Maula kendati tanpa ditemani Rikas terbilang cukup sering berkunjung ke tempat Mami Ursula. Bahkan, rasa-rasanya intensitasnya jauh lebih rutin dibanding dia mampir ke rumah Mama Asmita—ibunya sendiri.
Well, a relationship antara mertua dan menantu sometimes complex, right? Mamanya pun dari pertama emang telah aktif mewanti-wanti. Jadi, meski Mami Ursula nggak pernah memandangnya sangsi atau bahkan hina. Namun, jika Maula nggak ada usaha lebih, dia mungkin nggak akan pernah terlihat cukup buat diterima.
Ya, siapa yang tahu kan?
Bagaimana pun dia menikahi Pramadaya Rikas Harsodjo, Putra Mahkota kesayangannya Mami Ursula. Kendati di mata Maula dan Rikas nikahan mereka sekadar main-main, tapi di mata orang lain mereka tetaplah sepasang suami-istri. Terlebih di hadapan Mami Ursula, Maula tetaplah satu-satunya anak menantunya. Mendompleng nama beken orang tuanya belum tentu dapat selalu menyelamatkannya. Buktinya, sampai hari ini Maula banyak nggak beruntungnya daripada beruntungnya!
Lagi pula, satu setengah tahun dia kenal Mami Ursula, ternyata perempuan itu nggak senyeremin apa yang suka Bude-Budenya gosipkan tuh.
Katanya, ntar Maula bakal disuruh ngupas bawang sampai air matanya kering. Atau, yang lebih extream, nanti mertuanya bakal mengurungnya dan menyiksanya kayak Cinderella!
Hih, mana?
Itu mah pengalaman mereka yang punya mertua macam Mbah Nung kali, Mami Ursula nggak ada bau-bau mertua durhakanya! Mungkin karena kedurhakaan itu telah disedot seluruhnya oleh Si Rikas Bencong yang doyan bikin ribet Maula melebihi tahta seorang ibu mertua! Huhu!
Ngomong-ngomong soal Rikas, dia masih duduk sambil menunduk di bangku ruang tunggu tak jauh dari ICU. Maula yang berdiri di sisinya sedari setengah jam lalu masih bingung haruskah dia tepuk-tepuk pundak Rikas yang sesekali tampak bergetar? Tapi, ntar kalau tiba-tiba disingkarkan gimana?
Ck! Ini tentu akan lebih mudah jika yang nemenin Rikas ke sini tadi tuh Si Teddy dan bukannya Maula. Walau tentu sebagai menantu, Maula jelas ingin tahu kabar terbaru tentang kondisi Mami.
Sama seperti Mami yang kerap tergopoh-gopoh datang dari BSD ke rumah sambil membawa banyak banget kudapan setiap kali beliau dengar Maula sakit—biar pun setelah dicek ternyata Maula cuman terserang masuk angin ringan, yang dikerok udah langsung mendingan—Maula juga pengen hadir di sini, nungguin Mami sampai bangun lagi.
Actually, mendadak masuk ICU bukanlah suatu hal baru bagi Mami. Sejak lebih dari lima tahunan lalu Mami memang udah divonis mengidap jantung koroner oleh dokter. Meski Rikas nggak ngaku, tapi agaknya itulah salah satu alasan terbesar yang mendorongnya untuk memutuskan nikah sama cewek dan nggak pernah coming out mengenai orientasinya. Apalagi, satu tahun saja sebelum Rikas nikah pas dia baru banget dekatin Maula, Mami juga sedang menjalani lima operasi bypass.
Boleh jadi waktu itu Rikas pikir, dia memang nggak lagi punya jalan lain. Ya, tak ubahnya Maula yang ketika itu merasa udah mentok.
Well, dua orang with their own desperate journey meet, and taraaaa lahirlah ide gila yang jelas-jelas sangat sulit dimaklumi lebih-lebih diterima khususnya oleh mereka yang tak segila and of course tak se-hopeless keduanya.
"Mbak Ula, Mbok udah nahan-nahan, tapi Mas Rikas itu mukanya kenapa toh?" Dan, ya, di luar Maula serta Rikas, di sana juga masih ada Mbok Rumi. Pekerja rumah tangga di rumah Mami yang tadi bersama-sama Sopir mengantar Mami ke Amera Center Hospital.
Langsung menoleh ke arah Mbok Rumi yang tubuh tambunnya begitu dekat menempeli Maula hingga aroma pedas minyak anginnya ikut kuat terhidu, cewek itu meringis. "Digebukin, Mbok," balasnya berbisik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepantasnya Usai ( Selesai )
General FictionWhy do people get married? Atau .... Why did she want to marry him? Maula bahkan harusnya ngerasa trauma kan? Dia udah dua kali loh menghadiri acara pesta pernikahan yang digelar mantannya. Namun, dalam kesadaran penuh dia toh tetap memilih berakhir...