2: Sekolah Itu Tidak Seru

1K 152 2
                                    

"aku akan berangkat sekolah, kalian jangan nakal dirumah ya!"

"Meoww.. meoww"

"Aku tidak akan lama... Paling sampai jam sembilan malam setelah kerja paruh waktu"

Setelah menutup pintu rumah, akhirnya kamu pun pergi untuk berangkat sekolah.

[Human form]

"Huwee... Kita dibuang sama [Name] nyaa!" Duri

"Bukan gitu, [Name] hanya pergi sekolah saja, nanti juga pulang lagi" Taufan

"Duri mau ikut [Name]!"

"Jangan-"

Terlambat bagi Gempa untuk menghentikannya. Duri dengan bentuk kucingnya, melompat dari satu benda ke benda lainnya dan keluar rumah melalui jendela.

"Telat" Halilintar

.
.
.

Kucing Duri sampai disekolah dengan mengikuti [Name] dari kejauhan. Namun karna kucing dilarang masuk sekolah, akhirnya Duri mencari akal dengan memanjat pohon dan melihat [Name] yang berada di dalam kelas dari atas pohon.

[Human form]

"Wah... [Name] sangat bersungguh-sungguh dalam belajar, nyaa"

Tidak semuanya, ada kalanya [Name] juga tertidur di dalam kelas.

Setelah beberapa lama hingga Duri ikut tertidur di atas pohon, akhirnya bel istirahat mengagetkan nya dan membuatnya terbangun. Duri melihat [Name] yang sedang di kelilingi oleh banyak siswi.

"Hei [Name] kerjain semuanya ya, aku sibuk nih ngga ada waktu buat ngerjain."

"Oh... Boleh aja, jadi nanti nilainya buat aku ya" katamu membalas siswi tadi.

"Kau berani juga ya."

"Kenapa tidak? Toh juga sibuk mu cuma ngabisin duit orang tua, apa pernah kamu kerja sendiri buat dapat duit, kasian banget orang tua mu kau jadiin babu mu."

"Miskin bilang aja ya."

"Hah apa? Maaf aja ya, aku bisa cari uang sendiri, ngga perlu nangis minta uang ke orang tua."

"Banyak bicara juga kau ya."

Duri melihat tangan siswi tersebut hampir melayang ke arah [Name], dengan spontan [Cat form] dia melompat dan memasuki kelas melalui jendela. Duri melompat tepat di wajah siswi yang mengganggu [Name].

"MIAAAWW!! MIAWW!!"

Tak hanya memukul dengan tinju kucing, Duri juga sempat mencakar nya.

"Duri, cukup!"

Kamu yang melihat Duri, akhirnya menghentikannya. Siswi yang sebelumnya mengganggumu pergi menjauh.

Sekilas kamu melihat wajah Duri yang sedih seperti merasa bersalah. Hingga kamu pun menggendongnya dan menenangkan nya, "Terima kasih, Duri, kamu baik sekali mau membantuku."

.
.
.

[Human form]

"Begitulah ceritanya, nyaa!" Duri yang menceritakan kejadian tadi pagi dengan bangga di depan saudaranya yang lain.

"Ah! Curang nyaa... Aku juga mau dipeluk [Name] nyaa!" Blaze

"Tch" suara itu berasal dari Halilintar.

"Kau iri, nyaa?" Solar tersenyum jahil, kemudian dibalas oleh Halilintar, "kau juga iri kan, nyaa."

Wah... Beruntung sekali Duri datang ke sekolah. Andai saja tidak ada Duri, mungkin [Name] sudah dipukuli oleh siswi pengganggu tadi.

Kira-kira, besok siapa ya yang akan membantu [Name] dalam menjalani kegiatan sehari-hari nya? Tulis pendapat mu di komentar!

.
.
.

To be continued-

7 Meowlemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang