Last Part

159 13 1
                                    

Nakunta adalah anak yang penyendiri, bukan karna ia memiliki masa kelam ataupun hal sejenisnya, ia hanya tak suka berinteraksi dengan orang lain selain keluarga nya.

Menurutnya itu adalah hal yang membuang buang waktu.

Dan hal yang tidak ia sukai adalah beradaptasi dengan lingkungan baru. Sialnya hari ini ia mendapat kabar buruk itu.

Sang ipar yang memiliki senyum cerah itu dengan semangat 45 mengepak barang barang mereka dan mengatakan mereka bertiga akan tinggal di rumah baru dengan tambahan orang-orang baru pula. Bagaimana ia tidak sakit kepala jika tiba tiba saja dihadapkan dengan kenyataan seperti itu. Hell. Seingatnya keluarga mereka tidak semiskin itu untuk berbagi tempat tinggal dengan orang lain.

Dan kakak nya? Ah jangan di tanya, Bible itu bucinnya phi Biu. Jadi sudah pasti ia akan menuruti permintaan pria cantik itu.

Nakunta berulangkali menggaruk kepala tak berdaya melihat satu persatu baju serta koleksi skeadbordnya di masukan ke dalam kardus kosong.

.

Sesuai dugaannya sebelumnya, orang orang itu semuanya menyebalkan.

Mereka cerewet!! Belum juga sehari mereka tinggal bersama, namun beragam petuah sudah lebih dulu menyapanya.

"Ta, kau harus memperhatikan Barcode"

"Ta, nanti ajak Barcode jalan jalan ya"

"Nanti Barcode akan bersekolah di tempatmu, kau harus menjaganya baik baik ya"

"Ta, Barcode bla bla bla bla"

Sebenarnya siapa sih Barcode itu?! Belum apa apa saja sudah menyusahkannya. Perlu Nakunta garis bawahi dia bukan seorang baby sitter!

Tentu saja ia hanya mengatakannya di dalam hati. Bukannya takut, ia hanya tidak ingin celotehan ipar di tambah orang-orang yang ikut memberinya petuah tadi semakin panjang.

"Ta, kau mendengar phi tidak sih?" Build bertanya kesal karna merasa diabaikan Nakunta.

"Iya phi, Ta dengar kok"Build mendengus mendengar jawaban setengah hati itu. "Ayo aku akan membawamu bertemu Barcode"

Dengan pasrah Nakunta menerima nasibnya untuk di seret ke arah kamar atas dimana katanya itu adalah kamar Barcode, si 'Bayi' yang harus ikut ia rawat.

***

Di dalam sana cukup ramai, Nakunta menghitung dalam hati. Dengan dirinya dan phi Biu. Ada sekitar 16 orang yang berada di ruangan itu. 'Apa ini tidak berlebihan?' ia tak habis pikir.

Pria berotot yang Nakunta tau bernama Apo itu berdiri lalu menggenggam tangannya. "Ta, itu adik bungsu mu" Apo menunjuk ke arah kasur di mana ada seorang bocah yang sedang terbaring sambil menatap bingung kearahnya.

"Hah? Tunggu tunggu. Adik bu ~aaa" Ucapannya terpotong oleh teriakan kesakitan nya sendiri. Yup. Build mencubit pinggangnya dengan ganas, seolah memberi kode untuk mengiyakan saja.

"Hihihi phi Ta lucu, Barcode sayang phi Ta" Suara cekikikan lemah itu mengalihkan atensi ke 15 orang di sana.

Lain dengan Apo yang terharu karna sang adik sudah bisa kembali tertawa, Jeff malah mendelik tidak suka ke arah bocah yang terlihat sedikit lebih tua dari Barcode itu.

Haruskah ia menyesali karna telah menyetujui keinginan Apo untuk menggunakan hipnoterapi pada Barcode?

Sedang Nakunta yang di tatap sedemikian rupa malah garuk garuk kepala dengan tingkah semua orang di ruangan ini. Bahkan phi nya saja, Bible memiliki garis merah di pinggiran matanya seolah tengah terharu.

Bontot (Finish) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang