We Don't Need Daddy

7. 🌸

-TEKA TEKI-

Izumi menatap sengit Naruto yang masih kekeh menarik Sakura pergi, merasa cukup jengah akhirnya Sakura buka suara.

"Sakit bodoh! " Umpat Sakura pada Naruto "Apa kau ingin membuat sebelah tanganku hilang? Lepaskan! "

Naruto mengerucutkan bibirnya membuat Sakura memasang ekspresi jijik "Kau kan istriku. "

"Sialan! "

Bugh!

"Ittai! Sakit Sakura-chan, kenapa kau suka sekali memukul kepalaku? Kau tega pada suamimu sendiri. " Celetuk Naruto membuat tensi Sakura tiba-tiba naik

"Siapa yang kau sebut suami Bakka! Berhentilah bersikap menyebalkan atau aku akan mematahkan lehermu. "

Izumi dan Itachi hanya menyimak pertengkaran Kuning dan Merah jambu dihadapan mereka. Keduanya memakai bahasa Indonesia dengan fasih walaupun tetap mengumpat dalam bahasa Jepang.

Izumi menyenggol lengan Itachi yang berada disampingnya "Apa yang mereka bicarakan? "

Itachi mengedikkan bahu tanda tak tahu "Aku tidak paham dengan bahasa yang digunakan mereka. "

Izumi berdecak sebal, Naruto dan Sakura masih beradu argumen tanpa ada yang berniat mengalah.

"Aku ayah Triple! " Cetus Naruto

"Bukan! " Koreksi Sakura tak mau kalah

"Arghhh kau menyebalkan! Merah jambu! "

"Kuning! "

Itachi memijit pelipisnya yang tiba-tiba merasa pening.

"Sudah selesai? Apa aku sudah boleh berbicara? " Tegur Itachi

Refleks, Sakura dan Naruto menghentikan aksi pertengkaran mereka. Itachi mengambil napas dalam-dalam.

"Sakura──"

Kring! Kring! Kring!

Belum sempat berbicara Ponsel Sakura lebih dulu berdering menyela kalimat Itachi.

"Sebentar. "

Sakura merogoh Ponsel yang terletak dimeja, buru-buru ia menggeser tombol hijau kekanan.

"... "

"Sebentar lagi Bunda pulang. "

"... "

"Ya, baiklah. "

"... "

"Dua puluh menit lagi bunda sampai. "

Tut!

"Shinji? " Tanya Naruto, Sakura menganggukkan kepala

Sakura menatap Itachi dan Izumi yang masih setia memandangi nya.

"Maafkan aku Itachi-nii, Izumi-nii. Aku harus segera pulang, aku memiliki keperluan lain. " Sesal Sakura