14: Memangnya Ini Musim K*win?

628 83 3
                                    

Hari yang begitu malas, jangankan Ice, kamu saja hanya merebahkan diri diatas sofa sambil menonton televisi. Tidak lupa juga para kucingmu yang ikut menonton juga di samping mu.

"Meow... Meoww... Meowww..."

"Meoww... Meow.."

Sepertinya diluar rumahmu sedang ramai sekali. Tapi bukan suara manusia, melainkan suara kucing. Kamu pun langsung mematikan televisi dan mendatangi pintu depan rumahmu.

Benar saja, sewaktu dibuka, banyak sekali kucing betina yang masuk begitu saja ke rumahmu. Bahkan mereka mengabaikan mu, ada pula yang sampai melompati wajahmu.

"Hei... Darimana kucing-kucing ini berasal?"

Kamu mengikuti para kucing betina tersebut. Betapa rusuhnya, kucing-kucing tadi berlarian mengejar salah satu kucingmu, Halilintar.

"EHHH??!! Sebentar... Ini musim kawin kah? Tapi bukannya jantan ya, yang mengejar betina? Kok ini betina yang mengejar jantan? Dan lagi... INI YANG DIKEJAR KENAPA CUMA HALILINTAR?! KUCINGKU SEMUANYA JANTAN LOH!!"

PLAK!

Halilintar melompat tepat didepan wajahmu. Kamu mencoba menariknya, tapi cakarnya menyangkut di rambutmu karna dia yang memang tidak mau turun. Para kucing betina pun mulai berkumpul dibawah kakimu.

"Hali.. aku.. ngga bisa.. lihat.. apa-apa.." Ucapmu dengan masih mencoba menarik Halilintar dari wajahmu.

"MIAAAWWW!!! Miawww!! Miaww!!" Ocehan Halilintar yang tiada habisnya.

"Ini kucing betina darimana nyaa!? Kenapa cuma gua yang direbutin!?" Halilintar.

"Wahai para betina, tidakkah kalian terpesona dengan ketampanan sang matahari?" Solar.

"Shshshsh.... Di cuekin betina" Blaze.

"Lu kurang menarik sih" Ice.

"WOII, DARIPADA BANYAK NGOMONG, BANTUIN GUA NAPA!?" Halilintar.

"Maaf, tapi resiko ganteng silahkan ditanggung sendiri" Sepertinya Solar punya dendam pribadi sama Halilintar.

"BAIKLAH CUKUP!! KELUAR KALIAN SEMUA!!" Dengan melempar makanan kucing, akhir nya kamu berhasil mengusir kumpulan kucing betina keluar rumah.

.
.
.

"Sudah ya, hissh... Rambut ku jadi berantakan gini"

Kamu menoleh ke sebelah kanan, kamu melihat seekor kucing betina dengan bulu yang mulus dan seputih salju. Dilehernya terdapat kalung yang terdapat namanya.

"Yaya... Ah! Kamu pasti kucing milik orang ya? Nanti aku akan kembalikan ke pemilik mu." Kamu pun bergegas ke kamar mandi untuk merapikan penampilan mu yang sangat kacau.

[Human form]

"Gila... Gini amat jadi ganteng" Halilintar.

"Tch.." Solar

"Solar jealous ya nyaa?" Duri.

"Hmph!"

"Tapi kucing-kucing tadi sepertinya murni, alias ngga bisa berubah menjadi manusia seperti kita" Gempa.

"Lalu, bagaimana dengan dia?" Taufan menunjuk ke arah gadis berhijab merah muda disampingnya. Ternyata itu adalah kucing bewarna putih tadi.

"Jangan mendekat!" Halilintar was-was dan sedikit menjauh karna masih trauma.

"Eh.. engga kok, sebelumnya perkenalkan aku Yaya, kalian tidak perlu kenalan, aku tadi sudah membaca nama di kalung kalian" Yaya.

"Kenapa kau bisa disini?" Gempa.

"Aku tadi sedang berjalan-jalan, tiba-tiba ada segerombolan kucing yang menyeret ku hingga masuk ke dalam rumah ini" Jelasnya.

Sepertinya kita melupakan sesuatu, ini masih musim kawin bukan? Yaya seharusnya jangan mendekat dengan banyak kucing jantan.

"Tapi... Kalau dipikir-pikir cantik juga nyaa.." Batin Halilintar.

"Tampangnya seperti orang pinter nyaa, cocok sama gua banget ga sih.." Batin Solar.

"Kalau sopan gini, pasti dia kucing baik kan nyaa.." Batin Gempa.

"Cantik banget Masya Allah... Mana tangannya pas ngga sengaja kesentuh tadi lembut banget nyaa.." Batin Taufan.

"Pengen deket, tapi kalau diliat-liat ini kucing mahal nyaa.." batin Blaze.

"Duri minta di pat-pat boleh ngga nyaa..?" Batin Duri.

"Entah kenapa... Tapi kalau dipeluk sama dia kayaknya anget nyaa..." Batin Ice.

"Uhm... Teman-teman? Kalian kenapa ya?" Yaya yang mencoba menyadarkan para kucing jantan tersebut dari lamunannya.

"Yaya... Mau ngga kamu aku halal-" Belum sempat Halilintar melanjutkan perkataannya, tubuhnya ditendang oleh Solar.

"NGGA!! SAMA AKU AJA, AKU LEBIH BERKUALITAS KETIMBANG DIA" Solar

"Eh? EHH?!" Sekarang Yaya menjadi kebingungan dengan situasi yang sedang terjadi.

"SAMA DURI AJA NYAA...!!"

"Wahai kucing betina dari kahyangan... Apakah kamu mencari kucing jantan yang setia? Maka Taufan lah jawabannya nyaa" Ucap Taufan dengan mengigit mawar palsu di mulutnya.

"APAAN NYAA.. SAMA BLAZE AJA, DIJAMIN LEBIH BISA MEMBUAT HARI MU CERAH!"

"Jangan percaya mereka... Kalau mencari yang sempurna, bisa masak dan bersih-bersih rumah, aku juga bisa" Gempa sepertinya juga tak mau kalah.

"Eh? Ah... Eh..??" Yaya masih belum ngeh apa yang terjadi sebenarnya.

"Yaya... Kalau kamu lelah, aku bisa menjadi bantal maupun gulingmu" Ice.

"Tu-tunggu dulu.. ini kalian kenapa nyaa?!" Yaya.

.
.
.

[Cat form]

Kamu baru saja keluar dari kamar mandi, tapi kamu malah dikejutkan dengan pemandangan yang sangat rusuh bak pasar.

"MIAWWW!!"

"NYAA!! NYAA.. NYAA!!"

"MEOWW!!!"

Dibalik keributan tersebut, kamu melihat kucing putih tadi sedang dikerumuni oleh kucing-kucing mu. Kamu dengan sigap langsung mengambil nya dan menjauhkannya dari mereka.

"CUKUP!! Ini kucing orang jangan asal kalian kawinin!! Kalau dimarahi sama yang punya gimana?!" Seketika kucingmu berhenti "mengeong" karna mereka tahu kalau kamu sedang memarahi mereka.

"Ya- ya sudah... Kalian baik-baik dirumah, aku akan pergi mengembalikan kucing ini ke pemilik nya."

.
.
.

Walaupun mereka sebenarnya adalah manusia, tapi naluri jiwa kucing mereka tetap ada.

To be continued-

7 Meowlemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang