Sinar Matahari sudah menunjukkan cahayanya menyinari bumi, hari ini langit begitu cerah. Namun tidak berlaku didalam Mansion Namikaze Sakura.
Ibu muda bersurai merah muda tersebut sudah luntang lantung meneriaki ketiga anak kembar tercintanya.
Sakura terus berkomat-kamit kepada para Maid yang terus mengekor dibelakangnya, padahal ia sudah memberikan tugas khusus pada setiap Maid untuk mengurus ketiga anaknya.
Sakura sendiri memiliki Perusahaan yang bergerak diberbagai bidang. Seperti Fashion, Kuliner, Entertainment, dan lain-lain. Oleh karena itu ia sedikit kewalahan membagi waktunya.
Setelah resmi bercerai Sakura membulatkan tekadnya pergi dari Jepang, Sakura membangun semua perusahaan nya dari hasil keringatnya sendiri tanpa bantuan orang lain, walaupun saat ini ia menggunakan marga "Namikaze" marga milik pamannya, Minato yang dikenal sebagai pengusaha dan pebisnis sukses nomor 1 di Asia.
Awalnya Minato sempat memaksa ingin membantu Sakura, namun Sakura dengan keras menolak karena alasan tak ingin merepotkan orang lain. Akhirnya Minato mengalah dengan syarat memberikan mereka atap untuk mereka tinggal mengingat saat itu Sakura tengah hamil muda.
Berbicara soal tempat tinggal kini Sakura menetap di Negara Indonesia, tepatnya di Bandung. Namanya kini dikenal sebagai "Super Mother" karena telah menjadi pebisnis muda sukses dibawah Minato sekaligus mengurus ketiga anaknya yang dikenal jenius disekolahnya.
Kembali lagi kepada ibu muda barbar satu ini, Sakura terus mengomel kepada para maid sedangkan yang diomeli hanya menunduk takut.
"Ohh ayolah! Aku mempekerjakan kalian agar membantu ku, kenapa kalian melalaikan tugas huh? " Omel Sakura kepada para maid
"M-maafkan kami nyonya... T-tuan muda Shinji sangat sulit dibangunkan, dan N-nona muda Sarada sama halnya. " Jelas salah satu maid sambil menunduk
"Lalu dimana Shanci? "
"K-kami tidak tahu dimana dia nyonya. "
Brukk!
Sakura menghentikan langkahnya membuat para maid dibelakangnya saling menabrak.
"Ampuni kami nyonya! Sungguh kami sudah memastikan Tuan muda Shanci sudah di kamar, namun saat saya mengecek kamarnya di pagi hari dia sudah menghilang. " Ujar Maid panjang lebar
Sakura menghela napas kasar, berusaha agar emosinya tidak meledak di pagi hari.
"Cari dia. " Ucap Sakura datar, salah satu maid dibelakangnya lari terbirit-birit mencari tuan mudanya
Sakura kembali melangkahkan kakinya menuju kamar putrinya dilantai dua.
Ceklek!
Sakura mendapati kamar putrinya masih gelap gulita, dengan tidak sabar ia menarik gorden kamar membiarkan cahaya matahari masuk.
Si pemilik kamar melenguh mengucek matanya, lantas ia membalikkan badan membenarkan posisi selimut yang membungkus badannya lalu kembali tidur.
Sakura berkacak pinggang melihat kelakuan putrinya.
Srekk!
Sakura menarik selimut membuat siempu berdecak sebal.
"Uhh jangan ganggu aku Kak. " Ujarnya mengibas ngibaskan tangannya mengusir orang yang berani mengganggu tidur cantiknya
"BANGUN SARADA! " Pekik Sakura membuat yang diteriaki langsung mendudukkan bokongnya dengan mata sayu
"Sudah jam 7 cepat mandi, hari ini hari senin jangan sampai kau terlambat! " Ceramah Sakura, Sarada hanya mengerucutkan bibirnya
KAMU SEDANG MEMBACA
We Don't Need Daddy
FanfictionSakura pergi setelah suaminya "Uchiha Sasuke" memutuskan bercerai dan lebih memilih menikah kembali dengan wanita lain. Tanpa Sasuke ketahui bahwa mantan istrinya tengah mengandung darah dagingnya. Sakura sudah membulatkan tekadnya bahwa ia akan be...