"Clara! Bangun!"
Aku membuka mataku dan melihat Kirana di sampingku.
"Kenapa?" tanyaku.
"Kenapa? Kau lupa? Calum akan menjemputmu 30 menit lagi, dan kau belum mandi sama sekali."
"Hah? 30 menit? Kenapa kau tidak membangunkanku sedari tadi?" tanyaku seraya berjalan ke arah kamar mandi.
"Aku sudah membangunkanmu sejak setengah jam yang lalu," kata Kirana seraya berteriak kepadaku yang telah berada di dalam kamar mandi.
Aku siap 20 menit setelahnya.
Kirana melihatku dengan senyum lebar di wajahnya. "Dream comes true?" tanyanya. Aku tertawa.
"Jangan lakukan hal yang bodoh," katanya.
"Iya, akan kucoba," kataku seraya tertawa.
"Pokoknya kau harus menceritakan kepadaku apa saja yang kau lakukan bersama Calum."
"Oke." Aku mengangkat jempolku.
"Aku cemburu kepadamu," katanya.
Aku merasa tidak enak kepada Kirana.
"Kau ikut saja denganku," kataku. Aku dan Kirana sama-sama berjuang untuk kompetisi ini. Aku tidak mungkin hanya bersenang-senang sendirian sedangkan dia hanya tinggal di hotel.
"Ah? Tidak, tidak perlu." Dia tertawa.
Terdengar suara bel berbunyi. Aku membuka pintu dan melihat Calum tersenyum lebar di depanku.
"Hai Calum!" kataku. "Bolehkah Kirana ikut?"
"Apa?!" Kudengar Kirana teriak di dalam kamar.
Calum melihat kebelakangku, aku berbalik dan melihat Kirana yang sedang melihatku dengan muka kaget.
"Tidak usah Calum," kata Kirana.
Aku menghiraukannya dan kembali bertanya, "Boleh tidak?" Pandangan Calum beralih dari Kirana.
"Hm, tentu saja," jawabnya.
"Ah, terima kasih Calum," kataku.
Aku berbalik ke arah Kirana dan berkata, "Cepat ganti bajumu."
"Oh iya, kalau begitu aku tunggu kalian di lobby," kata Calum.
"Oke." Aku menutup pintu dan berbalik melihat Kirana. Dia menatapku dengan muka sedikit marah.
"Apa yang kau lakukan?" tanyanya.
"Apa yang kulakukan? Sudah cepat ganti bajumu."
"Aku merasa tidak enak dengan Calum."
Aku berdecak. "Kau seperti melakukan hal yang sangat parah. Sudah cepat ganti bajumu."
Kirana menggerutu seraya mengganti bajunya. Setelah Kirana telah siap, kami berdua turun dan berjalan ke lobby. Calum sedang duduk di salah satu sofa dengan ponsel di genggamannya.
"Eh, sudah siap?" tanya Calum.
"Iya," jawabku.
"Oke, ayo." Calum berdiri dan berjalan. Aku berjalan mengikuti Calum, sedangkan Kirana berjalan di belakangku. Aku berbalik dan menarik tangannya untuk berjalan di sampingku. Kirana berdecak dan berusaha tersenyum saat Calum melihatnya.
"Santai Kirana. Calum saja tidak terlihat terganggu," kataku saat Calum berjalan beberapa langkah di depanku dengan Kirana. Kirana memasang wajah sedihnya. Aku mencubit pipinya dan tertawa.
Calum berbalik dan menghentikan jalannya. Dia menungguku dan Kirana yang berjalan sudah terlalu jauh di belakangnya.
Aku berjalan dengan cepat ke arah Calum. "Sorry," kataku saat telah sampai di sampingnya.
Calum tersenyum. Aku berjalan di antara Calum dan Kirana. Aku tak melepas genggaman Kirana karena aku tahu jika aku melepasnya, dia akan berjalan di belakangku dengan Calum. Aku tak mau membuatnya merasa terasingkan.
"Calum, where's the bookstore?" tanyaku.
"It's in the next block." Aku hanya menganggukkan kepalaku.
Selama perjalanan, beberapa 5sos fam menghambat perjalanan kami. Mereka semua meminta foto bersama Calum. Aku dan Kirana menunggu Calum beberapa langkah dari kerumunan 5sos fam yang meminta foto. Aku tidak merasa risih dengan mereka, aku juga pasti akan seperti mereka jika aku bertemu dengannya di jalan.
Kami sampai di depan Barnes and Noble. Calum berbalik menghadapku dan berkata, "Kita sudah sampai, ayo." Dia meraih tanganku dan menarikku ke dalam toko buku.
Calum memegang tanganku. Dia benar-benar memegang tanganku.
Aku sangat kaget dengan tarikan Calum sehingga genggamanku dengan Kirana terlepas. Aku berbalik mencarinya, dia berada beberapa langkah di belakangku tertawa.
Saat dia melihatku berbalik melihatnya, tawanya terganti oleh cengiran.
"Clara?" Aku berbalik menghadap Calum.
"Ya?" tanyaku.
"Kau mau ke bagian buku apa? Novel?"
"Iya, aku mau ke bagian novel."
"Oke," jawabnya.
Dia menarikku menuju koridor rak buku paling ujung. Terlihat banyak novel-novel terpajang rapi. Aku juga melihat novel yang sudah lama ingin aku beli namun tidak dijual di Indonesia.
"Novel-novel ada di bagian sini," kata Calum.
"Kau tahu dari mana kalau novel di bagian sini? Aku kira kau tidak suka membaca."
Dia tersenyum. "Aku suka menemani Ashton kesini." Aku hanya menganggukkan kepalaku sebagai balasan.
"Hm, Clara? Calum?" panggil Kirana.
Aku berbalik menghadapnya. "Aku ke bagian majalah ya," kata Kirana sambil tersenyum dan mengedipkan matanya.
Sejak kapan dia suka membaca majalah? Baru ketika aku ingin bertanya kepadanya dia sudah melangkah menjauhiku dan Calum.
Ah sialan, Kirana.
Calum masih memegang tanganku sampai sekarang, aku merasa tidak nyaman. Aku berpura-pura meraih novel yang ada di depanku, membuat genggaman Calum terlepas. Aku bisa melihat Calum dari ujung mataku sedang memperhatikanku membaca sinopsis buku yang aku ambil.
Selagi aku memilih-milih novel yang ingin aku beli, Calum memainkan ponselnya. Sesekali dia mengambil secara acak buku yang ada di hadapannya dan melihat cover bukunya tanpa membaca sinopsisnya. Terkadang dia juga membaca sinopsis buku yang ada di tanganku, membuatku merasa sangat gugup karena jaraknya denganku sangat sangat sangat dekat.
"Hey Clara, lihat kesini," kata Calum.
Aku berbalik ke arahnya dan melihatnya mengposisikan kamera ponselnya. Saat aku sudah terlihat di dalam kamera, Calum berkata, "Smile!"
Aku memberikan senyuman termanisku. Kami mengambil beberapa selfie dengan gaya yang berbeda-beda.
✕✕✕
Yay thank you for reading!
Leave a vomment(s)Maaf banget kalo akhir-akhir ini aku selalu lama updatenya. Semoga aku bisa kembali sering update kayak dulu.
AND...
ONE DIRECTION HAVE A NEW SONG OMG
GO BUY DRAG ME DOWN ON ITUNES!!
Ohiya yang punya Line, add OA temenku yaaa, ini linknya :
http://line.me/ti/p/@bgu3317n
Atau bisa search IDnya : @bgu3371n (pake @)
Thank youu!
Nobody can drag me down.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.