31.Akhir semua cerita

233 16 8
                                    


Typo bertebaran harap maklumin

__________________________________________________

__________________________________________________

Tak selang lama dokter keluar dari ruangan tersebut, yang membuat jihoon yang sedang duduk berdiri.

"Dok bagimana keadaan istri dan anak saya?" tanya jihoon khawatir.

"Keadaan pasien atas nama park hyunsuk akan kami tindak lanjuti keruang operasi, sedangkan pasien atas nama park doyoung..... Saya mohon maaf pasien tidak bisa kami selamatkan, pasien sudah tiada 30 menit yang lalu" jelas sang dokter

Jihoon yang mendengar itu penjelasan sang dokter membeku ditempat, air matanya terus mengalir dengan deras. Sungchan yang mendengar penjelasan dokter itu bingung.

"Maaf dok, kami menemukan pasien sekitar 20 menit lalu."

"Jadi bisa disimpulkan bahwa mereka pasien meninggal ditempat kejadian"

Jihoon semakin menangis mendengar itu, sungchan langsung membawa tubuh sang atasan untuk duduk di kursi rumahsakit.

"Tuan mohon tandatangani surat persetujuan operasi pasien atas nama park hyunsuk" ucap seorang suster memberikan map.

Sungchan yang melihat jihoon tak bergeming, ia langsung mengambil map tersebut dan menandatanganinya lalu memberikan kembali pada suster tersebut.

Beberapa menit kemudian brankar yang menidurkan tubuh hyunsuk keluar dari ruang IGD, dapat jihoon liat wajah pucat sang istri yang tertutup masker oksigen, infusan yang terpasang ditangan mungilnya.

Jihoon langsung bangun dari duduknya, mendekati sang istri dan menggenggam tangan itu dengan erat.

"Maaf sayang.... Aku gk bisa lindungi kalian berdua, da-dan bahkan ki-ta kehilangan putra kita la-gi hikss.... " lirih jihoon sambil menangis.

Jihoon menatap wajah terlelap sang istri lalu melihat kearah sungchan.

"Tolong jaga disini, saya ingin menemani istri saya untuk operasi." ucap jihoon pada sungchan.

"Baik mr.Park , saya akan menjaga jenazah tuan muda" ujar sungchan sambil menundukkan kepalanya.

Jihoon hanya menganggukkan kepalanya, lalu pergi menyusul sang istri yang sudah dibawa menuju ruang operasi. Sedangkan sungchan berdiri diruang IGD sambil memainkan benda pipih nan canggih ditangannya.

Jihoon sedang menunggu didepan ruang operasi sambil terus menerus memanjakan do'a, ia menatap ruang operasi dengan perasaan campur aduk.

Tak lama seorang suster keluar dan membuat jihoon langsung menghampirinya.

"Sus bagaimana keadaan istri saya?"

"Begini tuan park, istri anda membutuhkan pendonor ginjal karena salah satu ginjal pasien terkenal tusukan dan mengakibatkan kerusakan, bisa saja pasien hidup dengan satu ginjal namun keadaan akan sering kali kelelahan... Dan kami ingin meminta izin kepada Anda untuk mendonorkan salah satu ginjal yang ada didalam tubuh tuan muda doyoung, apakah anda setuju?" jelas sang suster sambil meminta izin.

Jihoon terdiam sejenak mendengar penjelasan sang suster, ia bimbingan dengan hal itu.

"Kami harus segera melakukan operasi pada pasien, jika telat kami takut pasien tidak akan selamat tuan"

Ucapan itu sukses membuat jihoon tersadar dari lamunannya.

"Baiklah suster tolong selamatkan istri saya" ucap jihoon

"Baik, kalau begitu saya dan rekan saya akan membawa tuan muda keruang operasi" pamit suster tersebut sebelum pergi bersama salah satu rekannya.

Sungchan yang sedang nemanin ponselnya, menatap kedua suster yang baru saja masuk kedalam luar IGD.

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang