19. Sudah berakhir

200 25 0
                                    


Typo bertebaran harap maklumi

_________________________________________

_________________________________________

Pagi yang cukup cerah, Doyoung kembali diantar oleh sang ayah. Doyoung sudah menolak, ia ingin naik mobil sendiri namun sang ayah bersikeras ingin mengantarkannya.

"Belajar yang bener, jangan bolos oke boy" ucap sang ayah...

"Iya yah, siapa juga yang mau bolos. Yaudah aku masuk dulu"

Muahh...

"Bye.. Bye.... "

Sebelum pergi tak lupa doyoung mengecup pipi sang ayah dan langsung pergi meninggalkan ayahnya, ayah ji hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan sang putra.

"Hyung!!" teriak doyoung sambil berlari kecil.

Yang dipanggil langsung menoleh, dan tersenyum gemas akan tingkah si Kim.

"Jangan lari-lari doy, nanti kamu jatuh!!" terus yang lebih tua.

Sedangkan doyoung hanya tersenyum dan berjalan berdampingan dengan yedam

"Pagi Hyung" Sapa doyoung

"Pagi juga" sahut yedam

"Eumm..... Gimana, rencanmu Hyung setelah ini?" tanya doyoung penasaran.

"Eummm... Gak tau juga, aku takut" Ucap yedam cemberut.

"Masa yedam Hyung takut sih, aku yakin pasti berhasil. Mau aku bantu?" tawar doyoung.

"Doy, aku takut kamu sakit liatnya." lirih yedam.

"Hyung, denger sekarang kita punya jalan masing-masing. Hyung tenang saja aku bakalan bantu Hyung, apalagi aku udah anggep Hyung sebagai kakakku. Dan soal sakit aku gak papa kok, yang penting Hyung bahagia aku juga ikutan bahagia." Ucap doyoung.

"Makasih ya" Ujar yedam sambil memeluk tubuh itu sayang.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kakakku? Masing-masing? Kita flashback>>>>























Flasback>>>

2minggu setelah kejadian dimana doyoung melihat yedam dan jeongwoo berciuman, doyoung meminta ketemu dengan yedam ditaman kota.

"Kamu mau ngomong apa?" tanya yedam gugup

"Hyung, sepertinya hati kita sudah menemukan jalannya masing-masing. Kita gk bisa kek gini terus" ucap doyoung.

"Maksud kamu?" bingung yedam.

"Aku tau Hyung, Hyung belakang ini selalu jalan bareng dia kan? Aku tau, dan aku gk masalah. Mungkin kita bukan takdir, takdirku dan takdirmu berbeda. Tuhan hanya mempertemukan kita untuk saling melindungi bukan memiliki, aku harap Hyung bahagia sama dia. Aku selalu mendukung hyung, tugas kita untuk saling bersama sudah usai. Mari kita bersama saling melindungi satu sama lain" -dy

Mata yedam berkaca-kaca mendengar ucapan doyoung, ia langsung memeluk tubuh doyoung dengan erat sambil menangis.

"Ma-maaf... Hikss"

"Gpp kok hyung, aku ngerti udah jangan nangis" ucap doyoung sambil mengelus punggung yang lebih tua.

"Aku sayang kamu doy" lirih yedam

"Aku juga, aku sangat sangat menyayangimu Hyung" balas doyoung.

Yedam melepaskan pelukkan keduanya, menatap doyoung dengan mata sembabnya. Keduanya saling melemparkan senyuman khas mereka.

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang