Calum tersenyum kearahku. Untukku.
Saat 5sos masuk ke dalam ruangan, aku tersenyum lebar. Tetapi saat aku melihat Calum tersenyum kepadaku, senyumku hilang dan digantikan dengan wajah kaget. Aku tidak tau seperti apa mukaku sekarang. Seperti orang bodoh mungkin. Pasti Calum melihatku seperti orang aneh sekarang.
Calum masih tersenyum. Aku berusaha untuk membalas senyumannya. Susah sekali, aku nervous.
Dari dulu, aku selalu berandai-andai kalau aku bertemu 5SOS nanti aku akan meminta foto, berbicara dengannya, dll. Tapi saat aku bertemu dengannya sekarang, semua berubah 180 derajat. Jangankan meminta foto atau berbicara dengannya, membalas senyumnya saja sangat susah. Aku jadi gugup sekali. Something that i've plan, It's all gone.
"We're so happy to meet you all in here," kata Ashton.
Ruang makan dipenuhi suara kami semua membalas ucapan Ashton. Aku melihat melihat Kirana di sampingku, serius sekali dia. Dia tidak berkedip sama sekali.
Aku tertawa melihatnya. Dan seketika Kirana berbalik menghadapku dan mengangkat alisnya sebelah. Aku cuma tersenyum dan menaik turunkan alisku, hingga aku merasa ruangan terasa hening sekali. Aku mengedarkan pandangan ke sekelilingku.
Shanley dan Myrna melihatku. Ada apa dengannya? Aku tersenyum kepadanya. Dan kembali melihat ke arah 5SOS, yang ternyata sedang melihatku. Mereka semua melihatku. Aku melihat ke pemenang DITMU yang lain, mereka juga sedang melihatku. Ada apa ini?
Luke tersenyum kearahku. "Ada apa dengan kau?"
Aku memberinya tatapan bingung. "Sorry?"
Aku menyenggol kaki Kirana di bawah meja. Dia berbisik kepadaku. "Kau tertawa terlalu besar."
Mataku terbelalak. Aku berbalik kearahnya. Sial. Aku merasa suara tawaku tadi tidak terlalu besar. Kenapa bisa terdengar sama semua orang? Argh, malu sekali.
"Kau tertawa," kata Luke.
"Oh, s-sorry, i-i didn't mean to..."
"No. Its okay." Michael menenangkanku. Calum yang duduk di samping Michael tertawa.
Okay, Calum menertawaiku. Biasanya aku sangat suka mendengar suara tawa Calum, namun berbeda dengan yang ini. Aku tidak suka mendengarnya, dia membuatku menjadi malu. Aku berusaha mengatur nafasku. Mukaku pasti sudah sangat merah sekarang. Aku malu sekali. Aku tidak tahu sudah mengatakan 'aku malu sekali' berapa kali. Tapi, aku memang sangat malu sekali.
Aku hanya tertawa membalas ucapan Michael. Namun suara tawa yang keluar dari mulutku terasa dipaksakan.
"Okay, jadi kita langsung makan saja ya. Kita lanjut ngobrolnya setelah makan," kata Ashton, mengalihkan semua pandangan orang-orang dariku.
Huft, terima kasih Ashton.
Saatsarapan dan makan siang, makanan diletakkan prasmanan di meja panjang. Kali ini, makanan disimpan di atas meja, jadi kami tidak perlu berjalan untuk mengambil makanan.
Aku melirik Calum, dia sedang berbicara dengan Michael. Aku tidak memberi kesan pertama yang baim di depan 5sos, terutama Calum, dia menertawaiku. Pasti mereka sekarang mengira aku adalah orang gila yang suka tertawa sendiri.
"Sudah, tidak apa." Kirana menenangkanku.
Aku tersadar dari lamunanku. Aku tidak sadar kalau aku sedang melamun. Aku menghela nafasku. "Hh, aku malu sekali, Na."
Kirana menatapku prihatin dan menggenggam tanganku.
Aku melihat 5sos sekali lagi. Calum dan Michael masih bercerita. Luke sedang memperhatikan makanan yang disimpan di depannya. Dia terlihat seperti tidak sabar untuk makan.
Aku berkhayal memikirkan apa yang di pikirkan Luke saat ini, mungkin saja dia berpikir, "Hey ayam, kau terlihat sangat seksi dengan balutan kecap. Tenang saja kalian, akan kumakan kalian secepat mungkin." Aku tertawa sendiri karena pikiranku. Aku memastikan bahwa tawaku tidak sekeras tadi dan melihat sekelilingku, syukurlah tidak ada yang memperhatikanku.
Aku mengalihkan pandanganku ke Ashton. Dia sedang melihatku. Astaga. Dia pasti melihatku tertawa sendiri ke arah Luke. Yay, dia sekarang benar-benar mengira aku orang gila. Kau memberi kesan pertama yang sangat bagus Clara!
Ashton tersadar kalau aku melihatnya dan memberiku senyuman. Dia ganteng sekali. Aku memberinya senyuman termanisku.
"Lets eat!" Michael berteriak. Ruang makan kemudian di penuhi suara tawa.
✕✕✕
Thanks for reading huehuehue.
Leave a vomments.Ohiya, next chapter mungkin aku publishnya agak lama. Mungkin yaa....
👾
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.