RADENTARA 2

148 31 82
                                    

Ohayooo Hujann in here!!
Tolong untuk vote dan komennya ya sebagai bentuk apresiasi dan support ke aku.
Kalian juga bisa kasih krisar agar cerita ini bisa jadi lebih baik lagi.
Selamat membaca🤍

_________

Gadis berambut hitam bergelombang seketiak itu menatap tak minat ke arah barisan murid yang duduk rapih di depannya. Dia Gistara Ayu Nindya.

"Tara, perkenalan," bisik Nazera Clara-gadis berambut lurus panjang sepinggang berwarna hitam legam tersebut menyenggol lengan temannya tersebut.

Tara hanya berdehem malas.

"Perkenalkan nama gue Gistara Ayu Nindya , biasa dipanggil Tara. Murid pindahan dari Erlangga School Academy," ucap Tara memperkenalkan diri.

"Gue Ayara Fionara. Pindahan dari Erlangga School Academy juga," timpal gadis berambut blonde dengan bando ungu yang menghiasi rambutnya.

Mendengar nama sekolah lama yang ketiga murid baru itu sebutkan, membuat murid-murid lainnya mulai saling bisik-bisik heboh satu sama lain.

Bagaimana tidak, ESA atau Erlangga School Academy merupakan salah satu sekolah swasta yang cukup terkenal sebagai sekolahnya para anak sultan karena biaya masuk dan spp-nya yang cukup tinggi.

"Njirr, anak sultan 'nih."

"Suatu kebanggaan. Ada anak sultan masuk SMA Rajabasa yang notabenenya cuma sekolah biasa."

"Kok bisa anak ESA pindah ke sini anjrit?! Jauh amat turun levelnya."

"Iya woi! Dari ESA yang terkenalnya seantero Jakarta. Pindah ke Rajabasa yang terkenalnya cuma di kabupaten ini aja."

"Paling juga pindah karena ada kasus."

"Shuttt, udah-udah tenang!" tegur Pak Imron-guru laki-laki yang mengantarkan ketiga murid baru itu.

Setelah keadaan kelas kembali tenang. Pak Imron kembali bersuara. "Bapak harap kalian semua memperlakukan teman-teman baru kalian ini dengan baik. Bantu mereka kalau mereka mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran. Paham?"

"PAHAM!" Seluruh murid menjawab kompak. Pak Imron mengulas senyum.

Kemudian ditolehkannya lagi pandangannya ke arah ketiga murid baru tersebut.
"Silahkan duduk di bangku yang kosong," titahnya dengan ramah.

Dua murid yang berdiri lebih dekat dengan Pak Imron mengangguk sambil menampilkan senyuman tipis. Tak lupa juga keduanya mengucapkan terimakasih pada guru tersebut.

Sedangkan satu murid yang tadi bernama Tara malah langsung melengos pergi menuju ke arah bangkunya begitu saja tanpa mengucapkan sepatah katapun.

Pak Imron hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah murid barunya yang satu itu. Dia tidak begitu kaget melihatnya. Karena sebelumnya pak Imron memang sudah diberitahu banyak informasi tentang ketiga murid barunya tersebut oleh kepala sekolah.

Setelah ketiga murid baru tersebut sudah duduk di bangkunya masing-masing. Pak Imron baru mengalihkan perhatiannya dan memulai pelajaran hari ini dengan meminta seluruh murid untuk merangkum materi pelajaran Fisika yang ada pada halaman 135.

*****

Segarnya air es yang mengalir masuk ke dalam tenggorokan Raden membuatnya mendesah pelan. Helaan napas lega pula keluar dari mulutnya. Akhirnya dia sudah selesai melaksanakan hukuman dari Buk Puri.

Ditatapnya pantulan diri yang ada di cermin dalam toilet itu.

"Merah banget muka gue," keluhnya sembari menolehkan wajahnya ke kanan-kiri selama beberapa kali. Dengan tangan kiri yang memegang dagu.

RADENTARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang