5. Kerja kelompok berujung ribut

307 47 2
                                    

_________________________________________

_________________________________________


Setelah kejadian di rooftop minggu lalu, doyoung maupun haruto nampak canggung satu sama lain.

Saling menghindar satu sama lain jika berpapasan, pokoknya kayak orang yang takut ditagih utang gitu:')

Namun siapa sangka, mereka malah disatu kelompokan. Doyoung sudah protes namun guru tidak menanggapi Protestan darinya.

Terpaksa doyoung menerima itu, berkelompok dengan orang yang ia hindari 1minggu ini.

Saat ini doyoung dan haruto sedang di perpustakaan hanya berdua saja, yedam? Dia sekelompok sama sunoo.

Hening, canggung menjadi satu di ruangan penuh buku itu. Keduanya fokus pada buku masing-masing, entah apa yang mereka kerjakan?

"Aduhh lupa lagi ambil buku" Batin doyoung

Doyoung beranjak dari duduknya secara tiba-tiba, sukses membuat atensi pemuda Fukuoka berpaling menatapnya dengan tanda tanya yang terpancar.

"Eumm... Gue mau ambil buka, ada yang kelupaan" Doyoung yeng peka pun berucap sedemikian.

Haruto menganggukkan kepalanya pelan, dan fokus Kembali pada buku yang ada ditangannya.

Doyoung langsung pergi ke rak buku yang ada di paling pojok, mencari kesana kemari. Atas bawah, dan ternyata buku yang ia cari ada dirak paling atas.

"Buset tinggi amat, tuh buku meledek gue apa gimana njir?!" Umpat doyoung saat melihat bukunya.

Doyoung mencoba meraih buku itu, namun sekuat apapun ia berusaha itu hanya akan sia-sia saja. Karena buku itu terlalu tinggi untuk dia yang minimalis:(

"Anjing.... Siapa sih yang naro lo di atas kek gitu hah!!" Kesal doyoung.

Dia masih tetap berusaha meraih buku itu dengan emosi yang meluap-luap, Umpatan yang keluar dari bibirnya.

Sebelum akhirnya ada tangan lain yang meraih buku itu, membuat tubuh doyoung menempel pada rak buku dan punggungnya menempel pada dada orang itu.

"Kalo lo gak bisa, cari bantuan jangan seakan-akan lo mampu" Ucapnya.

Doyoung membalikkan tubuhnya dan menatap sinis pemuda didepannya, siapa lagi kalau bukan. Haruto

"Nih bukunya" Sambung haruto sembari menyodorkan buku itu.

Doyoung langsung mengambil buku itu dengan cepat dan meninggalkan haruto.

"Gak tau terimakasih" Gumam haruto.

"OKE, THANKS" Teriak doyoung.

"Lah masih bisa dengar dia"

"LO KIRA GUE BUDEG APA HAH!!?"

"Jelmaan kelinci ya gitu deh, tajem telinganya" Lirih haruto sangat pelan sampe dia aja gk dengar.

"GUE MASIH BISA DENGAR YA, DASAR SILUMAN KAMBING!!"

"GUE KUPU-KUPU KALIK" Ngegas haruto.

"BODO"

Haruto langsung saja menyusul pemuda "Park" Itu dengan wajah yang agak ditekuk.

"Nih gue udah nemu jawabannya" Ucap doyoung sambil memperlihatkan tulisannya.

"Cepet juga lo"

"Yaiyalah gue mau cepet-cepet selesai, males liat muka lo" Sahut doyoung.

Haruto hanya menatap malas doyoung, ia langsung menyalin Jawaban dari buku doyoung. Sedangkan pemuda park itu dia membaca novel yang ia pinjam.

Beberapa saat kemudian, pekerjaan mereka telah selesai begitu cepat. Dan sekarang mereka akan mengumpulkan tugas mereka pada guru.

Tok.. Tok.. Tokk...

"Masuk" Teriak sang guru

Doyoung dan haruto langsung masuk kedalam ruangan sang guru, dan membungkuk sopan.

"Permisi pak, kami ingin mengumpulkan tugas kami" Ucap doyoung sopan.

"Oh ya, simpan saja disebelah sana." Sahut sang guru sambil menunjuk meja dekat rak.

Haruto dan doyoung menganggukkan kepala mereka dan berjalan kearah meja lalu meletakkan buku tugas mereka.

"Kalau begitu kami permisi pak" Pamit haruto.

"Silahkan"

Setelah itu keduanya langsung keluar, dan menuju tempat masing-masing yang dituju.

Jelas doyoung mau cari ayang dong, tenang tadi yedam udah kasih kabar kalo dia lagi dikantin.

Kalo haruto mau ke tongkrongannya sama para sohibnya yang udah nungguin.

*

*

*

Saat ini doyoung sudah berada dikantin, dan sedang makan bersama pemuda Bang yang berstatus sebagai kekasihnya itu.

"Gimana kerja kelompoknya lancar?" Tanya yedam pada sang kekasih.

"Lancar-lancar aja sih, tapi tuh orang bikin darah tinggi aja" Ucap doyoung sambil mempoutkan bibirnya.

Yedam tertawa pelan mendengar aduan sang kekasih yang menggemaskan.

"Sabar aja, udah lanjut makan lagi bentar lagi bell" Titah yedam.

Doyoung hanya menganggukkan kepalanya pelan dan langsung melanjutkan acara makannya.

Setelah makan keduanya langsung pergi menuju kelas mereka dengan bergandengan tangan, para siswa-siswi menatap iri keduannya. Aku juga iri nasib jomblo ╥﹏╥






🌟TBC🌟

Hello chingudeul 👋👋
Apa kabar? Semoga pada sehat walafiat ya.
Gimana ceritanya? Seru atau ngebosenin?
Maaf ya kalau ada kesalahan atau gak nyambung. Maaf kalau ada kekurangannya hehehe.....

Disini author juga masih belajar.
And semoga pada suka ya sama cerita gaje ini╥﹏╥

⚠WARN⚠

Cerita ini hanya karangan semata, tidak bermaksud untuk menjadi jelek-jelekkan tokoh/idol dalam cerita. Cerita ini murni imajinasi author tak ada unsur Jiplak menjiplak, kalaupun ada kesamaan mungkin itu hanya kebetulan saja.

🦋 Haruyoung 🐰
Haruto X Doyoung
"Dendam"


Jangan lupa vote dan komen ya chingudeul, itu akan membuat aku tambah semangat buat ceritanya.


Tadinya mau up entar malem, tapi takut ketiduran jadi sekarang aja hehehe:)

02.05.2023

Dendam || Haruyoung//Harubby Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang