3. Kediaman park

368 44 9
                                    


Hari libur adalah waktu terindah untuk setiap para pelajar yang artinya bisa berleha-leha tanpa berdebat dengan pelajaran, itulah yang doyoung rasakan saat ini.

Pemuda park itu dari pagi sampai jam makan siang nongkrong didepan TV yang menunjukkan acara kesukaannya.

Tayo..

Sambil memakan keripik kentang, mata yang berbinar-binar sangat manis.

"Wah anak buna lagi nonton apa sih serius Banget?" Tanya sangat buna 'Park Hyunsuk' sambil duduk disamping putranya.

"Buna doy lagi nonton tayo" Sahut doyoung sambil cengengesan.

"Yaampun nih anak lucu amat, lucu gini pihak atas? Hah!? Gak mungkin sih orang dia keliatan pihak bawah" Batin si buna.

"Buna kenapa kok bengong?" Aneh doyoung.

"Ah buna gpp kok sayang" Ucap buna sambil tersenyum tipis.

"Ayah pulang!" Suara itu bergema di penjuru ruang tamu.

"Ayah!!" Seru doyoung.

"Loh Ji kok kamu udah pulang? Ini kan masih siang?" Bingung si buna.

"Kan cuma meeting doang sayang" Ucap si ayah 'Park Jihoon'.

"Oh iya, nih ayah beliin cake kesukaan doy" Sambung jihoon sambil memberikan paper bag kecil pada putranya.

"Jinjja!?" Mata doyoung langsung berbinar-binar.

Doyoung mengambil paper bag itu dan duduk disofa, membukanya dan melihat beberapa cake. Doyoung mengambil satu wadah cake rasa vanilla dan memakannya dengan mata yang berbinar-binar.

Kedua orang tuanya terkekeh gemas melihat kelakuan sang putra yang neomu-neomu kiyowo ʕ •ᴥ•ʔ

"Anak gue lucu" Batin si ayah.

"Dobby liat deh kelakuan kembaran kamu nak, sama Banget kayak kamu" Batin buna menatap sendu putranya itu.

"Buna sama ayah kenapa liatin doy kayak gitu? Ada krim ya?" Tanya doyoung sambil memegang bibirnya.

"Banyak tau ini krimnya" Ucap si ayah sambil membantu membersihkan bibir sang putra yang gk kotor sama sekali.

Hyunsuk yang melihat interaksi ayah anak itu hanya tersenyum sendu.

"Dobby buna Kangen" Batin hyunsuk.

"Ah ayah mah orang gak ada apa-apa juga" Rengek doyoung.

Sang ayah 'Jihoon' tertawa pelan melihat wajah bete putranya itu yang sangat sangat imut.

"Gue seneng bisa dapet perhatian dari buna sama ayah setelah kepergian lo bby, tapi gue juga sedih lo harus ninggalin dunia ini, ninggalin gue kembaran lo. Tapi gue mau bilang makasih sama lo, berkat lo gue bisa ngerasain diperhatiin itu gimana." Batin doyoung sambil tersenyum yang terukir dibibir cherry nya.

"Loh doy kamu kenapa sayang? Kok mata kamu merah gitu?" Tanya buna khawatir.

"Gpp kok bun, doy cuma kelilipan" Ucap doyoung sambil mengucek-ngucek matanya.

"Hey jangan dikucek gitu nanti malah makin merah" Tegur si ayah sambil mencengkram tangan doyoung.

Doyoung memasang wajah bingung kearah sangat ayah dengan mata yang sesekali berkedip-kedip.

"Sini ayah tiup dari pada di kucek-kucek gitu" Ucap jihoon sambil menangkup pipi bapau anaknya.

Meniup kedua mata anaknya bergantian, doyoung yang melihat itu malah langsung mengeluarkan air matanya.

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang