RADENTARA 14

98 2 2
                                    


Ohayooo Hujann in here!!
Tolong untuk vote dan komennya ya sebagai bentuk apresiasi dan support ke aku.
Kalian juga bisa kasih krisar agar cerita ini bisa jadi lebih baik lagi.
Selamat membaca🤍

_________

"Wait ... siapa yang bilang gue gak mau bales perasaan lo?"

"Hah?" Kedua mata Yosep mengerjab beberapa kali. Otaknya mencoba mencerna dengan baik perkataan yang keluar dari mulut cewek di depannya itu, agar tak salah paham.

"Siapa yang bilang gue gak mau bales perasaan lo?" Ayara kembali mengulang kalimat yang sama. "Gue ... mau kok. Asal lo beneran deketin gue karena suka, ya, bukan cuma deketin karena penasaran atau cuma karena iseng doang."

"Aku beneran suka kok!" sahut Yosep seraya membalik badannya dengan penuh semangat. Dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan yang ada di depan mata. Ayara sudah memberikan lampu hijau untuknya.

"Aku beneran suka sama kamu. Bener-bener suka, bukan cuma penasaran atau iseng doang. Sumpah, deh!" ucap Yosep dengan wajah serius.

Ayara tertawa geli melihat respon yang ditunjukkan cowok itu.

"Kamu mau aku lakuin apa biar percaya kalau aku beneran suka kamu?"

"Liat respon lo ini aja udah bikin gue percaya, Sep," balas Ayara, diikuti dengan tawa renyahnya yang mengudara bebas.

Napas Ayara berhembus pelan untuk meredakan tawanya. Kedua obsidiannya menatap lekat sepasang manik coklat milik cowok di depannya itu. Dirinya mencoba mencari kebohongan di kedua mata itu, namun yang terpancar hanyalah binar penuh keseriusan. Tidak ada kebohongan atau kepura-puraan sama sekali di sana.

Kedua sudut bibir Ayara tertarik ke atas. Menciptakan lengkungan tipis di wajah ayunya, hingga lesung pipinya pun terlihat di pipi kirinya yang tirus.

Yosep balik memandangi Ayara dengan tak kalah lekat. Senyumnya juga ikut mengembang, menampilkan barisan gigi putihnya yang rapih, kala melihat Ayara tersenyum padanya.

Yosep senang. Sangat senang malah. Rasanya ... seperti ada ribuan kupu-kupu yang sedang berterbangan di atas perutnya sekarang. Menggelitiknya sampai membuatnya tak bisa berhenti tersenyum.

"Jadi kita sekarang ... pacaran, kan?"

Kepala Yosep mengangguk-angguk sebagai jawaban.

"Hore! Gue punya pacar!" pekik Ayara kegirangan sembari memeluk tubuh Yosep dari belakang.

Kedua mata Yosep membola sempurna karena tindakan tiba-tiba Ayara tersebut. Tangan kanan Yosep terangkat untuk menutup mulutnya yang menganga.

"Ay ...," panggil Yosep.

"Iya?" jawab Ayara tanpa melepaskan pelukannya sama sekali.

"Kok kamu peluk aku?"

Ayara melepaskan pelukannya. Ditatapnya wajah Yosep dengan kening yang mengernyit, bingung. "Memangnya kenapa? Kan kita udah pacaran."

"Iya, sih .... Tapi bukannya gak boleh, ya? Kata ibuku, cewek cowok boleh pelukan kalau udah nikah. Kita, kan baru pacaran belum nikah."

"Tapi di kota, kita biasa tuh kalau pacaran peluk-pelukan. Itu hal lumrah di sana."

"Tapi kata ibuku gak boleh. Aku gak mau membantah perintah ibu. Dosa soalnya!"

Ayara menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.  Astaga ... Yosep ini bukan hanya tampangnya yang kelihatan kaya anak baik-baik. Ternyata emang beneran anak baik-baik yang super penurut. Ayara jadi malu sendiri karena sudah bertindak terlalu agresif padanya tadi.

"Sekarang cukup tangan kita dulu yang pelukan," kata Yosep, seraya menautkan kelima jemari kanannya dengan lima jemari kiri Ayara. Digenggamnya erat-erat telapak tangan Ayara yang super mulus dan halus itu.

Pandangan Yosep berpindah menatap wajah Ayara lagi. Dengan senyuman yang kembali mengembang ia berucap, "Gak papa, kan?"

Kepala Ayara menunduk, memandangi telapak tangan kanannya yang digenggam erat oleh Yosep. Lalu dengan gerakan pelan pandangannya kembali naik. Kedua obsidiannya kembali beradu dengan obsidian milik Yosep. Seolah terhipnotis, kepala Ayara secara reflex mengangguk-angguk, mengiyakan perkataan cowok itu tadi.

Malam ini ... dunia terasa sangat indah bagi kedua insan yang sedang sama-sama dimabuk asmara itu. Tawa keduanya mengudara bebas tanpa beban. Segala keresahan dan kegundahan yang semula menyelimuti hati pun seketika menghilang digantikan dengan perasaan bahagia.

*****


"Aku sebentar doang kok."

Perkataan Yosep sebelum pergi tadi berputar di kepala Raden. Cowok itu berdecih sinis. Yosep membual. Nyatanya sampai jam sudah mau menunjukkan pukul sepuluh malam pun, dia  tak kunjung pulang.

Raden sudah mencoba menelpon dan mengirim pesan pada Yosep sejak tadi, namun tak kunjung ada jawaban. Yosep kampret! Tau gitu Raden pulang saja tadi.

"Kemana, sih nih anak. Gak pulang-pulang dari tadi," gerutu Nirwana, ibu Yosep yang tampaknya sudah jengah menunggu kepulangan anak semata wayangnya itu.

"Kayanya Yosep ada urusan mendadak, Buk makanya lama," ucap Raden menimpali.

"Mungkin ... tapi harusnya dia ngabarin. Kasian kamunya jadi nungguin."

Raden tersenyum kikuk. Di dalam hatinya ia kembali merutuki perbuatan Yosep. "Emang kurang ajar, tuh anak! Liat aja besok. Habis lo karena gue, Sep."

Raden melirik ke arah jam dinding yang terpasang di rumah Yosep. Jarum jam tersebut sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Hari sudah semakin larut.

Tak enak jika harus terus berlama-lama di rumah Yosep. Raden akhirnya memutuskan untuk pamit pulang.

"Kalau ketemu Yosep di jalan suruh pulang, ya, Den," ucap Nirwana, berpesan sebelum Raden benar-benar pergi dari rumahnya.

"Iya, Buk," balas Raden sambil mengangguk patuh. Tapi sebelum gue suruh pulang. Anak lo gue gebuk dulu, batin Raden melanjutkan.

Raden pulang dengan perasaan gondok. Sepanjang perjalanan pulang, ia tak henti-hentinya mengelurkan segala umpatan, makian, dan cibirannya untuk Yosep yang memang sudah ia tahan-tahan sejak tadi.

Di lain sisi, Yosep masih bersama Ayara. Keduanya asyik keliling-keliling naik motor beat milik Yosep sambil mengobrol dan bercanda bersama.

Benar kata orang-orang, manusia jika sudah bertemu pujaan hatinya maka dia akan lupa dengan segalanya. Lihat saja bagaimana Yosep tetap santai menghabiskan waktunya bersama Ayara padahal ada Raden yang sejak tadi sedang menunggunya.

Bersambung
__________________

So, gimana dengan part ini? Suka?
Aku harap suka, yaa🥰
Coba tebak apa kabar Yosep selanjutnya?😋 Doain Yosep, ya, Sob🤣✋🏻
Terimakasih untuk vote dan komen yang udah dikasih, Sob💗
See you next part okeyy!!

RADENTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang