"Jeff Satur!!!"
Pemuda yang di teriaki itu mengusap telinganya dengan miris. Padahal kan dia tidak tuli. Apa sih yang dipikiran kakak sepupunya itu sampai memiliki hobi meneriakinya. "Sudah lah phi. Aku sedang malas meladeni omelanmu"
"Pantas saja paman dan bibi menyerah mengurusmu, kau benar-benar susah di atur!! Mau jadi apa kau nanti?!!" Mile berdecak kesal dengan kelakuan sepupunya yang dengan santainya membawa pulang mobil miliknya yang sudah tergores akibat kecelakaan serta bon ganti rugi karna pemuda itu baru saja menabrak pengendara lain. Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam hal ini.
"Aku? Tentu saja jadi pengangguran dengan warisan yang tak ada habisnya" Ia tersenyum pongah
Mile memijit pangkal hidungnya tak habis pikir dengan pola pikir anak nakal di depannya ini. Seketika ia menyesal mengiyakan permintaan pamannya untuk merawat Jeff. Belum juga sebulan, tapi kelakuan nakal khas remaja yang dilakukan sepupunya itu sudah tak terhitung jumlahnya.
"Jeff-"
Jeff yang sadar Mile berencana memberinya petuah untuk yang kesekian kalinya langsung memotong ucapannya dengan berteriak menggelegar. "Phi Apo aku lapar!!! "
"Apo tidak ada. Dia sedang mencari keberadaan adiknya" Mile semakin cemberut mengingat sang istri yang sudah beberapa hari tidak pulang. Ia bahkan lupa bahwa tadi ia berniat memberikan wejangan untuk Jeff satur.
Jeff mengernyit kan dahinya kebingungan "Bukannya dia pergi 2 hari lalu untuk menjemput adik dan ibunya ya? Kenapa belum datang juga?"
Mile menghela nafas lelah. "Ada masalah keluarga, aku juga tidak mengerti jelas. Yang aku tau adiknya pergi dari rumah tepat saat Apo hendak menjemput mereka"
"Oh.. Sudah lah aku akan cari makan di luar saja" Jeff kembali pergi dengan mengambil salah satu mobil koleksi Mile yang lain lalu tak lupa menitipkan pesan. " Tagihan itu jangan lupa di bayar ya"
"Sialan kau" Umpat Mile
***
Jeff menghabiskan makan siang menjelang waktu sore di sebuah cafe kecil di pinggir kota dekat dermaga.
Jangan tanya mengapa dia mau jauh jauh ke sini hanya untuk makan. Tentu saja karna dia sedang bosan!
Menu yang dipesannya hanya makanan ringan berupa kentang goreng dan cake perpaduan rasa lemon dan vanila.
Dengan hujan yang cukup deras di balik kaca, tak banyak hal yang dapat dilihat pemuda itu. Hanya jalanan lenggang dengan pohon pohon di sisi jalan yang bergerak tertiup angin sehingga air hujan yang tertampung di dahannya ikut meluruh.
Tunggu. Orang gila mana yang yang mau berlari dibawah hujan deras seperti ini? 'Dasar gila' pikirnya
Jeff kembali menikmati makanannya tapi kemudian jadi kesal sendiri karna kembali memikirkan anak yang menerobos hujan dengan berlari seperti orang gila tadi. "Hais!!"
Ia dengan kesal berdiri dan memutuskan untuk mengikuti sang bocah.
"Hey nak di luar sedang hujan, kalau kau ingin pergi kau bisa meminjam payung ku. Ini. Kau bisa mengembalikannya kapanpun saat kau kemari lagi" Pemilik cafe yang sekaligus merangkap sebagai barista itu menyodorkan payung berwarna biru dongker ke padanya.
Jeff tidak menolak dan malah berterima kasih sebagai gantinya.
.
Seorang anak dengan tubuh kurusnya yang menggigil berlari tanpa arah dengan diiringi rinai hujan yang tiba tiba saja turun membasahi bumi. Ia tak peduli akan tubuhnya yang kian melemah. Yang ia tau, ia harus berlari. Berlari hingga tidak akan lagi ada orang jahat yang menemukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bontot (Finish)
FanfictionCerita ini dilatar belakangi oleh author yang gemas akan 2 oknum yang semalam upload lagi bareng sambil karaokean naik mobil berdua doang di jam2nya orang lain lagi istirahat🤧 Yaaa walaupun aslinya buat ngerayain ✨legal day✨ si dedek yang udah masu...