Setelah makan aku berniat untuk menghabiskan waktuku di dalam tenda, tapi aku merasa bosan. Jadi aku memilih untuk menghabiskan waktuku di pinggir danau sambil menikmati pemandangan. Aku tidak tahu Kirana ada dimana. Terakhir kali aku melihatnya dia sedang berbicara dengan Michael.
Aku duduk di pinggir danau sambil memikirkan kejadian yang telah terjadi kepadaku selama beberapa minggu ini.
Dari awal aku sampai di Sydney bersama Kirana, pertemuan pertamaku dengan 5sos, makan ice cream di tempat kesukaan Calum, perkataan Calum kepadaku bahwa dia mungkin saja cemburu dengan Ashton, sampai pembicaraan dia dengan Mady semalam. Sudah sangat banyak hal yang kulewati.
Aku tidak pernah berpikir akan menyukai Calum seperti ini. Maksudku, aku memang menyukainya sejak dulu, tapi rasa sukaku kepadanya saat ini berbeda dari yang dulu. Dia membuatku merasa kalau dia juga menyukaiku. Tapi pembicaraannya dengan Mady semalam yang berakhir dengan kecupan dan tingkahnya bersama Mady akhir-akhir ini membuatku ingin pergi jauh dari Calum.
"Kau kenapa melamun sendiri disini?"
Aku terbangun dari lamunanku dan melihat Ashton di sampingku sambil mengarahkan kamera ponselnya kepadaku.
Aku tersenyum dan menutup layar kameranya.
"Kau tidak sadar kalau aku sudah ada disini sejak tadi?" tanyanya lagi.
Aku menggelengkan kepalaku.
"Aku bahkan mendapat foto dengan wajah melamunmu," lanjutnya sambil tertawa dan memperlihatkanku.
Difoto itu terlihat aku dari samping sedang memandangi danau. Disisi lain aku merasa malu, tapi disisi lain aku merasa senang melihat foto itu dan ingin meminta Ashton untuk mengirimnya kepadaku. Pemandangan danau difoto itu sangat indah, membuatku ingin menyimpannya.
"Kau pasti ingin meminta fotonya kan?" tanya Ashton.
Aku menaikkan alisku, "tidak."
Ashton tertawa, "kau tidak pandai berbohong."
Ashton kembali memainkan ponselnya dan kemudian berkata dengan ceria, "sudah."
"Apanya?" tanyaku.
"Aku sudah mengirimkannya kepadamu."
Belum sempat aku ingin menanyainya lewat apa dia mengirimkanku, ponselku telah berbunyi menunjukkan notifications twitter. Kemudian dilanjut lagi dengan notifications lagi. Hingga akhirnya notifications di ponselku tidak berhenti.
"Notifications di ponselmu mungkin tidak akan berhenti sampai besok," kata Ashton sambil tersenyum.
Aku tidak bisa menyembunyikan muka shockku saat kulihat mengapa notificationsku sangat banyak. Ashton mengirim fotoku yang tadi bukan melalu DM tapi melalu tweet. Dan yang lebih parah adalah captionnya
@Ashton5SOS : spending time with staring this beautiful scenery <3 @cashtonmuke
"Thanks," kataku.
"Untuk?"
"Karena kau membuat ponselku menjadi tidak sepi lagi untuk beberapa hari kemudian."
"Oh, kupikir karena aku menyebutmu cantik."
Aku terdiam beberapa detik untuk mencerna perkataanya.
Dia menyebutku cantik? Apa aku tidak salah dengar? Ashton? Menyebutku cantik?
Tarik nafas. Buang. Tarik nafas. Buang.
Perkataanku keluar sebelum aku bisa menahannya. "Oh? Beautiful scenery yang kau maksud itu aku?"
Bodoh.
"Ya," katanya menampakkan lesung pipinya.
"Makasih," kataku lagi seraya memandang kearah lain agar Ashton tidak melihat pipiku yang sudah mulai memerah.
Aku melihat dari kejauhan Calum dan Mady sedang tertawa bersama-sama. Calum merangkul pundak Mady dan Mady bersandar pada pundaknya.
"Ra."
Aku masih belum mengalihkan pandanganku darinya.
"Clara," panggil Ashton sambil memegang pundakku.
Aku berbalik melihatnya.
Ashton tersenyum masam. "Ck, kau kenapa menangis?" katanya sambil mengusap wajahku, membuatku tersadar bahwa air mataku telah mengalir dipipiku.
"Hm?" Aku mengusap air mataku. "Aku tidak menangis," kataku sambil mengusap air mataku yang tak mau berhenti mengalir.
Ashton mengusap-usap kepalaku dan meraihku kepelukannya. Aku akhirnya menangis di pundak Ashton. Aku tak dapat lagi menahannya.
"Maafkan aku Ash," kataku. "Maafkan aku."
"Sssh," katanya menyuruhku diam sambil terus menerus mengusap-usap rambutku, membuatku tenang.
✕✕✕
Oh gosh what a really short chapter. I'm so sorry.
Aaaaargh next chapter bakalan di update secepat mungkin. Semoga aja.
Oh iya, aku mau nanya dong, kalian mending dapat chapter yang pendek tapi sering update atau chapter panjang tapi updatenya lama?
Thanks for reading. Hope you like it.
Jangan lupa tinggalkan jejak:p
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanlove || c.h.
Fanfiction"Aku menyayanginya," kataku. Dia tersenyum. "Aku tahu, kita semua menyayanginya." "Tidak, kau tidak mengerti," aku tertunduk. "Aku menyayanginya lebih dari sekedar fans ke idolanya." Highest Rank -> #57 ⓒ Copyright 2015. All rights reserved.