1. 🌸

2.1K 173 3
                                    

-LUKA YANG MEMBEKAS-

Flashback

Sakura menatap binar benda yang berada digenggaman nya. Sebuah testpack yang menunjukkan dua garis merah, ia mengelus perutnya yang masih rata dengan sayang.

Sakura berdiri di balkon kamar mengabaikan hawa dingin yang terasa menusuk kulit putihnya, Sakura sangat excited menunggu kepulangan sang suami.

Mobil mewah dark blue merk Lamborghini terparkir sempurna diarea Mansion Uchiha, seorang laki-laki berparas tampan keluar dari mobil dengan wajah datar andalannya. Sakura buru-buru turun menemui sang suami.

"Sasuke-kun! " Sapa Sakura ceria

Yang dipanggil namanya bersikap acuh tanpa peduli panggilan sang istri.

"Sasuke-kun." Panggil Sakura sekali lagi namun tetap diabaikan

Sakura berusaha menggapai lengan suaminya "Sasuke-kun."

"Bisa kah kau diam?! " Bentak Pria tersebut, sontak Sakura terpenjat "kau membuat ku muak! "

"A-ahh Sasuke-kun pasti lelah, aku siapkan makanan ya? Kau pasti belum makan. " Ujar Sakura lembut

Sasuke membalikkan badan menghadap Sakura, wajahnya yang dingin kini terasa lebih dingin.

"Enyahlah dari hadapanku. " Beberapa kalimat yang ia lontarkan sukses membuat Sakura mematung tak percaya

Sakura menggigit bibir bawahnya menahan isakan yang hendak keluar.

"A-ada ap──"

"Aku ingin kita berpisah. " Ucapnya dingin

Sakura mengepalkan kedua lengannya.

"Aku sudah memutuskan akan menikahi Karin secepatnya. " Tambah Sasuke kembali

"Bagaimana bisa? " Sakura tak dapat lagi menahan air matanya

Sasuke tersenyum remeh "Bagaimana bisa? Karena aku tidak mencintaimu. Kita menikah atas perjodohan──"

──Dan sekarang aku memutuskan akan menikahi perempuan yang aku cintai. " Timpalnya santai

Sasuke melempar sebuah amplop coklat kewajah Sakura "Cepat tanda tangani. "

Sasuke berlalu pergi menabrak bahu Sakura dengan kasar. Sakura memegang dadanya yang teramat sesak.

Sesakit ini kah? Perjuangan nya selama dua tahun harus berakhir sia-sia dengan suaminya yang lebih memilih menikahi perempuan lain.

Sakura mengulurkan tangannya mengelus perut ratanya.

"Tidak apa hm? Kita akan berjuang bersama tanpa Papa disisi kita. Aku tahu kau kuat nak. " Gumam Sakura sendu

Dengan segala beban berat yang dipikul pundak kecilnya Sakura dengan tekad yang kuat akan pergi dari sosok yang selama ini ia cintai, sosok yang bahkan sama sekali tidak pernah menganggap kehadirannya ada.

We Don't Need DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang