Clara, aku sudah mau tidur juga, ayo," kata Kirana membuatku melupakan sikap Calum kepadaku.
✕✕✕
Thank you for reading!
Ohiya, next chapter mungkin bakalan lama baru aku post, soalnya lagi musim ulangan harian, tugas juga lagi banyak-banyaknya. Maaf banget yaa.
Jangan bosan-bosan nungguin fanlove:')
Love,
Xx
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.