11. ??

254 32 0
                                    

Typo bertebaran harap maklumin

_________________________________________

_________________________________________


"Gue udah sabotase rem mobilnya"

"Bagus, lo gk ninggalin jejakkan?"

"Aman, gk ada jejak samsek"

"Oke, sekarang lo balik aja. Besok lo awasin dia lagi. "

"Siap, kalo gitu udah dulu".

" Oke nanti kabarin gue lebih lanjutnya"

"Sip"

Tuttt.... Tuttt....

Sambungan terputus, orang itu menampakan smirk yang penuh arti.

"Gue pastiin lo hancur Ha-Ru-To"

"Lo harus ngerasain gimana rasanya, ditinggal orang yang lo sayang buat selamanya"

"FX lo beneran mau celakain dia?"

"Yakin"

"Emang lo mau ngapain dia?"

"Rem blong"

"Hah!? Tak terduga"

"Otak lo aja cetek"

"Bangs*t" Umpatnya.

"Tapi lo yakin dia pacarnya si bangs*t haruto?"

"Walaupun bukan, kita semua bisa liat kalo si haruto cinta sama dia kan"..

" Bener tuh, waktu lo pukul tuh pemuda. Si haruto langsung lengah"

"Khawatir njir"

"Tanda takut kehilangan"

"Betol"

"Yaudah gue duluan ya, nyokap gue nelpon katanya mau pulang"

"Jan lupa oleh-oleh Singapore ke mami lo"

"Oleh-oleh pikiran lo"

"Bodo"



*

*

*


Back to Doyoung and family

Park family sedang bersantai diruang keluarga, dengan sang putra Park Doyoung yang berada di dekapan sang ayah Park Jihoon.

"Gimana sekolahnya?" Tanya sang ayah.

"B aja sih yah" Jawab doyoung.

"Gk seru?" Tanya sang buna.

"Seru cuma gk terlalu" Ucap doyoung.

"Netral ya" Ujar sang ayah

"Nah itu" Sahut doyoung yang berada di dekapan sang ayah.

Keduanya terkekeh mendengar sahutan sang putra yang terdengar menggemaskan.

"Ouh iya, tadi haruto juga minta maaf soal kejadian waktu itu" Adu sang putra.

"Terus doy maafin?" Sang buna yang kelewatan penasaran.

"Ya dimaafin lah, kan kata buna sama ayah kita harus saling memaafkan" Sahut doyoung.

"Pinter banget sih anak ayah ini, gimana besok pulang sekolah kita ke mall mau?" Ajak sang ayah.

"Mau... Mau... " Ucap doyoung antusias.

"Aku juga mau, mau beli sepatu keluaran terbaru hehehe.... " Ucap ng buna tak kalah antusias.

"Iih buna sepatu mulu yang dibeli, bukannya buna udah punya sepatu segudang"

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang