4

2.6K 94 1
                                    

Rendi menjalankan kursi roda nya sendiri walaupun sudah di minta Abang dan ayah agar mereka saja yang mendorong kursi roda milik Rendi tapi yah namanya kepala batu dia tidak mau, Devinisi dikasih enak mau sulit.
Tapi sampai mobil ayah langsung menggendong rendi Abang dengan sigap menutup mata dan juga telinga Rendi, Buna menerima Rendi didalam mobil untuk memangku bungsu barunya itu. Bukan tanpa alasan mereka melakukan itu, masih teringat peristiwa kecelakaan mobil itu ayah takut Rendi trauma padahal mah tidak sama sekali kok, Rendi bahkan sudah lupa loh kejadian kecelakaan itu karena pas kecelakaan Rendi hampir tertidur pulas.

"Lepasin kalian ngapain sih" mau berdiri dari pangkuan Buna tapi engga bisa jadi cuma mulut Rendi aja yang ngoceh ngoceh karena berisik Abang entah dapat dari mana memasukkan nipple silikon berisi Susu hangat kemulut Rendi mau tidak mau Rendi menghisap nya karena takut tumpah airnya keluar terus setetes setetes soalnya.

"Nah lebih baik begini, dapat dari mana bang" tanya ayah

"Tadi buat engga tau kenapa kepikiran aja buat susu dalam botol eeh taunya kepake kan"

"Tidur yah sayang" ucap buna sambil mengelus punggung rendi yang dipangku menghadap dirinya. Ayah menciumi rambut Rendi yang sekarang beraroma vanila ulah siapa lagi kalau bukan Buna pasti nya. Oh iya kenapa kok Rendi tidak membuang saja botol susu di mulutnya jawabannya karena kedua tangan Rendi di pegang ayah.

Rendi tetap terjaga dari tidur dia berusaha menahan rasa ngantuk sampai kerumah pun. Sesudah sampai saat penutup kepalanya dibuka dan tangannya dilepaskan Rendi langsung ngedumel

"Lain kali engga boleh gini lagi yah Rendi engga suka, kaya penculikan aja tau.
Rendi mau kekamar sendiri ayah" saat ayah mau menggendong nya jalan memasuki rumah.

"Emangnya tau kamarnya dimana sekarang?"

Rendi lupa kamarnya dilantai dua pasti sulit untuk kesana dengan kondisi nya sekarang ini.

"Yah sudah mau duduk dikursi roda saja, ayah tunjukin aja"

Sesampainya dikamar yang ayah tunjukan

"Loh kok disini" Yaps tanya Rendi karena sekarang dia malah di bawa kekamar Riki yang penuh alat medis, Rendi saja saat masuk bergendik ngeri melihatnya. Ternyata adik beda satu tahun darinya itu memiliki kamar yang serem.

 Ternyata adik beda satu tahun darinya itu memiliki kamar yang serem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sekarang ini kamar adek" jawab ayah. Kamar ini sekarang paling cocok untuk Rendi menurut ayah soalnya terletak di lantai satu dan juga yah alat medis nya lengkap.

"Terus Riki tidur dimana?" Tanya bingung dia pulang juga kedua adik nya tidak ada juga.

Buna mendekati Rendi dan berkata.

"Riki dan Raka sudah bahagia sekarang di surga, Riki tidak akan sakit lagi sekarang dan ada Raka yang akan menemani Riki jadi mereka tidak akan kesepian"

Reaksi dari Rendi cuma diam saja padahal ayah dan Randi sudah siap siap menenangkan Rendi mungkin mereka pikir Rendi sudah cape di perjalanan juga tidak tidur. Jadi Randi membantu Rendi transfer ke kasur, ini sih Rendi cuma Pindah dari rumah sakit ke ruang doang. Yah Kamarnya  begini bentuknya kaya kamar inap rumah sakit, tapi apa mau di buat dirinya sudah lelah dan juga ngantuk jadi Rendi tidur siang deh sebelum tidur dia minta besok sekolah tapi ditolak ayah, dengan ancaman dan bujukan akhirnya Rendi diperbolehkan sekolah seminggu lagi. Sekarang waktunya dia beristirahat walaupun yah buna tetap tidak setuju sih seminggu lagi pun, yah Buna tuh ibu rumah tangga semenjak punya anak nanti Buna kesepian dong.

Tbc
Nganguk

si tengah rendiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang