Ohayooo Hujann in here!!
Tolong untuk vote dan komennya ya sebagai bentuk apresiasi dan support ke aku.
Kalian juga bisa kasih krisar agar cerita ini bisa jadi lebih baik lagi.
Selamat membaca🤍_________
Raden dan motor bebeknya tiba di sekolah tepat saat bel masuk berbunyi. Napas cowok itu berhembus pelan saat ia selesai memarkirkan motornya dengan benar. Tujuan Raden saat ini tidak langsung ke kelas, tapi kantin. Dia harus menitipkan risolnya pada ibu kantin dulu.
Dengan langkah yang agak terburu-buru Raden berjalan meninggalkan area parkiran. Namun belum sampai sepuluh langkah berjalan, pergerakan Raden terhenti saat melihat sebuah mobil Toyota Raize silver datang dan berjalan melewatinya. Kepala Raden menoleh ke belakang mengikuti arah perginya mobil silver tersebut.
Mobil silver tersebut berhenti tak jauh dari tempat motor Raden berada. Tampak tiga orang siswi berpenampilan modis keluar dari dalam mobil itu. Satu dari ketiganya terlihat mengenakan kacamata hitam yang membuat penampilannya tampak terlihat lebih kece dan badas dari yang lain.
Tatapan Raden seketika memicing sinis. Dia mengenal tiga siswi tersebut dengan sangat, terutama siswi yang mengenakan kacamata itu! Itu Tara dan kedua temannya.
Raden sempat bertatap mata dengan ketiganya. Namun itu tak berlangsung lama, karena Raden langsung memalingkan pandangannya dan berjalan pergi dari sana.
"Tuh orang kelihatannya masih marah karena kejadian kemarin," celetuk Zera seraya mengikuti arah perginya Raden.
"Biarin. Cowok aneh dia, tuh," timpalnya Tara dengan nada malas. Dibalik kacamata hitamnya, kedua mata Tara juga ikut memandangi kepergian Raden.
Setelah Raden menghilang dari pandangan mata mereka. Tara membuka kacamatanya sembari mengajak kedua temannya itu ke kelas. Ketiganya berjalan berdampingan dengan Tara yang berada diantara Zera dan Ayara.
"Eh, lo berdua lanjut aja duluan, ya. Gue mau ke toilet sebentar," pamit Ayara tiba-tiba, saat mereka hendak berbelok memasuki koridor area kelas XI.
Tara dan Zera tampak kaget sekaligus kebingungan melihat Ayara yang sudah ngacir begitu saja tanpa menunggu jawaban dari keduanya.
"Kenapa dia?" gumam Zera bertanya-tanya.
"Gak tau," jawab Tara terdengar tak begitu mempedulikan. "Biarin aja, lah. Ayo," imbuhnya, sembari menepuk pundak Zera sekali sebagai kode agar cewek itu mengikutnya.
Di sisi lain, Ayara tidak benar-benar pergi ke toilet. Cewek berambut blonde itu pergi mencari Raden. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada cowok itu.
Senyum Ayara terbit di wajah cantiknya saat ia berhasil menemukan Raden. Cowok itu baru saja keluar dari kantin.
Dengan langkah terburu-buru Ayara berjalan mendekatinya. Ayara juga menyerukan nama Raden, hingga langkah cowok itu berhenti dan kepalanya tertoleh ke belakang.
"Em ... Yosep gak masuk, ya?" tanya Ayara dengan agak ragu-ragu. Tatapan tak bersahabat yang diperlihatkan Raden membuat nyalinya menciut.
"Gak," jawab Raden dengan sangat singkat, padat, dan jelas.
"Kenapa? Dia sakit?" Ayara kembali melontarkan pertanyaan. Terlihat kecemasan terpancar dari wajahnya.
"Iya."
"Eh, sakit apa? Keadaannya sekarang gimana? Gue boleh minta alamat rumahnya gak? Gue mau jenguk."
Dari banyaknya pertanyaan yang dicecarkan Ayara padanya. Raden justru hanya menjawab semuanya dengan satu kata, yaitu, "Gak."

KAMU SEDANG MEMBACA
RADENTARA
Teen Fiction-Meskipun semuanya palsu Terimakasih sudah membuatku tahu bagaimana rasanya dicintai- _________ Start: 25 Januari 2024 Finish: -