14. Apa Tugasku sudah berakhir?

225 23 1
                                    


Typo bertebaran harap maklumin

________________________________________

________________________________________

Seorang pemuda sedang duduk dikursi pinggir sungai, termenung seorang diri entah apa yang ia pikirkan.

"4 tahun bukan waktu yang singkat, tapi aku harus mengikhlaskan seseorang yang sangatku sayangi. Tapi ini takdir, dia hanya titipan dan sekarang dia sudah menemukan orang yang tepat, takdirnya, cintanya" Batinnya sendu.

"Sudah berakhir ya... " lirihnya.

Mata yang menatap langit yang berwarna oranye, memancarkan kekosongan yang amat sangat menyedihkan.

Mata itu mulai mengeluarkan cairan bening yang menetes membasahi pipi mulusnya.

"Terima kasih untuk 4 tahun yang kamu berikan, aku sangat bahagia bisa mengenalmu, menjadi bagian dari cerita cintamu. Aku harap kamu bahagia dengan cinta dan takdirmu yang sebenarnya hikss... "

Ditaman pinggir sungai, ia menangis lirih. Hanya seorang diri tanpa siapapun, sangat sepi.

Kita biarkan dia menenangkan dirinya, meluapkan segala yang belum ia keluar kan.

*

*

*

Disisi lain namun ditempat yang sama, terlihat seorang pemuda sedang berjalan kaki dengan mulut yang tak henti-hentinya mengoceh.

"Anj*ng emang tuh anak!! Masa gue ditinggal, mana gue gak bawa motor. Bangs*t awas aja besok gue rujak lo to" umpatan terus keluar dari mulutnya.

"Mana gue gak bawa dompet lagi, kan-"

"Hikss... Hikss... "

Ucapnya terpotong kalau mendengar suara isak tangis, pemuda itu dibuat merinding. Apalagi ini waktu senja siapa yang menangis, apa itu hantu? Ataukah kucing? Tapi apa kucing bisa menangis sampai mengeluarkan suara isakkan?

Pikiran pemuda itu kemana-mana sekarang, namun ada rasa penasaran juga. Ia dengan berani mencari sumber suara itu dari mana asalnya.

Saat ini sampai di pinggir sungai ia melihat seorang pemuda sedang menangis disalah satu bangku, ia menghampirinya dengan ragu-ragu.

"Hey! "

Jeongwoo menepuk pelan bahu pemuda itu.

Sontak pemuda itu langsung menoleh dengan mata yang terlihat bengkak, jeongwoo sedikit terkejut mengetahui bahwa pemuda itu adalah........

Yedam

"Eh.. Dam lo kenapa nangis? " tanya jeongwoo khawatir.

Jeongwoo pun duduk disamping pemuda bang itu, dengan raut wajah yang khawatir

Yedam menatap jeongwoo dengan mata yang siap meluncurkan kembali cairan bening itu.

Jeongwoo yang melihat itupun makin panik, dan tak tau harus berbuat apa.

Tiba-tiba yedam memeluk yang lebih muda dan kembali menangis. Jeongwoo hanya diam membeku karena tiba-tiba dipeluk, seperdetik kemudian ia membalas pelukkannya dan mengelus punggung pemuda manis itu.

"Lo kenapa? Ada yang jahat sama lo?"

Yedam tak menjawab pertanyaan yang dilontarkan lawan bicaranya, ia hanya menangis dan menangis di pelukkan pemuda itu.

Jeongwoo hanya mengelus punggung pemuda manis yang ada dipelukkannya itu.

"Udah dong, jangan nangis lagi kasian tuh mata lo bengkak gitu" ucap jeongwoo sambil melepaskan pelukkan keduanya.

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang