18: Tamu atau Teman Baru?

337 51 3
                                    

Tok

Tok

Tok

Mendengar suara ketukan di pintu, kamu pun segera mendatangi nya dan membuka pintu tersebut. Seseorang yang usianya tak jauh darimu berdiri dengan seekor kucing putih di genggaman nya.

"Oh hi.. kamu kucing putih yang kemarin bukan?"

"Aku diberitahu temanku, Ying, kalau kucingku berada disini kemarin."

"Jadi kamu temannya Ying ya... Oh maafkan aku, silahkan masuk dulu."

"Terima kasih."

Akhirnya kamu mempersilahkan tamu tersebut duduk di sofa ruang tamu.

"Namaku Boboiboy, salam kenal."

"Aku [Name], salam kenal juga."

"Kucingku belakangan ini rewel, tau-taunya ternyata dia cuma pengen kesini, maaf ya kalau mengganggu mu."

"Uhn.. tidak papa, aku senang ada orang yang suka dengan kucing, oh ya... Aku buatkan minum dulu ya."

"Tidak perlu repot-repot."

"Santai saja, sekalian aku panggilkan kucingku, kali saja kucingmu rindu dengan kucing-kucing ku, hehe." Kemudian kamu pun pergi menuju ke dapur.

.
.
.

"Dia siapa? Wajahnya mirip kita nyaa.." Blaze.

"Lah iya, kok bisa? Apa kita bersaudara?" Taufan.

"Bukan ya, aku bukan saudara kalian, mungkin kebetulan saja wajahku mirip kalian" Jawab Boboiboy.

"EH?! DIA PAHAM BAHASA KITA!?" Duri.

"Dia ini penjaga arwah, dia bisa paham bahasa hewan apapun," Jelas Yaya yang baru saja turun dari pangkuan Boboiboy.

"Ekhm... Apakah engkau kesini karna merindukan ku nyaa?" Halilintar.

"Ah... Beliau ini penuh omong kosong, tentu dia merindukan ku, kan nyaa?" Solar.

"Maaf... Tapi aku hanya ingin bertemu dengan [Name] nyaa.."

"Awokwokwok.. ditolak, kucingku ini bukan kucing murahan kek kalian ya" Tawa Boboiboy seketika pecah.

Kemudian, kamu datang membawakan 2 cangkir coklat hangat dan disajikan ke atas meja. Baru saja kamu duduk di sofa, kucing bernama Yaya tersebut melompat ke pahamu.

"Terimakasih ya." Ucap Boboiboy menerima secangkir coklat hangat.

"Ini kucingmu ga papa?"

"Ya gitu deh.. dia sepertinya rindu denganmu."

"Begitu ya... Aww... Kamu imut sekali."

Setelah banyak berbasa-basi, akhirnya Boboiboy pamit untuk pulang kerumahnya.

"Sekali lagi terimakasih atas jamuannya, kucing-kucing mu juga baik denganku" Boboiboy.

"Kapan-kapan datang lagi ya."

.
.
.

"Bagaimana? Kau lebih suka tinggal denganku atau dengan [Name]?" Tanya Boboiboy kepada kucingnya.

"Aku suka [Name] karna dia baik nyaa... Jadi, bukan berarti aku tidak suka tinggal bersamamu nyaa.."

"Kapan-kapan kita akan kesana lagi ya."

Baru saja berjalan sebentar, tiba-tiba Boboiboy dihentikan oleh seorang perempuan berkuncir dua. Siapa lagi kalau bukan Ying?

"Kamu baru saja ke rumahnya [Name] ya?" Ying.

"Uhn, dia anak yang ramah." Balas Boboiboy.

"Bagaimana dengan kucing-kucing nya?"

"Mereka anak-anak yang baik, bahkan aku punya firasat kalau mereka akan melakukan apapun demi [Name], terlihat bagaimana mereka menyayangi nya."

"Benar kan, apa yang ku ceritakan?"

"Aku kan dari dulu memang selalu percaya denganmu, Ying."

.
.
.

Apa perlu kita bahas masa lalu Ying dan Boboiboy? Kalau setuju silahkan tinggalkan komentar!

To be continued-

7 Meowlemental Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang