30. Suara Tembakan

135 16 0
                                    


Typo bertebaran harap maklumin

__________________________________________________

__________________________________________________

Beberapa hari kemudian

Sudah 3 hari mereka berada di Jeju, menghabiskan waktu bersama yang membuat keharmonisan keluarga yang tercipta.

Saat ini the family park sedang sarapan bersama dengan hikmat dan tenang, sesekali bercanda gurau bersama.

Selesai sarapan the family park bercanda tawa di ruang kelurga, dengan doyoung ditengah-tengah antara kedua orang tuanya.

Setelahnya mereka melakukan aktivitas masing-masing, doyoung masuk kekamar sedangkan kedua orang tuanya bersantai di halaman belakang.

"Ji kamu yakin mereka gk bakalan nemuin keberadaan kita?" tanya hyunsuk dengan wajah yang khawatir.

"Aku gk terlalu yakin sukkie, tapi kita berdoa saja semoga mereka tidak menemukan keberadaan kita" jawab jihoon

"Aku takut mereka ngelukain doyoung, apalagi kamu tau mereka dendam banget sama kita. "

"Iya aku tau, tapi kamu jangan ngomong gitu doyoung pasti baik-baik aja"

"Kenapa juga sih mereka harus cari-cari kita, padahal niatnya kita mau refresing. Ajak doyoung jalan-jalan kok malah jadi buronan kayak gini sih" frustasi hyunsuk.

"Kamu tenang aja, aku bakalan lindungi kalian berdua. Aku gk akan biarin mereka melukai kalian, walaupun nyawa aku taruhannya. " ucap jihoon sambil menggenggam erat tangan sang istri.

"Aku percaya sama kamu ji" sahut hyunsuk sambil memeluk tubuh kekar sang suami erat.

Jihoon dengan senang hati membalas pelukkan sang istri tak kalah erat, sambil sesekali mengecup dahi istri tercintanya.

Hyunsuk hanya tersenyum dan menyembunyikan wajah merahnya didada bidang sang suami, sambil menghirup aroma maskulin suaminya itu.

"Ihhh pelukkan gk ajak-ajak aku" jihoon dan hyunsuk langsung ngeliat kearah suara itu dan menemukan sang putra satu-satunya.

"Emang mau ikutan?" tanya sang ayah dengan nada mengejek.

"Ya maulah!!" sahut doyoung dengan nada kesal.

"Yaudah sini, buna sama ayah peluk" ucap hyunsuk sambil merentangkan tangannya.

Doyoung yang melihat itu langsung lari kecil kearah kedua orang tuanya, dan masuk kedalam pelukan hangat itu dengan nyaman.

Ketiganya saling berpelukan dengan hangat, sesekali jihoon mengecup sayang pucuk kedua orang yang ia sayangi.

"Ayah akan selalu melindungi kalian" -jihoon

"Buna sayang kalian berdua" -hyunsuk

"Aku sayang ayah, buna, sama Dobby" -doyoung

"Kok Perasaan aku jadi gk enak gini ya. Ayah, buna maafin doy kalau doy punya salah sama kalian, doyoung sayang ayah sama buna"

Akhirnya jihoon mengakhiri acara pelukkan itu, dan mengelus sayang surai lembut sang putra dan sang istri.

Doyoung duduk ditengah-tengah antara dua orang tuanya sambil tersenyum manis, yang membuat kedua yang lebih tua terkekeh gemas.

"Gemes banget sih anak buna ini" Ucap hyunsuk sambil mencubit pipi chubby doyoung.

"Aku ganteng tau!!"

"Iya kamu ganteng, tapi gemes..... gemes banget malah" sahut jihoon sambil menekan-nekan kedua pipi chubby sang putra. Mentalnya lemah kalo liat yang gemes kek gini batin jihoon

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang